Kemensos Berdayakan 100 Penerima Bansos Jadi Pengrajin di Yogyakarta

3 weeks ago 21
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

INFO NASIONAL - Kementerian Sosial (Kemensos) terus mendorong perubahan paradigma dari pemberian bantuan sosial ke pemberdayaan untuk mewujudkan kemandirian ekonomi Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Melalui pelatihan keterampilan berbasis potensi lokal, sebanyak 100 penerima bansos di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, dilatih menjadi pengrajin yang mampu menghasilkan produk bernilai jual dari bahan alam seperti pelepah pisang dan daun pandan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penasihat I Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemensos, Fatma Saifullah Yusuf mengatakan, program pemberdayaan ini memanfaatkan potensi lokal yang belum tergali secara optimal. Dengan serangkaian pelatihan yang dilaksanakan, diharapkan potensinya bisa berkembang dan lebih berdaya.

"Saya hadir bersama ibu-ibu Dharma Wanita Kemensos bersilaturahmi, mengunjungi dan melihat lebih dekat ibu-ibu atau bapak-bapak yang ikut pelatihan dari pemberdayaan sosial yang beberapa hari ini dilatih untuk membuat (kerajinan) dari bahan pelepah pisang, juga dari kertas daur ulang yang dibuat tas, tempat tisu, keranjang dan lain sebagainya, semoga tidak ada kesulitan untuk mencoba dan tetap terus semangat," ujarnya, Selasa, 22 Juli 2025.

Adapun kegiatan pelatihan berlangsung selama empat hari di Kantor Kelurahan Kembang, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta, sejak Kamis, 17 Juli 2025. Pelatihan ini merupakan bagian dari program Kolaborasi Pemberdayaan bagi Kelompok Rentan. Program ini melibatkan dua mitra lokal, yaitu Yayasan Kumala dan Murakabi Craft, yang tidak hanya memberikan pelatihan tetapi juga turut memasarkan produk hasil karya peserta.

"Saya mengucapkan terimakasih kepada Yayasan Kumala dan Murakabi craft, karena selama ini sudah berkolaborasi dengan Kemensos dengan cara melatih, menyiapkan bahannya, sehingga para peserta pelatihan ini nanti tinggal mengerjakan sesuai dengan kualitas yang sudah di tentukan, bahkan hasil karyanya langsung dibeli dan dipasarkan,” kata Fatma.

Ia mengatakan, lewat program ini, para peserta pelatihan tidak perlu repot memikirkan cara menjualnya. Sehingga masyarakat penerima bansos secara ekonomi bisa terangkat, dan kelak di harapkan dapat lebih sejahtera dan menjadi peserta pemberdayaan yang mandiri.

Sebanyak 100 orang KPM yang terbagi kedalam dua kelompok diberikan pelatihan intensif. Seluruh peserta yang mengikuti pelatihan berasal dari 12 dusun, para peserta pelatihan ini merupakan KPM Program Keluarga Harapan (PKH) dan KPM Sembako.

Pada praktiknya, Yayasan Kumala melatih 50 orang KPM dan Murakabi Craft melatih 50 orang KPM. Kelompok Yayasan Kumala diberikan pelatihan membuat kertas daur ulang dari bahan pelepah pisang, yang bisa dibuat menjadi berbagai macam benda bernilai jual seperti paper bag, tempat tisu, kotak kado, figura, buku, dan lainnya. Sedangkan kelompok Murakabi Craft diberikan pelatihan membuat kerajinan anyaman berbahan daun pandan.

Adapun yayasan Kumala merupakan organisasi nirlaba yang bergerak di berbagai bidang, termasuk pemberdayaan masyarakat, pengelolaan sampah, dan pendidikan. Sementara Murakabi Craft merupakan sentra pembuatan kerajinan serat alam yang berpusat di Dusun Sedang, Kalurahan Tanjungharjo, Kecamatan Nanggulan, Kulonprogo. Yayasan Kumala dan Murakabi Craft serta Kemensos sama-sama memiliki kepedulian untuk membantu meningkatkan kemandirian ekonomi KPM sehingga tidak tergantung ke bantuan sosial.

Dalam suasana hangat, saat kunjungan, Fatma juga menyapa para peserta yang hadir dan memberikan apresiasi kepada para instruktur dari Yayasan Kumala dan Murakabi Craft yang telah berbagi ilmu kepada KPM.

Salah satu kisah inspiratif atang dari Alif, seorang pelatih di Yayasan Kumala yang telah bergabung sejak 2011. Alif sebelumnya berprofesi sebagai pengamen dan penjual koran, namun karena adanya keinginan untuk berubah, saat ini ia sudah berkeliling Indonesia memberikan pelatihan kepada orang-orang yang membutuhkan.

"Saya (sebelumnya) seorang anak jalanan, tetapi bisa jadi trainer, saya bisa terbang ke mana saja, itu sebuah pengalaman tak terduga," kata Alif. (*)

Read Entire Article