Liputan6.com, Jakarta Keringat dingin dan mual sering kali dianggap sebagai gejala masuk angin atau gangguan pencernaan. Tak sedikit orang yang mengabaikan keluhan ini dengan anggapan akan segera membaik setelah istirahat, kerokan, atau minum obat lambung. Padahal, keringat dingin disertai mual bisa jadi pertanda gangguan jantung serius, bahkan serangan jantung.
Menurut American Heart Association (AHA) dan jurnal Circulation (2015), serangan jantung (infark miokard) tidak selalu ditandai dengan nyeri dada hebat. Gejala atipikal seperti mual, lemas, dan keringat dingin tanpa sebab juga kerap muncul, terutama pada wanita dan penderita diabetes. Agar tidak keliru mengartikan sinyal tubuh, berikut penjelasan medis tentang hubungan antara keringat dingin, mual, dan kondisi jantung yang harus diwaspadai. Simak ulasan selengkapnya.
Apa Itu Keringat Dingin dan Mengapa Bisa Terjadi?
Keringat dingin (cold sweat) adalah kondisi di mana tubuh mengeluarkan keringat meski suhu lingkungan tidak panas dan tanpa aktivitas fisik. Ini terjadi saat sistem saraf simpatis (fight or flight) diaktifkan karena tubuh merasa dalam keadaan bahaya atau stres ekstrem, termasuk saat aliran darah ke jantung terganggu.
Dalam buku Harrison's Principles of Internal Medicine, keringat dingin bisa menjadi reaksi sistemik terhadap hipoksia (kekurangan oksigen) di otot jantung. Ini menyebabkan aktivasi sistem saraf otonom dan pelepasan hormon stres seperti adrenalin, sehingga tubuh berkeringat meski sedang tidak aktif.
Munculnya keringat tanpa sebab yang jelas, apalagi bila disertai rasa tidak enak badan, kondisi tersebut merupakan tanda tubuh dalam kondisi darurat, dan patut dicurigai sebagai gejala medis serius.
Mengapa Mual Muncul Saat Jantung Bermasalah?
Mual dan muntah biasanya dianggap masalah lambung, tapi bisa juga berasal dari refleks vagus yang dipicu oleh stres atau gangguan aliran darah ke jantung. Saraf vagus yang menghubungkan otak, lambung, dan jantung bisa mengirim sinyal salah saat tubuh mengalami iskemia (kurangnya oksigen) di area jantung.
Sebuah studi dalam Journal of Emergency Nursing (2016) menyebutkan bahwa 33% pasien serangan jantung datang ke IGD hanya dengan gejala mual dan muntah, tanpa nyeri dada. Hal ini lebih sering terjadi pada perempuan dan pasien dengan penyakit jantung sebelumnya.
Jika kamu merasa mual tiba-tiba, disertai pusing, dingin, dan keringat keluar tanpa sebab, waspadalah. Terutama jika kamu memiliki riwayat kolesterol tinggi, hipertensi, atau gaya hidup sedentari.
Ciri-Ciri Serangan Jantung yang Tidak Selalu Klasik
Kita sering membayangkan serangan jantung sebagai nyeri dada hebat yang menjalar ke lengan kiri. Tapi nyatanya, banyak pasien mengalami gejala non-klasik seperti kelelahan ekstrem, sesak napas, keringat dingin, atau hanya rasa “tidak enak” di tubuh bagian atas.
American College of Cardiology (ACC) menekankan pentingnya mengenali silent heart attack, yaitu serangan jantung yang terjadi dengan gejala samar. Beberapa tanda umumnya meliputi:
- Keringat dingin tiba-tiba
- Mual atau muntah ringan
- Rasa tertekan atau nyeri di dada, rahang, atau punggung
- Sesak napas tanpa aktivitas berat
- Lemas tak tertahankan
Gejala-gejala ini bisa berlangsung 5–30 menit dan sering diabaikan karena tidak terasa mencolok. Padahal, intervensi medis di fase awal sangat menentukan keselamatan pasien.
Kelompok yang Rentan Mengalami Gejala Tidak Umum
Beberapa kelompok memiliki risiko lebih besar untuk mengalami gejala serangan jantung yang tidak khas, seperti mual dan keringat dingin. Mereka adalah:
Perempuan
Menurut Women’s Heart Alliance, perempuan lebih cenderung mengalami gejala seperti pusing, kelelahan, mual, atau nyeri rahang daripada nyeri dada langsung.
Pasien Diabetes
Karena kerusakan saraf (neuropati), banyak penderita diabetes tidak merasakan nyeri dada dan hanya merasakan gejala samar seperti keringat dingin atau pingsan ringan.
Lansia
Respons tubuh terhadap nyeri bisa menurun seiring usia. Pada lansia, serangan jantung sering dimulai dengan rasa “tidak enak badan”, lelah ekstrem, atau mual.
Jika kamu atau orang terdekat termasuk kelompok di atas dan mengalami gejala tersebut, segera periksakan ke layanan darurat.
Apa yang Harus Dilakukan Saat Mengalami Gejala Ini?
Jangan menunda. Bila kamu atau orang di sekitarmu mengalami keringat dingin, mual mendadak, dan lemas, anggap itu darurat jantung hingga terbukti sebaliknya. Hubungi layanan medis atau langsung menuju instalasi gawat darurat terdekat.
Sambil menunggu pertolongan:
- Hentikan semua aktivitas fisik
- Duduk atau rebahan dalam posisi nyaman
- Hindari minum obat sembarangan (terutama pengencer darah tanpa resep)
- Catat waktu munculnya gejala
Studi dari European Heart Journal (2020) menyebut bahwa waktu penanganan <90 menit sejak gejala muncul dapat menyelamatkan fungsi jantung secara signifikan