TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan akan memberangkatkan ratusan praja lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN ke luar negeri. Mereka akan mengenyam pendidikan lanjutan melalui skema beasiswa Lembaga Pengelola Dana Keuangan atau LPDP Kementerian Keuangan.
"Adik-adik ini lulusan IPDN setelah setahun dua tahun ke luar negeri, saya bekerja sama dengan LPDP sebenarnya disiapkan 150 sheet setiap tahun," ucap Tito setelah memimpin upacara pelantikan pamong praja muda IPDN, di Jatinangor, Sumedang, Senin, 28 Juli 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tito mengatakan praja IPDN yang mendapat beasiswa sekolah ke luar negeri tercatat sudah ada 50 orang pada 2024. Rencananya akan bertambah 25 orang yang mengenyam pendidikan lanjutan di luar negeri pada 2025. "Target saya tahun depan 100 orang," katanya.
Ia beralasan praja yang sudah lulus dari IPDN merupakan aset yang secara keilmuan harus terus ditingkatkan. Salah satunya, melalui skema beasiswa LPDP. Nantinya, kata dia, ASN lulusan IPDN akan memiliki wawasan tinggi seputar administrasi pemerintahan dan berjejaring di luar negeri.
."Mereka di luar negeri punya jaringan yang luas, wawasan pengetahuan yang lebih maju, culture yang baik, dan ketika pulang ke Indonesia menularkan ke ASN lainnya," ujarnya.
Mantan Kapolri tersebut mengatakan negara-negara adidaya yang bisa bertahan di atas 200 tahun itu pasti memiliki tiga unsur kuat yang saling menopang satu sama lain. Pertama, kata dia, memiliki pasukan militer yang kuat untuk menjaga ancaman dari luar negeri.
Kedua, lanjut Tito, institusi kepolisian yang juga kuat untuk memastikan keamanan dalam negeri dan terakhir, hadirnya ASN profesional untuk menjalankan administrasi pemerintahan secara efektif dan efisien.
Upacara pelantikan pamong praja IPDN hari ini diikuti oleh 1.110 praja yang nantinya akan berdinas tersebar di seluruh institusi pemerintahan di Indonesia. Selain Tito, hadir pula Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto dan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi berpesan praja yang sudah dinyatakan lulus sekolah kedinasan di IPDN nantinya bisa menjadi ASN yang mengedepankan profesionalisme dalam mengemban amanah menjadi abdi negara. Menurut dia, ASN harus melek digital dan mau ke lapangan agar bisa mengetahui pasti masalah yang terjadi di masyarakat.
"Harus memiliki kemauan bekerja door to door dengan warga memahami warga secara utuh, karena esensi dari layanan ASN itu layanan langsung pada aspek-aspek yang bersifat dasar pada masyarakat. Itu harus jadi prasyarat penting dalam profesionalisme ASN baru yang direkrut dari IPDN," kata Dedi.