Liputan6.com, Semarang Indonesia masih menghadapi tantangan dalam memaksimalkan potensi usia produktif. Saat ini, sekitar 70 persen penduduk masuk dalam usia 15-64 tahun. Namun yang bekerja dan menyumbang pada sistem fiskal sekitar 14-15 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
"Yang punya penghasilan yang benar-benar sustain secara harian, bulan atau tahunan yang dikaitkan dengan PPH 21 itu hanya 14-15 persen," kata Sekretaris Kemendukbangga/Sekretaris Utama BKKBN Budi Setiyono pada Jumat, 26 Juni 2025.
Itu artinya penduduk Indonesia yang benar-benar bekerja atau produktif dalam konteks konstruksi tata kelola negara adalah 13-15 juta. Dengan melihat jumlah penduduk Indonesia 280 juta maka, 1 orang produktif mesti menanggung biaya hidup 10-11 orang seperti disampaikan Budi.
Beban yang ditanggung pekerja produktif itu membuatnya memiliki tantangan berat menuju hidup yang sejahtera.
"Jangankan menabung, hidup 30 hari saja kesulitan," kata Budi dalam perjalanan Jakarta ke Semarang lewat darat bersama awak media.
Kesulitan memenuhi kebutuhan hidup, membuat seseorang jadi beruapaya untuk mencari jalan keluar dengan berbagai macam cara. Bisa dengan caral yang legal dan halal seperti berjualan atau menjadi tukang pijat.
Namun, hal yang dikhawatirkan bila upaya pemenuhan dengan cara yang tidak baik seperti tindak kriminalitas bahkan korupsi.