Liputan6.com, Jakarta - Pakar Herpetologi Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University, Prof Mirza Dikari Kusrini, membagikan beberapa cara menghadapi serangan ular weling.
Hal ini merespons kasus seorang bocah berumur 11 tahun asal Pekalongan yang sekarat setelah terkena gigitan ular weling pada Juni 2025.
Prof. Mirza menjelaskan bahwa waktu bertahan hidup korban gigitan ular weling tergantung pada jumlah bisa ular yang masuk ke dalam tubuh, lokasi gigitan, dan kondisi tubuh korban sendiri.
"Meski gejala awal bisa ringan atau tertunda, efeknya bisa fatal jika tidak segera ditangani," kata Mirza dikutip dari ipb.ac.id pada Selasa, 8 Juli 2025.
Lebih lanjut, Prof. Mirza, mengatakan,"Kadang ular berbisa menghasilkan gigitan kering (dry bite), artinya menggigit tanpa mengeluarkan bisa. Tapi jika benar-benar tergigit dan tidak mendapat penanganan medis, korban bisa mengalami gagal napas dalam waktu 4 sampai 24 jam."
Berikut cara menghadapi serangan ular weling menurut Prof. Mirza:
1. Tetap Tenang
Guna memperlambat penyebaran racun dalam tubuh setelah mendapatkan gigitan, Mirza menyarankan agar korban tetap tenang dan mengurangi gerakan serta melepaskan cincin dan gelang di sekitar area yang tergigit.
Mirza turut menegaskan agar luka gigitan tidak dihisap, disayat, ataupun diberi ramuan tradisional.
2. Bawa ke Fasilitas Kesehatan Terdekat
Mirza menyebut ular jenis ini mengandung racun neurotoksin dalam bisanya yang dapat menyerang sistem saraf dan berpotensi melumpuhkan otot, termasuk otot pernapasan.
Untuk menghadapi gigitan, dirinya mengimbau agar korban segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan dan antibisa secepatnya.
3. Menghindari Tempat Lembap dan Gelap
Ular weling sendiri tersebar di area geografis Asia Tenggara termasuk Indonesia. Mirza mengatakan ular jenis ini berhabitat di berbagai tempat seperti hutan, semak, area pertanian, dan bahkan mendekati permukiman serta tempat lembap seperti selokan, pekarangan, atau tumpukan kayu.
Mirza juga mengungkapkan bahwa ular jenis ini merupakan ular yang aktif pada malam hari.
4. Tidak Menangkap dan Membunuhnya Sendiri
Ular weling kerap berhabitat di sekitar permukiman. Hal ini memungkinkan ular weling dapat masuk ke rumah-rumah warga.
Mirza menyarankan untuk menghubungi petugas pemadam kebakaran, komunitas penyelamat satwa, atau Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) ketika menemukan ular weling di sekitar rumah.
5. Menjaga Kebersihan Rumah
Ular weling sering ditemukan di tempat lembap dan gelap. Untuk itu, Mirza menyarankan agar membersihkan area di rumah yang memiliki potensi menjadi tempat persembunyian ular dan menutup celah yang berpotensi dijadikan jalan masuk bagi ular ke dalam rumah.