Fadli Zon: Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Bukan Proyek Tergesa-gesa

2 weeks ago 10
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menepis anggapan bahwa proyek penulisan ulang sejarah Indonesia versi pemerintah dikerjakan secara terburu-buru. Ia mengatakan target penyelesaian 10 jilid buku tersebut pada Agustus 2025 justru realistis dan mencerminkan standar kerja para sejarawan profesional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kalau dibilang, kok seperti terburu-buru. Menurut saya tidak. Karena memang sudah ahlinya masing-masing (yang mengerjakan). Jadi wajar,” ujar dia dalam Diskusi Publik Draf Penulisan Buku Sejarah Indonesia yang digelar secara daring pada Senin, 28 Juli 2025.

Menurut Fadli, 10 jilid buku sejarah ini sedang dikerjakan oleh 112 penulis dari 34 perguruan tinggi di Indonesia, termasuk para guru besar dan sejarawan kawakan. “Bukan orang yang baru belajar menulis atau baru baca Google. Ini ditulis oleh maestro-maestro yang sudah puluhan tahun mendalami bidangnya masing-masing,” ujarnya.

Fadli turut mengeluhkan mengapa sejarah Indonesia baru akan ditulis tahun ini. Dia merasa seharusnya sejak dulu Indonesia sudah memiliki sejarah yang ditulisnya sendiri. “Kita sudah 26 tahun tidak menulis sejarah secara resmi dari pemerintah,” kata Fadli.

Ia menambahkan, penulisan sejarah tidak bisa ditunda lebih lama karena generasi muda berisiko kehilangan pemahaman terhadap jati diri bangsanya. “Kalau kita tidak menulis sejarah kita sendiri, generasi muda kita bisa lebih paham sejarah Amerika dan Eropa daripada sejarah Indonesia.”

Proyek penulisan sejarah itu, kata Fadli, diharapkan menjadi hadiah intelektual dalam rangka 80 tahun Indonesia merdeka. Fadli memastikan bahwa karya ini tidak dimaksudkan untuk menjadi narasi tunggal, melainkan pembuka diskusi yang lebih luas dan ruang bagi publik untuk merespons dan melengkapi.

“Sejarah bukan untuk ditutup-tutupi. Ia justru harus terbuka untuk diperdebatkan, tapi ya tetap harus ditulis. Kalau Direktorat Sejarah tidak menulis sejarah, ya mending ditutup saja,” kata dia.

Fadli menjelaskan, Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi baru saja dihidupkan kembali setelah sempat dihapus pada tahun 2020. Di bawah kepemimpinannya, ia kembali menghidupkan direktorat tersebut. Fadli berharap Direktorat Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi dapat bekerja dengan maksimal, salah satunya menyelesaikan proyek penulisan sejarah yang kini dalam tahap pengerjaan.

Read Entire Article