INFO NASIONAL — Ketua Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta M. Thamrin memberikan apresiasi atas peluncuran tiga layanan kesehatan unggulan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, yakni Pasukan Putih, JakCare, dan JakAmbulans. Meski demikian, Thamrin menekankan perlunya evaluasi dan penyempurnaan agar program-program ini tidak hanya berjalan di titik-titik tertentu, melainkan dapat menjangkau seluruh kelurahan di ibu kota.
“Program ini sudah bagus, tapi agar manfaatnya terasa nyata di seluruh lapisan masyarakat, perlu evaluasi dan penyempurnaan,” ujar Thamrin.
Saat ini, Pasukan Putih baru bisa melayani 88 kelurahan dari total 267 kelurahan di Jakarta. Thamrin berharap Pemprov DKI Jakarta mengoptimalkan layanan kesehatan Pasukan Putih agar dapat hadir di seluruh kelurahan. Tak hanya soal jangkauan, Thamrin juga mendorong penambahan shift malam untuk Pasukan Putih supaya layanan kesehatan di tingkat masyarakat lebih siaga setiap waktu.
Selain itu, ia menyoroti pentingnya peningkatan kualitas layanan JakCare, terutama dengan menambah jumlah tenaga psikolog dan operator. “Serta disosialisasikan secara masif agar lebih banyak warga tahu dan berani mengakses layanan ini,” kata Thamrin.
Untuk layanan JakAmbulans, Thamrin menekankan perlunya penguatan armada baik dari sisi jumlah kendaraan, pemetaan wilayah layanan, hingga peningkatan kecepatan respons. Menurutnya, layanan ini juga harus diperluas jangkauannya dan mampu beroperasi di luar jam kerja reguler.
Program layanan kesehatan Pasukan Putih, JakCare, dan JakAmbulans diluncurkan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung pada Rabu, 14 Mei 2025. Ketiga program ini merupakan bagian dari program 100 hari pertama (quick wins) pasangan Gubernur Pramono dan Wakil Gubernur Rano Karno untuk meningkatkan layanan dasar warga Jakarta.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati menjelaskan bahwa Pasukan Putih saat ini masih dalam tahap uji coba. Setiap kecamatan baru memiliki dua Pasukan Putih, sedangkan idealnya setiap kelurahan minimal memiliki satu tim. Pasukan Putih sendiri bukan petugas darurat, melainkan tenaga kesehatan yang terjadwal untuk memberikan layanan kunjungan kepada warga yang mengalami ketergantungan berat atau total dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Saat bertugas, Pasukan Putih dibekali satu set alat medis seperti tensimeter, alat ukur saturasi oksigen, alat ukur status gizi, hingga point of care testing untuk pemeriksaan laboratorium sederhana. Jadwal kunjungan telah disusun berdasarkan inventarisasi kader kesehatan setempat, sehingga layanan dapat tepat sasaran.(*)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini