Kritik Penetapan Hari Kebudayaan Nasional, Butet: Seperti Ingin Menjilat Kekuasaan

1 month ago 12
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Seniman Butet Kartaredjasa mengatakan pemilihan tanggal 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan Nasional seperti menjilat kekuasaan. Kritik ini dilontarkan Butet kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang telah menetapkan 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan.

Menurut Butet, keputusan tersebut hanya menimbulkan banyak spekulasi-spekulasi buruk di masyarakat. "Sama sekali itu tidak ada urgensinya, kecuali menjadi objek untuk sarana menjilat. Itu saja," kata dia melalui sambungan telepon pada Senin, 14 Juli 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kalau pun hari kebudayaan penting untuk ada, Butet menjelaskan, maka semestinya penetapan harus ditempuh dengan proses yang layak. Pemerintah harus melakukan kajian mendalam, melibatkan para seniman dan budayawan dari berbagai daerah, serta memilih hari yang memiliki sejarah penting dalam kebudayan Indonesia. "Misalnya, hari kongres kebudayaan pertama sebelum Indonesia merdeka," kata dia. 

Produser teater musikal 'Opera Jalak Baliitu' itu menuturkan memang semua orang berhak mengusulkan tanggal dan bulan mana pun untuk dijadikan hari peringatan. Namun, mengambil satu keputusan berdasarkan usulan kelompok kecil tanpa mempertimbangkan kelompok lain, sangat menunjukkan ada kepentingan tertentu.

"Semua orang boleh mengusulkan, tapi kalau cuma ada satu kelompok kecil mengusulkan lalu disetujui, itu kelihatan sekali kalau pilihan hari itu untuk menjilat," kata dia. "Apalagi disamain dengan (kelahiran) Prabowo, apa hubungannya?" 

Penetapan hari kebudayaan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Kebudayaan Nomor 162/M/2025 tentang Hari Kebudayaan. Keputusan ini mendapat sorotan lantaran hari itu bertepatan dengan hari lahir Presiden Prabowo Subianto yang lahir pada 17 Oktober 1951. 

Hingga saat ini, Kementerian Kebudayaan belum memberikan penjelasan alasan pemerintah memilih tanggal tersebut. Namun, pada 26 Mei 2025 lalu, budayawan dan seniman Yogyakarta yang tergabung dalam Tim Sembilan Garuda Plus mengusulkan agar pemerintah menetapkan 17 Oktober sebagai hari kebudayaan. 

Usul itu disampaikan mereka dalam rapat dengar pendapat bersama anggota Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Yogyakarta, Ahmad Syauqi Soeratno di lantai 3 Gedung DPD Yogyakarta.

Melansir laman media sosial resmi DPD Yogyakarta, para budayawan itu mengusulkan penetapan hari kebudayaan nasional dengan alasan pentingnya mengelola dan menginternalisasi keragaman budaya Indonesia untuk kemajuan bangsa.

"Usulan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran berbangsa serta memperkuat diplomasi kebudayaan Indonesia di tingkat global," demikian pernyataan dalam unggahan Instagram @dpdjogja, 28 Mei 2025.

Tempo telah mengirimkan pesan melalui nomor seluler pribadi Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan bertanya alasan menjadikan 17 Oktober sebagai hari kebudayaan. Namun, hingga berita ini ditulis pada Senin siang, 14 Juli 2025, politikus partai Gerindra itu belum memberikan jawaban. 

Read Entire Article