Liputan6.com, Jakarta Detak jantung sering kali dianggap sepele, padahal angkanya bisa menjadi indikator penting kesehatan tubuh. Detak yang terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur bisa menandakan adanya gangguan jantung serius. Memahami arti detak jantung normal bukan hanya penting, tapi juga bisa menyelamatkan nyawa.
Setiap usia memiliki kisaran detak jantung yang berbeda. Bahkan, aktivitas, stres, atau posisi tubuh pun bisa memengaruhi hasil pengukuran. Dalam artikel ini, Anda akan belajar tentang detak jantung normal, bagaimana cara mengukurnya, dan kapan harus waspada.
Apa Itu Detak Jantung Normal dan Kenapa Penting?
Detak jantung normal menunjukkan bahwa jantung Anda memompa darah dengan ritme stabil. Menurut British Heart Foundation, detak jantung normal saat orang istirahat antara 60 hingga 100 detak per menit (bpm). Namun, angka ini bisa berubah tergantung usia, tingkat kebugaran, dan kondisi kesehatan.
Misalnya, atlet bisa memiliki detak jantung serendah 40 bpm, dan itu masih dianggap sehat. Tapi jika detaknya terlalu cepat (takikardia) atau lambat (bradikardia) secara konsisten, bisa jadi itu pertanda adanya masalah seperti aritmia.
“Aritmia terjadi ketika sinyal listrik yang mengoordinasikan detak jantung tidak bekerja dengan baik,” dikutip dari situs resmi Eka Hospital, Kamis (24/7/2025).
Cara Mengukur Detak Jantung dengan Benar
Mengetahui cara mengukur detak jantung dengan benar sangat penting untuk mendeteksi gangguan jantung sejak dini. Banyak orang merasa cukup hanya dengan menggunakan perangkat digital, padahal metode manual juga sangat akurat jika dilakukan dengan benar. Pengukuran yang tidak tepat bisa menimbulkan salah interpretasi terhadap kondisi jantung Anda. Karena itu, penting memahami dua metode utama berikut.
1. Metode Manual:
- Letakkan dua jari (telunjuk & tengah) di pergelangan tangan atau leher.
- Hitung denyut selama 15 detik, lalu kalikan 4.
- Atau hitung selama 30 detik (kalikan 2) atau 60 detik langsung.
2. Metode Digital:
Smart watch dan fitness tracker juga dapat mengukur detak jantung. Namun, keakuratan hasilnya tergantung dari kualitas perangkat gadget tersebut. Idealnya, kombinasikan metode digital dengan pemeriksaan medis berkala.
Rentang Detak Jantung Normal Berdasarkan Usia
Detak jantung setiap individu berubah seiring bertambahnya usia. Bayi dan anak-anak memiliki detak yang jauh lebih cepat dibandingkan remaja atau dewasa. Faktor pertumbuhan dan kebutuhan oksigen memengaruhi kecepatan denyut jantung pada masa kanak-kanak. Karena itu, penting memahami rentang normal berdasarkan kelompok usia.
Detak Jantung Normal Saat Tidur: Apakah Berbeda?
Saat kita tidur, tubuh beristirahat dan sistem saraf parasimpatis mulai bekerja. Kondisi ini menyebabkan detak jantung melambat secara alami. Namun, seberapa lambat dianggap normal, dan kapan harus mulai waspada? Untuk itu, kita perlu memahami rentang detak jantung normal saat tidur.
Bagi orang dewasa, 40–60 bpm adalah rentang yang masih dianggap sehat saat tidur. Namun, jika detak jantung terlalu cepat atau lambat saat tidur, terutama disertai gejala seperti sesak napas atau pusing, segera lakukan pemeriksaan.
Penyebab Detak Jantung Tidak Normal
Fluktuasi detak jantung dapat disebabkan oleh banyak faktor, bukan hanya penyakit jantung. Gaya hidup, stres, konsumsi zat tertentu, hingga efek obat-obatan bisa memengaruhi kecepatan detak jantung. Dalam beberapa kasus, perubahan tersebut bersifat sementara. Penting untuk mengetahui kapan kondisi ini menjadi tanda bahaya.
Beberapa faktor penyebab detak jantung tidak normal antara lain:
- Stres atau emosi berlebihan
- Olahraga berat
- Konsumsi kafein, alkohol, atau rokok
- Kondisi medis seperti anemia, gangguan tiroid, atau gagal jantung
- Efek samping obat, seperti beta-blocker
"Tanpa penanganan yang tepat, takikardia dapat memicu komplikasi seperti gagal jantung,” dikutip dari situs resmi Rumah Sakit Mitra Keluarga pada Kamis (24/7/2025).
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Detak Jantung
Banyak orang mengira bahwa satu angka bisa menjadi tolok ukur tunggal kesehatan jantung. Padahal, detak jantung sangat dipengaruhi oleh kombinasi banyak faktor. Beberapa bersifat alami seperti usia, sementara yang lain dipicu gaya hidup. Untuk itu, kita perlu memahami pengaruh-pengaruh berikut agar tidak salah menafsirkan.