TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Sosial dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyalurkan bantuan sosial adaptif untuk korban banjir Jakarta. Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan bansos ini memang disiapkan untuk merespons bencana, termasuk banjir.
Pria yang karib disapa Gus Ipul itu mengatakan pihaknya memiliki mekanisme penyaluran bansos adaptif, khususnya DKI Jakarta. "Jadi dengan Pemprov Jakarta kami turun untuk asesmen mengenai berapa bantuan yang dibutuhkan. Kami akan keluarkan bantuan melalui gudang terdekat," kata Gus Ipul melalui konferensi pers yang diadakan di Hotel Grand Mercure Kemayoran Jakarta, Selasa, 8 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekretaris Jenderal PBNU itu mengatakan Kemensos telah memberikan bantuan kepada korban banjir dengan membangun dapur umum, membangun tenda pengungsian, dan sarana air bersih.
Selain itu, Mensos telah menyiapkan paket bantuan lainnya seperti makanan, kebutuhan anak-anak, dan kebutuhan ibu-ibu. "Setiap ada bencana, kami selalu hadir di shelter dan logistik," ujar Gus Ipul.
Mengenai biaya bantuan tersebut, Gus Ipul tidak menyebutkan jumlahnya. "Berapa yang kita bantu sesuai dengan asesmen bersama pemerintah daerah," katanya.
Gus Ipul mengatakan pihaknya akan menyalurkan bantuan sosial secara langsung ketika ada banjir dan bencana lainnya. "Secepat mungkin," katanya.
Mengenai titik bencana banjir di Jakarta, Gus Ipul mengakui dirinya belum menerima informasi terbaru. "Yang di sini saya belum menerima informasi terbaru," katanya.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan banjir di Jakarta kembali meluas. Banjir sebelumnya menggenangi 35 Rukun Tetangga (RT) yang berada di Jakarta Barat, Timur, Selatan, dan Utara. Kini bertambah menjadi 46 RT. "Data per pukul 06.00 WIB genangan terjadi di 46 RT," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dikutip Antara di Jakarta, Selasa, 8 Juli 2025.
Adji mengatakan, data terkini atau Selasa 06.00 WIB banjir meluas hingga mengakibatkan 46 RT di daerah itu terendam dengan perincian Jakarta Barat 10 RT, Jakarta Timur sembilan RT, Jakarta Selatan 25 RT, dan Jakarta Utara dua RT.
Sultan Abdurrahman dan Hendrik Yaputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.