Cara melakukan fart walking sangat mudah, cukup berjalan kaki santai selama 5 menit dalam 1 jam setelah makan besar. Tak perlu alat khusus, tak butuh waktu lama, dan bisa dilakukan siapa saja.
Aktivitas ringan ini terbukti mampu merangsang kontraksi otot-otot usus, memperlancar keluarnya gas, dan membantu pengosongan lambung.
Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal dan Hipertensi, dr. Decsa Medika Hertanto, Sp.PD, tujuan utama fart walk adalah untuk menggerakkan peristaltik usus, yakni gerakan otot-otot saluran pencernaan yang membantu makanan dan gas bergerak melalui sistem cerna.
"Gerakan ini efektif mengurangi keluhan seperti kembung, sebah, dan sembelit, serta memperlancar saluran cerna secara keseluruhan," tambahnya.
Lebih dari sekadar solusi pencernaan, fart walk juga berperan penting dalam menjaga kadar gula darah. Jalan kaki setelah makan mampu mencegah lonjakan gula darah yang biasa terjadi setelah mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat atau gula.
"Fart Walk juga dapat menurunkan kadar gula darah setelah makan. Ini efektif untuk mengurangi risiko sindroma metabolik, utamanya diabetes atau sakit gula," ujar dr. Decsa.
Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa aktivitas ringan setelah makan bisa membantu mengendalikan gula darah postprandial, terutama pada individu dengan resistensi insulin.
Meskipun belum ada studi ilmiah khusus tentang fart walking, para ahli sepakat bahwa berjalan kaki setelah makan adalah langkah cerdas untuk mendukung pencernaan sehat.
"Jalan kaki ringan setelah makan membantu merangsang peristaltik," kata Alyssa Simpson.
"Saya selalu bilang ke klien saya, lebih baik keluar daripada tertahan. Kalau berjalan bisa membantu gas keluar lebih cepat, kenapa tidak?" tambahnya.