Komisi X DPR Panggil Fadli Zon Besok, Ingin Klarifikasi Polemik Perkosaan Massal 1998

1 month ago 11
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi X DPR bakal memanggil Menteri Kebudayaan Fadli Zon pada Rabu besok, 2 Juli 2025, untuk meminta klarifikasi soal berbagai kekisruhan yang terjadi belakangan ini. Salah satunya adalah soal pernyataan Fadli bahwa perkosaan massal dalam Kerusuhan Mei 1998 sekadar rumor yang tak ada buktinya.

Wakil Ketua Komisi X DPR Lalu Hadrian Irfani menyampaikan bahwa rapat besok sebenarnya beragendakan pembahasan anggaran. “Tapi ya kami selipkan lah nanti terkait dengan klarifikasi masalah sejarah,” kata Lalu ketika ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa, 1 Juli 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Lalu, Fadli tetap harus menjelaskan pernyataannya soal perkosaan massal meski dia berdalih bahwa itu pendapat pribadinya. “Yang ribut di publik kan masalah itu. Itu beliau harus klarifikasi, melekat jabatan beliau sebagai Menteri Kebudayaan,” kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu. “Dalam hal ini kami meminta pendapat beliau sebagai Menteri Kebudayaan.”

Fadli Zon menuai kecaman atas pernyataannya yang menyebutkan peristiwa pemerkosaan massal pada 1998 hanya rumor. Mengenai pernyataannya yang menjadi polemik, Fadli mengatakan pernyataan itu adalah pendapat pribadi dan tidak berkorelasi dengan sejarah.

Dia berujar, pernyataan yang jadi sumber kekisruhan itu adalah ketika dia mempersoalkan istilah massal pada kasus yang terjadi pada Mei 1998. Di mana, menurut dia, semestinya ada fakta yang jelas dan bukti akademiknya, termasuk siapa yang jadi korban dan di mana tempatnya.

“Itu pendapat saya pribadi. Ini enggak ada urusannya dengan sejarah, dan boleh kan dalam demokrasi itu berbeda pendapat. Kalau ada yang mempunyai bukti-bukti, ‘Ini loh namanya massal’, silakan,” ujar Fadli setelah memberikan materi di retret kepala daerah gelombang II di IPDN, Sumedang, Jawa Barat, Selasa, 24 Juni 2025, seperti diberitakan Antara.

Fadli tidak memungkiri adanya pemerkosaan pada Mei 1998, tetapi meragukan kasus tersebut bersifat massal. Karena, menurut dia, jika bersifat massal, artinya merupakan peristiwa sistematis, terstruktur, dan masif.

“Saya yakin terjadi kekerasan seksual itu waktu itu, seperti penjelasan saya, tetapi massal itu sistematis,” kata politikus Partai Gerindra itu.

Dia mempertanyakan apakah saat ini ada pihak yang bisa memberikan bukti unsur terstruktur, sistematis, dan masif itu. Dia tidak ingin diksi pemerkosaan massal itu justru mencoreng wajah Indonesia.

Read Entire Article