TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani menyatakan hingga saat ini pihaknya masih menunggu daftar resmi nama calon Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) yang akan diajukan oleh pemerintah melalui surat resmi presiden. Hal ini disampaikan Puan menyusul kekosongan posisi Dubes RI untuk AS yang sudah terjadi hampir dua tahun terakhir sejak Rosan Roeslani menyelesaikan masa tugasnya pada 17 Juli 2023.
Dalam pernyataannya di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Selasa, 1 Juli 2025, Puan mengungkapkan harapan agar calon dubes yang akan ditunjuk memiliki kualifikasi yang relevan dengan tantangan diplomasi di negara tujuan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami berharap bahwa nama-nama yang diusulkan adalah orang-orang yang mengetahui situasi geopolitik, situasi global,” kata Puan. Ketua DPP PDIP itu juga menekankan pentingnya kemampuan calon dubes dalam membangun komunikasi yang baik dengan pihak-pihak di negara akreditasi. “Dan bisa berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak-pihak yang ada di negara tersebut,” ujarnya.
Puan menambahkan, Komisi I DPR ditugaskan sebagai alat kelengkapan dewan untuk membahas nama calon dubes sesuai amanat Surat Presiden Nomor R3 bertanggal 1 Juli 2025 tentang permohonan pertimbangan calon dubes di negara sahabat dan organisasi internasional.
Proses pembahasan ini, menurut Puan, akan dilakukan secara rahasia sebagaimana diatur dalam Pasal 231 Peraturan DPR Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Tertib. Ia menjelaskan bahwa mekanisme ini menegaskan surat pencalonan yang dikirimkan presiden kepada pimpinan DPR akan segera dibahas di rapat paripurna tanpa menyebutkan nama calon maupun negara tujuan.
Selanjutnya, komisi terkait akan membahasnya secara rahasia sebelum melaporkan hasilnya kepada pimpinan DPR, yang kemudian diteruskan secara rahasia juga kepada presiden.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Sugiono dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR di Senayan, Jakarta, pada Senin, 30 Juni 2025, mengakui posisi Dubes RI untuk AS sangat penting bagi kepentingan diplomasi Indonesia, termasuk dalam isu-isu ekonomi, pertahanan, hingga kerja sama strategis lainnya. Namun, ia menjelaskan bahwa proses pencarian sosok yang dinilai tepat untuk menduduki kursi dubes di Amerika tidak berjalan mulus dan cenderung lambat. “Saya kira ini kesalahan kami sehingga proses ini tidak berlangsung cepat dan lancar,” kata Sugiono.
Sugiono memperkirakan bahwa dalam satu hingga dua hari mendatang, pemerintah akan mengirimkan surat resmi berisi nama calon dubes kepada DPR untuk segera dibahas lebih lanjut. Ia menegaskan, meskipun posisi dubes kosong, perwakilan Indonesia tetap berjalan, tetapi ia menyadari peran dubes tetap sangat penting, terutama di negara sebesar Amerika Serikat.
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyatakan bahwa surat berisi nama calon dubes akan dikirimkan oleh pemerintah melalui Menteri Sekretaris Negara pada Rabu, 2 Juli 2025. Dasco memastikan DPR akan memprosesnya secara cepat agar calon dubes dapat segera disetujui dan dilantik dalam waktu dekat. “Satu nama. Besok biar Komisi I akan menjelaskan kepada pers terhadap duta besar negara sahabat yang dikirim oleh pemerintah kepada DPR,” kata Dasco di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa, 1 Juli 2025.
Sementara itu, Ketua MPR Ahmad Muzani sebelumnya juga menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah mencermati kekosongan posisi dubes di negara-negara strategis seperti Amerika Serikat. Menurut Muzani, presiden telah mempertimbangkan pentingnya segera mengisi kekosongan tersebut agar kepentingan nasional Indonesia dapat terjaga dengan baik.
“Bahwa beberapa negara penting seperti Amerika Serikat sekarang posisinya kosong, dan saya kira Presiden Prabowo sudah mempertimbangkan itu untuk segera mengisi,” kata Muzani, anggota Komisi I DPR, pada Rabu, 25 Juni 2025.
Anggota Komisi I dari Partai NasDem, Amelia Anggraeni, dalam rapat yang sama dengan Menlu Sugiono, menyampaikan kekhawatirannya terkait dampak negatif dari kekosongan posisi dubes di AS dan Perwakilan Tetap RI untuk PBB yang terjadi dalam waktu yang lama. Menurutnya, Washington dan New York adalah pusat penting diplomasi global, sehingga keberadaan dubes sangat krusial. “Kekosongan ini dapat berisiko melemahkan diplomasi strategis Indonesia di tengah perubahan geopolitik yang cepat,” kata Amelia.
Diketahui, kekosongan kursi Dubes RI untuk AS terjadi setelah Rosan Roeslani ditarik pulang untuk ditugaskan sebagai Menteri Investasi pada Agustus 2024. Sebelumnya, jabatan Perwakilan Tetap RI untuk PBB juga kosong setelah Arrmanatha Nasir dilantik sebagai Wakil Menteri Luar Negeri pada Oktober 2024. Selain dua pos tersebut, masih ada tiga pos dubes lain yang kosong cukup lama, yaitu di Korea Utara, Libya, Myanmar, dan Afghanistan, dengan Libya menjadi negara yang terlama mengalami kekosongan sejak 2017.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR Dave Akbarshah Fikarno Laksono menegaskan bahwa hubungan dengan Amerika Serikat tetap menjadi prioritas penting bagi Indonesia. Dave menyebut anggapan bahwa kekosongan kursi dubes mencerminkan ketidakpentingan Amerika bagi Indonesia adalah keliru.
“Jadi, kalau ada anggapan Amerika Serikat itu tidak penting karena posisi dubes kosong, itu anggapan yang salah,” kata Dave.
Dicari Dibes RI untuk AS
Komisi I DPR RI memulai uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon duta besar luar biasa berkuasa penuh Republik Indonesia untuk 24 negara sahabat dan organisasi internasional pada Sabtu.
Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto mengatakan ada 12 calon dubes yang diuji pada hari ini yang dibagi ke dalam dua sesi, yakni pagi dan siang, sedangkan 12 calon lainnya bakal diuji pada Ahad.
“Hari ini 6 plus 6, 12. Besoknya 12,” kata Utut Adianto saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu. 5 Juli 2025.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budisatrio Djiwandono mengatakan bahwa mereka yang diuji pada hari ini adalah calon dubes untuk Amerika Serikat, Jerman, Persatuan Bangsa-Bangsa, Singapura, Jepang, dan Slovakia.
Berdasarkan pantauan, sejumlah nama yang telah hadir di lokasi tes antara lain, Abdul Kadir Jaelani, Redianto Heru Nurcahyo, Umar Hadi, Hotmangaradja Pandjaitan, Nurmala Kartini Sjahrir, dan Dwisuryo Indroyono Soesilo yang disebut sebagai calon Dubes RI untuk AS.