TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan program cek kesehatan gratis akan diperluas hingga ke anak-anak sekolah di semua jenjang.
“Nanti cek kesehatan gratis di sekolah. Ini akan menyasar anak-anak sekolah SD, SMP, dan SMA,” kata Hasan Nasbi di kantornya di Jakarta Pusat, Selasa, 8 Juli 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hasan mengungkapkan anak-anak sekolah akan mendapatkan pemeriksaan gigi, telinga, tekanan darah, termasuk juga skrining tuberkolosis dan pemeriksaan kejiwaan.
Menurut Hasan, cek kesehatan gratis di sekolah ini merupakan bagian dari program pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Ia mengatakan pemerintah tidak hanya fokus memberikan pendidikan yang bagus, tetapi juga ingin menjamin kesehatan anak-anak terjaga dengan baik.
“Jadi kalau ada hal-hal yang perlu diantisipasi, hal-hal yang perlu diatasi, itu bisa diatasi dan diantisipasi sejak usia dini,” ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menyatakan kesiapan menjalankan program cek kesehatan gratis (CKG) untuk anak sekolah mulai Juli ini. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan skrining kesehatan ini telah disiapkan untuk 53 juta siswa dari jenjang SD hingga SMA di seluruh Indonesia.
"Ini adalah program untuk memastikan masyarakat Indonesia tetap sehat, jangan sampai sakit, apalagi putra putri bangsa," ujar Budi Gunadi usai rapat bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan di Jakarta, Kamis, 3 Juli 2025.
Budi menuturkan program ini akan dijalankan secara bertahap mulai 7 Juli 2025 di sekolah rakyat yang berada di bawah Kementerian Sosial. Kemudian, CKG mulai masuk ke sekolah di bawah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, dan terakhir satuan pendidikan yang berada di bawah asuhan Kementerian Agama mulai Agustus.
Pelaksanaan cek kesehatan gratis untuk pelajar akan dilakukan melalui dua jalur utama, yakni di puskesmas dan di sekolah.
“Sekolah ada sekitar 250 ribu lebih, dan secara logistik pelaksanaannya lebih masuk akal karena tempatnya tetap dan tidak berpindah-pindah,” ujar Budi Gunadi.
Dede Leni Mardianti dan Nabiila Azzahra berkontribusi dalam penulisan artikel ini