Gangguan Tidur saat Perimenopause, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

3 weeks ago 25
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta Banyak bukti ilmiah menunjukkan bahwa gangguan tidur kerap menyerang wanita pada usia paruh baya. Salah satu faktor nya yakni sudah masuk siklus hidup yang disebut dengan perimenopause.

Direktur Program Menopause dan Penuaan Sehat di Stanford Medicine, Dr. Karen Adams, mengatakan bahwa gangguan tidur yang disebabkan oleh perimenopause ini umumnya terjadi pada wanita di usia 40-an.

Karen mengatakan gejala gangguan tidur merupakan masalah yang sangat mengganggu wanita di masa penurunan hormon estrogen ini.

“Mungkin ini merupakan gejala yang paling menyusahkan,” kata Karen mengutip Channel News Asia, Rabu (16/7/2025).

Gangguan tidur yang sering dialami wanita pada masa transisi dari menstruasi menuju menopause ini antara lain seperti insomnia (kesulitan tertidur nyenyak) dan terbangun dalam kondisi berkeringat pada dini hari.

Karen Adams menyatakan bahwa kondisi terbangun dan berkeringat pada dini hari saat perimenopause, terjadi karena adanya perubahan hormon dalam tubuh.

Kondisi Tubuh Saat Perimenopause

Karen mengatakan perubahan hormon pada masa perimenopause dan menopause mengganggu kemampuan tubuh dalam mengatur suhu. Hal ini menyebabkan tubuh mengalami sensasi panas mendadak yang disebut hot flashes sehingga berkeringat di malam hari yang dapat mengganggu kualitas tidur.

Direktur Pusat Kesehatan Wanita Mayo Clinic di Jacksonville, Florida, Stephanie Faubion, menyatakan bahwa pada siklus ini, wanita rentan mengalami gangguan kecemasan dan depresi.

Gangguan kecemasan dan depresi tersebut, disebut sebagai salah satu faktor penyebab wanita usia perimenopause mengalami gangguan tidur.

“Wanita biasanya menghadapi banyak hal yang harus dilakukan selama masa perimenopause. Termasuk mengurus anak atau orang tua yang lanjut usia, serta mengatasi tekanan pekerjaan dan daftar tugas yang panjang,” ujar Stephanie Faubion.

“Masalah-masalah ini saja sudah bisa membuat mereka sulit tidur, lalu kurang tidur dapat memperburuk semuanya, menciptakan siklus yang tak berujung,” lanjutnya.

Langkah-Langkah Memiliki Kualitas Tidur yang Baik

Gejala perimenopause yang dialami oleh wanita berbeda-beda, sehingga cara mengatasinya pun bisa berbeda. Beberapa kebiasaan ini dapat diterapkan untuk mengurangi gejalanya, antara lain:

  • Tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari
  • Menghindari konsumsi kafein dan alkohol menjelang jam tidur
  • Memastikan kamar tidur bersuhu sejuk dan gelap
  • Melakukan olahraga rutin selama 150 menit setiap minggu
  • Melakukan latihan kekuatan tubuh dua kali dalam seminggu

Bila cara-cara di atas masih belum membantu menangani gejala perimenopause, penting untuk menjadwalkan sesi konsultasi dengan dokter ahli perimenopause.

“Temukan tenaga medis yang ahli di bidang menopause. Tidak semua dokter umum bahkan obgyn dilatih untuk menangani gejala perimenopause dan menopause,” ungkap Karen Adams.

Menjalani Terapi Hormon dan Alternatif Lainnya

Gangguan tidur pada masa perimenopause bisa disebabkan oleh keringat malam yang muncul karena adanya reaksi hormon dalam tubuh, di mana kadar hormon estrogen menurun.

Menurut dokter Stephanie Faubion, terapi hormon dapat menjadi solusi untuk mengatasi hot flashes. Terapi ini dilakukan dengan pemberian hormon estrogen dan progesteron melalui pil, plester, maupun gel.

Pada tahun 2002 sebuah studi menunjukkan bahwa terapi hormon pernah dikaitkan dengan risiko kanker payudara dan penyakit jantung, banyak penelitian terbaru menunjukkan bahwa terapi hormon aman dan efektif untuk mengatasi hot flashes, kekeringan pada vagina, dan perubahan mood pada wanita di bawah usia 60 tahun.

Dr. Stephanie Faubion mengatakan, alternatif lain untuk mengatasi hot flashes selain terapi hormon adalah mengonsumsi obat-obatan.

Obat seperti fezolinetant (Veozah) disebut dapat mengurangi gejala hot flashes yang mengganggu kualitas tidur.

Selain mengatasi hot flashes, Dr. Stephanie Faubion juga menyatakan bahwa terapi hormon dapat membantu tidur lebih nyenyak dengan mengurangi gejala depresi.

Jika gangguan tidur disebabkan oleh depresi, Dr. Karen Adams menyarankan pengobatan alternatif lainnya, seperti terapi bicara dan konsumsi obat antidepresan.

Jangan Mengonsumsi Obat Tidur Bebas

Obat tidur yang dijual bebas kerap menjadi pilihan cepat untuk mengatasi gangguan tidur. Namun, obat tidur tidak dirancang untuk penggunaan jangka panjang.

Suzanne Bertisch menekankan bahwa zat-zat yang terkandung dalam obat tidur bebas tidak dapat menangani gangguan tidur dan perubahan hormon secara efektif.

Menurutnya, dibandingkan mengonsumsi obat tidur, ia lebih menyarankan untuk menemui dokter spesialis agar mendapatkan penanganan yang tepat dan menyeluruh.

Read Entire Article