Kenapa Henti Jantung Bisa Menyerang Atlet atau Orang Sehat? Ini Penjelasannya

2 weeks ago 18
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta Ketika seorang atlet atau individu yang tampak sehat tiba-tiba kolaps dan dinyatakan meninggal akibat henti jantung, banyak orang merasa heran. Bagaimana bisa seseorang yang aktif secara fisik, rajin olahraga, dan memiliki gaya hidup sehat justru terkena kondisi yang terkesan mendadak dan fatal?

Fenomena ini dikenal sebagai Sudden Cardiac Arrest (SCA) atau henti jantung mendadak. Menurut data dari American Heart Association (AHA), sekitar 356.000 kasus henti jantung terjadi di luar rumah sakit setiap tahun di Amerika Serikat, dan sebagian menyerang orang-orang tanpa riwayat penyakit jantung yang jelas sebelumnya. Artikel ini akan menjelaskan secara medis mengapa henti jantung bisa terjadi pada orang sehat, terutama atlet, dan apa saja faktor-faktor tersembunyinya. Simak ulasannya.

1. Henti Jantung Bukan Serangan Jantung Biasa

Banyak orang mengira bahwa henti jantung sama dengan serangan jantung. Padahal, keduanya sangat berbeda. Serangan jantung (myocardial infarction) terjadi akibat sumbatan di pembuluh darah jantung, sedangkan henti jantung adalah gangguan listrik yang menyebabkan jantung berhenti mendadak.

Henti jantung menyebabkan jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke otak dan organ vital lainnya. Dalam waktu 4–6 menit tanpa aliran darah, kerusakan otak permanen bisa terjadi, dan dalam 10 menit, risiko kematian sangat tinggi jika tidak ada tindakan segera.

American College of Cardiology (ACC) menekankan bahwa pada orang sehat atau atlet, henti jantung sering kali terjadi tanpa gejala awal yang jelas, karena masalahnya berada pada sistem irama jantung, bukan sumbatan fisik seperti pada serangan jantung.

2. Penyebab Umum: Kelainan Jantung Tersembunyi

Salah satu penyebab utama henti jantung mendadak pada orang sehat adalah kelainan jantung bawaan atau genetik yang tidak terdeteksi sebelumnya. Banyak dari kelainan ini bersifat “diam” (silent), tidak menunjukkan gejala, dan baru diketahui setelah terjadi kejadian serius.

Contohnya adalah Hypertrophic Cardiomyopathy (HCM), kelainan di mana otot jantung menebal sehingga mengganggu aliran darah. HCM adalah penyebab utama kematian mendadak pada atlet muda. Selain itu, ada Brugada Syndrome dan Long QT Syndrome, yang mengganggu sistem kelistrikan jantung.

Menurut jurnal Circulation (2015), hingga 80% kasus henti jantung mendadak pada atlet usia <35 tahun disebabkan oleh kelainan struktural atau kelistrikan jantung yang tidak diketahui sebelumnya. Oleh karena itu, skrining jantung berkala sangat penting bahkan untuk orang yang terlihat bugar.

3. Olahraga Berat Bisa Menjadi Pemicu, Bukan Penyebab

Olahraga memang sehat, tapi pada individu dengan kelainan jantung tersembunyi, aktivitas fisik berat justru bisa menjadi pemicu fatal. Saat berolahraga intens, tubuh mengalami lonjakan adrenalin dan tekanan metabolik tinggi yang dapat memicu gangguan ritme jantung.

Menurut New England Journal of Medicine (2016), aktivitas berat meningkatkan kebutuhan oksigen jantung. Jika ada kelainan seperti HCM atau gangguan irama, beban ini bisa menyebabkan fibrilasi ventrikel—irama jantung kacau yang berujung henti jantung.

Namun perlu ditegaskan: olahraga bukan penyebab utama, tetapi hanya pemicu pada orang dengan kondisi jantung yang tidak normal. Bagi orang yang sehat sepenuhnya, olahraga tetap sangat bermanfaat dan aman jika dilakukan dengan benar.

4. Kenapa Orang Sehat Bisa Mengalami Henti Jantung?

Penampilan luar seseorang tidak selalu mencerminkan kondisi kesehatannya secara menyeluruh. Banyak orang yang tampak bugar, tidak merokok, dan rajin berolahraga ternyata membawa risiko genetik atau kelainan jantung struktural yang tidak disadari.

Kelainan seperti Arrhythmogenic Right Ventricular Cardiomyopathy (ARVC) atau sindrom kelistrikan jantung bisa berkembang tanpa gejala dan tidak terdeteksi lewat pemeriksaan fisik biasa. Pemeriksaan EKG standar pun kadang tidak cukup untuk mengidentifikasi kondisi ini.

Buku Harrison's Principles of Internal Medicine menjelaskan bahwa beberapa kelainan jantung hanya bisa ditemukan melalui pencitraan jantung lanjutan seperti echocardiogram, MRI jantung, atau uji genetik. Maka, terlihat sehat secara fisik bukan jaminan bebas risiko henti jantung.

5. Siapa Saja yang Termasuk Kelompok Berisiko?

Meski bisa menyerang siapa saja, ada kelompok-kelompok tertentu yang lebih berisiko mengalami henti jantung mendadak meski terlihat sehat. Di antaranya adalah:

  • Atlet muda (terutama pria usia <35 tahun)
  • Orang dengan riwayat keluarga kematian mendadak
  • Pengidap gangguan ritme jantung turunan
  • Orang dengan kelainan jantung struktural tanpa gejala

Menurut British Journal of Sports Medicine, skrining jantung idealnya dilakukan sejak usia remaja untuk atlet kompetitif, terutama jika ada gejala seperti pingsan saat olahraga, detak jantung tidak teratur, atau sesak napas tidak wajar.

Dengan mengetahui siapa saja yang berisiko, langkah pencegahan bisa dilakukan sejak dini untuk menghindari risiko fatal di kemudian hari.

6. Penanganan Cepat: CPR dan AED Menyelamatkan Nyawa