INFO NASIONAL — Kegiatan puncak Joint Convention Semarang (JCS) 2025 resmi digelar pada 1 sampai 3 Juli 2025 di Hotel Padma Semarang, mengangkat tema besar “Sustainable Energy Resilience: Indonesia’s Path to Self-Sufficiency.” Konvensi akbar yang diinisiasi oleh lima asosiasi profesi energi yaitu IAFMI, HAGI, IATMI, PERHAPI, dan IAGI. Kegiatan ini juga dihadiri lebih dari 2.000 peserta dari kalangan profesional, akademisi, hingga mahasiswa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Acara dibuka secara resmi oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana, serta menghadirkan tokoh-tokoh penting sektor energi nasional dan internasional. Dalam berbagai sesi diskusi strategis, para pembicara membahas tantangan ketahanan energi sekaligus memetakan strategi konkret.
Beberapa sesi utama antara lain membahas topik di antaranya :
- "Securing Domestic Energy Supply from Natural Resources", yang menghadirkan pembicara seperti Sr. Manager of Project Management SKK Migas, Kosario Mohammad Kautsar; Wakil Direktur Utama Energi Mega Persada, Edoardus Ardianto; GM Unit Geomin Antam, Abdul Bari; dan Presiden Direktur Pertamina New & Renewable Energy, John Anis.
- "Shaping the Future: Strategies and Policies for Energy Security and Resilience", yang menampilkan Deputy Eksplorasi SKK Migas, Rikky Rahmat Firdaus; Anggota Komite BPH Migas, Yapit Sapta Putra; Partner Rystad Energy Asia-Pasifik, Samuel Low; dan Presiden Direktur Pertamina Gas Negara, Arief Setiawan Handoko.
- "Accelerating Conventional and Alternative Energy Projects", bersama Director of Strategic Planning & Business Development Pertamina Hulu Energi, Rachmat Hidajat; Executive Project Director INPEX Masela, Jarrad Blinco; CEO Kilang Pertamina Internasional, Taufik Aditiyawarman; dan Direktur Arutmin Indonesia, Sudirman Widhiy Hartono.
Ketua Umum Joint Convention Semarang 2025, Gede Pramona, menjelaskan, “Joint Convention Semarang adalah forum kolaborasi lima asosiasi energi untuk membahas ketahanan energi nasional, sesuai arahan Presiden RI di tengah tantangan geopolitik. Meski memiliki fokus berbeda, kelima asosiasi bersinergi membahas solusi dan teknologi baru demi kemandirian energi. Acara ini diharapkan menjadi wadah strategis yang berkelanjutan.”
Senada, Ketua Umum IAFMI sekaligus tuan rumah kegiatan, Taufik Aditiyawarman, menekankan kesinambungan acara ini. “Joint Convention harus terus dilaksanakan agar menjadi solusi atas tantangan di sektor energi nasional. Kami berharap kolaborasi ini semakin luas dengan melibatkan lebih banyak asosiasi profesi,” tuturnya. Sementara itu Presiden HAGI, Dedi Yusmen, menambahkan, “Kolaborasi ini adalah kekuatan. Semoga semakin banyak asosiasi lain di bidang energi dan sumber daya mineral yang terlibat, guna memperkuat peran kita dalam kemajuan energi nasional.”
Selain diskusi, JCS 2025 juga diramaikan konferensi ilmiah yang mempublikasikan makalah terpilih di jurnal terindeks IOP Science, sebagai langkah konkret memperkuat riset ketahanan energi.
Pada Business Forum, hadir pembicara dari Ditjen Migas ESDM, SKK Migas, PT Surveyor Indonesia, PHE, GUSPENMIGAS, hingga Jateng Petro Energi. Forum ini dilanjutkan dengan Innovation Award yang memberikan apresiasi pada inovasi nyata di sektor energi, serta Student Competition dan sesi Student Career Path yang memfasilitasi generasi muda untuk mengasah kemampuan sekaligus merancang jalur karier di industri energi.
Dengan seluruh rangkaian acara yang padat dan substansial, Joint Convention Semarang 2025 menjadi momentum penting untuk merumuskan dan memperkuat strategi ketahanan energi nasional melalui inovasi dan kolaborasi lintas sektor, demi mewujudkan swasembada energi Indonesia yang berkelanjutan.(*)