TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, mengapresiasi peresmian rumah pemulasaraan jenazah TMC Eternal Home di Kota Tasikmalaya setelah bertahun-tahun menghadapi berbagai bentuk penolakan.
Pria yang akrab disapa Cak Imin ini menyebut peresmian rumah pemulasaraan menjadi simbol nyata toleransi dan penghormatan terhadap keberagaman di tengah masyarakat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ini adalah langkah maju yang menunjukkan semangat saling menghargai. Rumah pemulasaran ini bukan hanya fasilitas layanan, tetapi juga wujud komitmen kita bersama dalam menjamin hak-hak masyarakat secara adil tanpa membedakan keyakinan,” kata Cak Imin dalam keterangan tertulis, Ahad, 13 Juli 2025.
Cak Imin mengatakan tugas Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat salah satunya adalah memastikan semua elemen masyarakat merasa terlindungi, diberdayakan, dan memperoleh akses pelayanan yang setara. Sehingga upaya untuk memperkuat kerukunan dan toleransi sesuai dengan visi-misi kementeriannya.
“Upaya ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk memperkuat kerukunan antarumat, memberdayakan komunitas lokal, dan mendorong partisipasi semua pihak dalam menciptakan harmoni sosial,” ujar Muhaimin.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa ini juga mengapresiasi kepada jajaran kepolisian yang bukan hanya menjalankan tugas menjaga keamanan, tetapi juga berhasil memediasi dan merajut kesepahaman di tengah berbagai perbedaan pandangan.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada jajaran kepolisian Polres Tasikmalaya Kota yang tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga berhasil membangun harmoni dan memediasi berbagai pihak dengan sangat baik,” ujarnya.
Cak Imin, yang juga sebagai Inisiator Badan Persaudaraan Antariman (Berani), menyampaikan penghargaan kepada para ulama, tokoh lintas agama, dan seluruh elemen masyarakat yang telah menunjukkan sikap terbuka dan persaudaraan dalam mendukung peresmian rumah pemulasaran tersebut.
“Saya juga ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para tokoh agama, alim ulama, tokoh lintas agama, serta pemuda yang telah berkontribusi menciptakan suasana damai, terbuka, dan penuh pengertian hingga rumah pemulasaran ini dapat berdiri,” kata Muhaimin.
Sebelumnya, Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan meresmikan rumah pemulasaraan TMC Eternal Home pada Sabtu, 12 Juli 2025, setelah melalui proses panjang dan tentangan dari warga sekitar.
Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan menyampaikan mengatakan kehadiran rumah pemulasaran jenazah ini wujud nyata toleransi, solidaritas, dan penghormatan terhadap keberagaman di tengah masyarakat. Ia berharap agar rumah pemulasaran yang berlokasi di Jalan Lukmanul Hakim, Kecamatan Cihideung, ini menjadi simbol kemanusiaan dan persaudaraan.
“Fasilitas ini hadir untuk memastikan bahwa siapa pun, dari latar belakang apa pun, mendapatkan perlakuan yang bermartabat. Ini bukan hanya layanan, ini adalah bentuk cinta kita kepada sesama," kata Viman Alfarizi dalam keterangan resminya, Sabtu, 12 Juli 2025.
Kapolres Tasikmalaya Kota Ajun Komisaris Besar Polisi Mohammad Faruk Rozi menekankan pentingnya kolaborasi antarelemen masyarakat dalam menjaga harmoni dan keamanan di tengah keberagaman.
"Kami selalu siap mendukung setiap inisiatif yang memperkuat kerukunan dan mengurangi potensi konflik sosial. Rumah pemulasaran ini bukan hanya tempat, tapi juga perwujudan dari nilai saling menghormati di tengah keberagaman yang ada," ujar Faruk.
Faruk Rozi mengatakan kepolisian menyadari ada dinamika di tengah masyarakat terkait keberadaan TMC Eternal Home. Namun, berkat komunikasi yang terbuka dan komitmen untuk menjaga norma dan nilai agama, semua pihak akhirnya mendukung keberadaan rumah pemulasaran ini.
"Kami bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga mendorong tumbuhnya masyarakat yang harmonis. Ini adalah wujud nyata sinergi antara pemerintah, masyarakat sipil, dan aparat keamanan," ucap Faruk.
Sementara itu, Direktur TMC Eternal Home Kevin Reinaldi Tanardi mengatakan fasilitas ini hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap layanan pemulasaran yang profesional, transparan, dan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
“Kami mendirikan TMC Eternal Home karena melihat kebutuhan nyata masyarakat akan pelayanan pemulasaran yang memadai, terstandar. Seluruh prosedur di sini sudah kami susun agar memenuhi regulasi kesehatan, dan peraturan pemerintah yang berlaku," tuturnya.
Sedangkan Tokoh Solidaritas Jaringan Antarumat Beragama (Sajajar), Usama Ahmad Rizal, menyambut baik peresmian rumah pemulasaran yang bertahun-tahun terhambat karena ada penolakan masyarakat.
"Rumah pemulasaran ini bukan sekadar fasilitas layanan, tapi juga simbol kepedulian dan saling menghormati antarwarga," ujar Rizal. “Ini contoh konkret toleransi, menyediakan layanan dasar yang manusiawi bagi siapa pun yang membutuhkan, tanpa memandang perbedaan," ujar Rizal.