TEMPO.CO, Jakarta -- Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memperkenalkan pendekatan baru dalam masa pengenalan lingkungan satuan pendidikan (MPLS) tahun ajaran 2025/2026. Kementerian mewajibkan sekolah melakukan asesmen awal literasi dan numerasi untuk seluruh murid baru.
Kepala Pusat Penguatan Karakter Kemendikdasmen Rusprita Putri Utami menjelaskan, asesmen tersebut bertujuan membantu guru mendapatkan informasi awal terkait kemampuan literasi membaca dan numerasi para murid baru. “Pada jenjang SMP dan SMA terdapat asesmen awal MPLS Ramah terkait literasi membaca dan numerasi. Harapannya nantinya bisa menjadi acuan bagi guru juga untuk merancang pembelajaran selanjutnya,” kata Rusprita seperti dikutip Antara pada Jumat, 11 Juli 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Assesmen literasi sendiri adalah menguji kemampuan membaca siswa yang meliputi kapasitas untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan merefleksikan berbagai jenis teks. Sementara konsep numerasi mencakup kemampuan berpikir matematis serta menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan persoalan di berbagai konteks.
Menyitir petunjuk teknis MPLS Ramah, hasil dari asesmen tidak boleh berupa skor, angka, atau peringkat murid sehingga tidak dapat dan tidak boleh digunakan untuk menyimpulkan kompetensi literasi membaca dan numerasi murid secara utuh. Hasil asesmen, hanya boleh digunakan sebagai bahan untuk guru mempersiapkan materi pembelajaran.
Tak hanya itu, hasil asesmen ini bersifat rahasia yakni hanya milik sekolah dan tidak perlu disampaikan ke pihak lain termasuk orangtua dan wali, pemerintah daerah, maupun pemerintah pusat.
Asesmen literasi dan numerasi ini akan dilaksanakan di hari ketiga MPLS 2025 atau Senin, 14 Juli 2025. Mengacu petunjuk teknis MPLS Ramah, sekolah dapat memilih apakah tes akan melalui paper based tes (tes tulis) atau berbasis komputer. Berikut serba-serbi asesmen literasi dan numerasi:
1. Durasi mengerjakan asesmen maksimal 60 menit.
2. Soal asesmen yang akan dikerjakan murid baru berjumlah 24 butir yang terdiri dari 12 literasi membaca dan 12 literasi.
3. Siswa dilarang bekerja sama atau dibantu oleh orang lain.
4. Jenis soal adalah pilihan ganda dan pilihan ganda kompleks.
5. Pengerjaan bisa berbasis kertas atau komputer sesuai dengan kemampuan sekolah
6. Berkas instrumen akan tersedia di laman bit.ly/mplsramahlitnum pada Senin, 14 Juli 2025
7. Siswa harus mengisi instrumen secara serius, mandiri, dan tanpa manipulasi seperti diberi latihan dan kunci jawaban.
8. Sekolah tidak diperbolehkan berkompetisi untuk mendapatkan hasil tertinggi
9. Untuk pendidikan khusus, sekolah dapat menyesuaikan pelaksanaan asesmen dengan kondisi murid
10. Murid dengan hambatan intelektual tidak disarankan mengikuti asesmen ini
11. Manfaat asesmen dapat maksimal dan tepat sasaran jika bersumber dari hasil murni siswa.