Kemensos dan PPATK Evaluasi Pelanggaran Penerima Bansos untuk Judi Online

1 month ago 12
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir jutaan rekening penerima bantuan sosial (bansos) yang dinilai tidak tepat sasaran karena digunakan untuk judi online. Kepala PPATK Ivan Yustiavanda menegaskan jutaan rekening yang diblokir tersebut diduga tidak layak menerima bantuan sosial karena menampung saldo yang jumlahnya besar hingga jutaan rupiah.

Temuan Pelanggaran Bansos untuk Judi Online

PPATK menemukan keberadaan rekening-rekening yang telah tidak aktif lebih dari lima tahun, namun tetap menerima bansos. Menurut lembaga tersebut, rekening bansos yang tidak dipergunakan dalam waktu yang lama mengindikasikan penerima tidak membutuhkan uang bansos dengan segera sehingga tidak layak menerima bantuan. 

“Kemudian, kami juga menemukan rekening yang menggunakan dana bansos untuk judi online,” kata Ivan saat dihubungi Tempo, Jumat, 4 Juli 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ivan mengatakan nilai saldo yang diblokir dari jutaan rekening tersebut telah mencapai lebih dari Rp 2 triliun. Menurut Ivan, nilai tersebut didapatkan dari pemblokiran jutaan rekening pada satu perbankan milik Badan Usaha Milik Negara saja.

Ivan menuturkan masih terdapat tiga bank himbara lain yang data penerima bansosnya tengah diproses oleh lembaganya. Dengan demikian, maka jumlah rekening yang diblokir serta nilai saldonya berpotensi bertambah jauh lebih besar. 

Dalam mengatasi pelanggaran tersebut, maka PPATK bersama Kementerian Sosial bekerja sama memastikan penyaluran bansos dapat berjalan tepat sasaran. Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau yang kerap disapa Gus Ipul telah menegaskan kerja sama dengan PPATK perlu dilakukan sehingga bansos benar-benar tertuju pada pihak yang membutuhkan.

Langkah Pemerintah Atasi Pelanggaran Bansos

Sebelumnya, Kementerian Sosial menggandeng PPATK untuk memastikan penyaluran bansos berjalan tepat sasaran. Ipul menekankan urgensi kerja sama dengan PPATK dalam rangka memastikan bahwa masyarakat yang membutuhkan dapat menerima bansos, sementara pihak yang tidak berhak harus berhenti mendapat bantuan.

Ipul menyampaikan pihaknya telah menyerahkan data penerima bansos kepada PPATK untuk dianalisis dalam kunjungannya ke Kantor PPATK pada Jumat, 4 Juli 2025,

Ipul berharap hasil analisis tersebut dapat menjadi acuan dalam memperbaiki sistem penyaluran ke depan. 

“Kami mohon bantuan PPATK untuk melakukan semacam analisis terhadap rekening seluruh penerima bansos. Ini penting agar bansos tidak salah sasaran,” kata Ipul dalam keterangan resminya pada Jumat, 4 Juli 2025.

Ipul berharap data yang dimiliki Kemensos terbuka dan bisa diuji secara independen dalam memastikan penerimaan bansos yang tepat sasaran. Ipul mengatakan telah menyampaikan kepada PPATK berbagai persoalan yang selama ini menghambat penyaluran bansos. Selain itu, Ipul juga berharap lembaga tersebut dapat menindaklanjutinya.

Saat ini, Kemensos belum memastikan tindak lanjut dana bantuan sosial yang terlanjur terkirim ke rekening yang diduga terafiliasi judi online. Ipul mengatakan pembahasan mengenai pelanggaran tersebut masih dalam tahap identifikasi nomor rekening penerima bansos.

"Kami memerlukan koordinasi dengan PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) supaya kami tahu dana yang kami salurkan itu benar-benar dimanfaatkan atau tidak," ucap Ipul saat ditemui di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, pada Senin, 7 Juli 2025.

Ipul menegaskan Kemensos telah mendapat izin dari Presiden Prabowo Subianto agar menyerahkan seluruh rekening penerima manfaat bansos ke PPATK. Saat ini, sebanyak 28 juta rekening penerima yang sudah diserahkan Kemensos ke PPATK. 

"Dari eksersis cepatnya PPATK itu dideteksi ada 571 ribu penerima bansos yang ditenggarai digunakan untuk judol," katanya.

Ipul mengatakan Kemensos belum dapat memastikan nasib penerima bantuan sosial yang diduga melakukan judi online. Saat ini, Kemensos juga fokus memperbaiki data penerima manfaat melalui Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Kemensos juga akan mengevaluasi penerima manfaat yang mendapatkan bansos lebih dari 10 tahun.

"Nanti kami analisis dan evaluasi dulu. Kalau sudah semua kami terima datanya, akan kami assessment," katanya, menegaskan. 

Oyuk Ivani Siagian, Dinda Shabrina, dan Dede Leni Mardianti berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article