Liputan6.com, Jakarta - Lidah buaya atau aloe vera dikenal luas sebagai tanaman herbal dengan berbagai manfaat kesehatan. Namun, di tengah meningkatnya popularitas produk berbahan dasar lidah buaya, muncul kebutuhan akan standar kualitas yang ketat dan ilmiah.
Bukan hanya sebagai pelembap kulit atau campuran minuman sehat, lidah buaya kini menjadi komponen utama dalam industri kesehatan dan kebugaran global.
Karena itu, kualitas dan keamanan produk yang mengandung lidah buaya perlu dijaga dengan pengawasan ketat dan berbasis sains.
"Variasi dalam budidaya, panen, dan pengolahan dapat memengaruhi komposisi kimia bahan lidah buaya, sehingga menuntut protokol pengujian yang kuat dan ilmiah untuk memastikan kualitas produk yang konsisten," kata Senior Vice President of Global Quality Assurance and Control, Herbalife, Gary Swanson.
Salah satu fokus utama dalam jaminan kualitas lidah buaya adalah pengawasan senyawa antraquinon seperti aloin A, aloin B, dan aloe-emodin. Senyawa ini secara alami terdapat di bagian lateks lidah buaya dan bisa menimbulkan efek biologis jika kadarnya melebihi batas aman.
Karena itu, pengukuran kadar senyawa tersebut menjadi penting. Herbalife menggunakan metode High-Performance Liquid Chromatography (HPLC) untuk memastikan kandungan antraquinon tetap dalam batas aman.
Pengujian Tambahan: Spektrometri NMR
Metode ini awalnya digunakan di satu laboratorium, tetapi kini telah diuji dalam studi multi-laboratorium yang melibatkan delapan laboratorium independen di dunia. Hasilnya, metode tersebut terbukti akurat, konsisten, dan bisa diandalkan untuk berbagai jenis produk.
Hasil validasi ini kemudian diakui oleh AOAC INTERNATIONAL dan ditetapkan sebagai Metode Resmi 2016.09, yang memperkuat kredibilitasnya di industri herbal global.
Selain HPLC, Herbalife juga menggunakan spektrometri resonansi magnetik nuklir proton (NMR). Teknologi ini digunakan untuk mengonfirmasi identitas molekuler dan tingkat kemurnian bahan lidah buaya.
"Ini memungkinkan verifikasi mendalam lebih lanjut di luar sertifikasi pemasok biasa," ujar Gary.
Kualitas Dimulai dari Ladang
Kualitas lidah buaya bukan hanya ditentukan di laboratorium, tetapi juga dari bagaimana tanaman itu dibudidayakan. Herbalife menerapkan pendekatan “Seed to Feed” yang mencakup seluruh proses dari ladang hingga produk akhir.
Perusahaan bekerja sama langsung dengan petani untuk memastikan praktik pertanian dan metode pengolahan tetap konsisten.
Semua bahan juga diuji di laboratorium terakreditasi ISO 17025 untuk memverifikasi identitas, potensi, dan kemurnian bahan secara menyeluruh.
Kontribusi untuk Standar Industri Herbal
Herbalife tidak hanya menjaga standar internal, tetapi juga membagikan metode pengujian yang telah disertifikasi ke industri lebih luas.
"Upaya ini tidak hanya untuk kebutuhan bisnis kami. Kami menyadari bahwa meningkatkan standar kualitas herbal bermanfaat bagi seluruh industri, termasuk mereka yang tidak memiliki akses ke laboratorium internal atau metode eksklusif," kata Gary.
Dengan mempublikasikan metode bersertifikasi AOAC dan ikut dalam validasi lintas industri, Herbalife berkontribusi dalam menciptakan sistem pengujian herbal yang transparan dan terpercaya.
Seiring meningkatnya permintaan produk berbahan herbal, sistem pengujian yang andal menjadi semakin penting. Konsumen menginginkan kualitas, keamanan, dan konsistensi, terutama untuk produk yang dikonsumsi setiap hari.
"Berinvestasi dalam praktik kualitas yang ketat dan transparan dapat menghasilkan hasil signifikan. Tidak hanya dalam konsistensi produk, tetapi juga dalam meningkatkan harapan bersama tentang apa arti kualitas dalam industri herbal," kata Gary Swanson.