Kasus Pneumonia di Indonesia Capai 800 Ribu, Balita dan Lansia Berisiko Tinggi

3 weeks ago 20
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Tren kasus pneumonia di Indonesia terus mengalami peningkatan sejak 2020.

Laporan rutin bulanan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dari tim kerja ISPA Direktorat Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 2025 menunjukkan tren kenaikan sebagai berikut:

  • Pada 2020 jumlah kasus pneumonia ada di angka 429.007.
  • Pada 2021 meningkat jadi 441.424.
  • Pada 2022 kembali meningkat jadi 624.206.
  • Pada 2023 peningkatan mencapai 715.760.

Data terakhir di 2024 menunjukkan kasus pneumonia menyentuh angka 857.483.

Angka ini didominasi oleh kelompok usia balita. Meski begitu, Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia  (PP PAPDI), Dr. dr. Eka Ginanjar, menyampaikan bahwa pneumonia pada orang dewasa pun tak boleh luput dari perhatian.

“Beban penyakit pneumonia di Indonesia masih tergolong tinggi, termasuk pada kelompok usia dewasa dan lansia, serta individu dengan penyakit penyerta,” kata Eka dalam diskusi publik bertajuk Perlindungan Populasi Dewasa dari Pneumonia Melalui Vaksinasi di Jakarta, Rabu (16/7/2025).

Pneumonia adalah infeksi karena bakteri, virus, atau jamur, yang menyebabkan alveoli (kantung udara) di paru-paru dipenuhi cairan atau nanah. Pneumonia banyak disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae.

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan, pneumonia adalah penyebab utama kematian akibat penyakit infeksius di dunia, terutama pada anak-anak di bawah usia lima tahun dan orang dewasa lanjut usia.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan bahwa pneumonia, terutama yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae, menjadi penyebab signifikan rawat inap dan kematian di kalangan lansia serta individu dengan kondisi medis tertentu.

Simak penjelasan 99 jemaah haji Indonesia dirawat karena pneumonia dan 1 meninggal dunia di News Flash Liputan6.com.

Cegah dengan Vaksinasi

Melihat tingginya kasus pneumonia, WHO secara global merekomendasikan vaksinasi pneumokok sebagai salah satu intervensi paling efektif untuk menurunkan angka kesakitan, rawat inap, hingga kematian akibat penyakit ini.

Di Indonesia, Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI telah merespons tantangan ini dengan menyusun Jadwal Imunisasi Dewasa, yang secara jelas merekomendasikan vaksinasi pneumonia bagi populasi dewasa dan lansia.

Di sisi lain, inovasi dalam bidang vaksin kini telah mengalami kemajuan. Vaksin pneumokok konjugat generasi terbaru mampu memberikan cakupan proteksi lebih luas terhadap berbagai serotipe bakteri Streptococcus pneumoniae. Termasuk serotipe yang paling sering menyebabkan penyakit berat.

Rendahnya Kesadaran tentang Imunisasi Dewasa

PAPDI menilai tantangan besar yang dihadapi Indonesia saat ini adalah rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya imunisasi dewasa.

“Masih banyak masyarakat yang menganggap vaksinasi hanya dibutuhkan pada masa kanak-kanak, tanpa memahami bahwa perlindungan terhadap penyakit infeksi tetap diperlukan sepanjang hidup,” ujar Penasihat Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI, Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi. 

Guru besar di bidang ilmu penyakit dalam khususnya alergi dan imunologi klinik ini memaparkan fenomena penurunan imunitas yang terjadi seiring bertambahnya usia maupun akibat penyakit penyerta.

“Vaksinasi menjadi kunci penting dalam memperkuat daya tahan tubuh kelompok dewasa dan lansia terhadap infeksi pneumokok,” ujar Samsuridjal.

Strategi Cegah Penyakit Menular Indonesia

Senada dengan itu, Eka menegaskan bahwa upaya memperluas cakupan vaksinasi pneumonia menjadi bagian dari strategi pencegahan penyakit menular di Indonesia.

“Vaksinasi merupakan langkah preventif yang sangat penting dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat pneumonia,” ucapnya.

Selain mencegah kesakitan dan kematian, vaksinasi juga diyakini mampu menurunkan beban biaya perawatan kesehatan akibat pneumonia khususnya pada kelompok rentan.

Pembaruan Jadwal Imunisasi Dewasa 2025

Sementara, Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI, Dr. dr. Sukamto Koesnoe, menyampaikan pembaruan terkait Jadwal Imunisasi Dewasa 2025.

PAPDI telah merekomendasikan vaksinasi pneumokok pada orang dewasa. Vaksin pneumokok yang saat ini tersedia dan dapat diberikan kepadaorang dewasa antara lain vaksin pneumokok jenis konjugat untuk orang dewasa mulai usia 18 tahun atau vaksin pneumokok polisakarida untuk orang dewasa mulai usia 50 tahun.

Vaksin pneumokok konjugat terbaru yaitu PCV-20 telah mendapatkan persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI pada September 2024 dan kini telah tersedia di berbagai rumah sakit di Indonesia.

“Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI terus melakukan kajian dan telaah terhadap perkembangan vaksin-vaksin baru yang tersedia di Indonesia kemudian secara berkala memperbarui Jadwal Imunisasi Dewasa agar tetap relevan dan aplikatif, sehingga dapat memudahkan para tenaga kesehatan dalam menerapkan vaksinasi di praktik klinis sehari-hari.” ujar Sukamto.

Jadwal Imunisasi Dewasa 2025 yang disusun oleh Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI dapat diakses oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat melalui www.satgasimunisasipapdi.com.

Bertambahnya jenis vaksin yang direkomendasikan untuk orang dewasa dapat mengakomodasi perkembangan terbaru dalam dunia vaksinasi dewasa. Dengan harapan dapat mencegah penyebaran penyakit hingga mencegah komplikasi yang serius pada orang dewasa termasuk perlindungan terhadap lebih banyak serotipe penyebab pneumonia melalui  rekomendasi vaksin pneumokok.