TEMPO.CO, Jakarta - Nama Abdul Kadir Jailani diusulkan pemerintah untuk menjadi calon duta besar Republik Indonesia di Berlin, Jerman. Ia menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test oleh Komisi I DPR pada Sabtu, 5 Juli 2025.
Ia mengatakan, beberapa pertanyaan dilontarkan oleh pimpinan Komisi I DPR, misalnya mengenai prinsip politik bebas aktif hingga bagaimana rancangan program kerja yang dimiliki. Program ini, kata dia, harus selaras dengan asta cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. "Isu perlindungan itu menjadi perhatian," kata Abdul di kompleks Parlemen, Sabtu, 5 Juli 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum diusulkan masuk menjadi salah satu calon duta besar untuk Jerman, Abdul Kadir Jailani sempat menjadi duta besar untuk Kanada dan duta besar untuk Organisasi Penerbangan Sipil Internasional yang bermarkas di Ottawa, Kanada.
Alumnus Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya ini didapuk menjadi duta besar untuk Kanada pada 7 Januari 2019 atau pada periode kedua pemerintahan mantan Presiden Joko Widodo.
Abdul Kadir memiliki latar belakang sebagai pengacara. Pada 1993, ia mengikuti Sekolah Dinas Luar Negeri di Kementerian Luar Negeri dengan masa studi selama satu tahun.
Abdul Kadir kemudian bertugas di Kementerian Luar Negeri dari 1993-1998. Di sini, ia banyak terlibat pada penanganan perkara hukum hubungan internasional. Abdulkadir juga tercatat keterlibatannya dalam perundingan pembentukan Mahkamah Pidana Internasional serta masalah hukum dalam kerangka ASEAN.
Pada 1998, ia ditugaskan di KBRI Den Haag. Tak lama berselang, Presiden Megawati Soekarnoputri mendapuknya menjadi Perwakilan Tetap untuk PBB di Jenewa serta New York sampai 2005.
Pada 2012, ia dipercaya untuk mengemban tugas sebagai Direktur Perjanjian Ekonomi dan Sosial Budaya. Saat itu, Abdul Kadir terlibat dalam perundingan berbagai perjanjian perdagangan bebas dan perlindungan investasi, pembentukan instrumen hukum internasional untuk perlindungan sumber daya genetika, pengetahuan tradisional, serta folklor.
Empat tahun berselang, Jokowi mendapuknya sebagai konsul jenderal di New York, Amerika Serikat sampai 2019.
Kini nama Abdul Kadir diusulkan jadi calon duta besar RI di Berlin, Jerman. Ia mengikuti uji kelayakan yang digelar Komisi I DPR kemarin.
Ketua Komisi I DPR Utut Adianto mengatakan, mekanisme fit and proper test terbagi menjadi 4 sesi dan diselenggarakan selama dua hari, yaitu pada Sabtu-Ahad 5 sampai 6 Juli 2025.
Ia menjelaskan, untuk hari ini terdapat 12 nama calon duta besar yang akan mengikuti fit and proper test. Sesi pertama akan diikuti oleh calon duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Jerman, Singapura, Jepang, Slovakia, serta calon perutusan tetap untuk PPB di New York.
Wakil Ketua Komisi I DPR Budisatrio Djiwandono menjelaskan, agenda hari ini adalah mendengarkan pemahaman calon duta besar mengenai politik luar negeri Indonesia.
DPR, kata dia, juga akan menggali bagaimana pengalaman para calon duta besar itu di jadikan sebagai modal merumuskan strategi untuk tugas diplomasi di jabatan mendatang.
Menurut dia, usai melakukan fit and proper test DPR akan merapatkan hasil dari proses tersebut. "Komisi I akan rapat internal lagi, untuk memberikan kesimpulan dan rekomendasi-rekomendasi kepada pimpinan DPR," kata politikus Partai Gerindra itu di kompleks Parlemen, Sabtu.
Dian Rahma Fika Alnina berkontribusi dalam penulisan artikel ini