Epidemiolog Ingatkan Pemerintah Indonesia Waspada terhadap 2 Virus ini

1 month ago 24
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemolog Griffith University Dicky Budiman meminta pemerintah Indonesia dan masyarakat waspada dengan dua virus baru yang saat ini menjadi perhatian, yakni virus Lujo (LUJV) dan virus Oropouche (OROV).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dicky mengatakan, meski bukan virus baru, namun keduanya menjadi perhatian dunia saat ini. Virus Lujo merupakan virus yang dijuluki dari singkatan Kota Lusaka di Zambia dan Johannesburg di Afrika Selatan.

Dicky berujar virus ini pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada tahun 2008 dengan tingkat kematian yang sangat tinggi.

“Dikatakan empat dari lima kasus meninggal. Jadi 80 persen angka kematiannya. Jadi sangat serius,” kata Dicky saat dihubungi. Dicky telah menghadiri Global Conference One Health di Shenzhen, Cina, Ahad, 29 Juni 2025.

Dicky mengatakan penularan virus Lojo melalui kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh pasien. Penularan ini mirip seperti virus Ebola dan bersifat nosokomial. Artinya, infeksi bisa terjadi di antara petugas kesehatan dan umumnya di fasilitas kesehatan. Adapun gejalanya mirip dengan demam berdarah. 

“Sampai saat ini belum ditemukan vektor alami yang pasti. Tapi diduga itu dari hewan pengerat seperti tikus,” ujarnya.

Adapun virus Oropouche adalah virus yang menyebabkan demam akut dengan penyebaran terutama di Amerika Selatan, Brazil, Peru, Panama dan sekitarnya. Dicky mengingatkan potensi penyebaran bisa meluas ke negara lain dengan iklim tropis. 

“Vektor utamanya adalah nyamuk Culicoides Paraensis dan beberapa jenis nyamuk Culex,” ujarnya. 

Virus Oropouche ditularkan melalui gigitan serangga nyamuk, misalnya, atau Culicoides. Namun Dicky mengatakan belum ada bukti hingga saat ini penularan antarmanusia. “Tapi berisiko menyebabkan wabah lokal terutama di daerah padat penduduk dan tropis, termasuk Indonesia,” katanya. 

Dicky mengatakan virus Lujo memiliki masa inkubasi 7-13 hari dengan gejala awal demam tinggi, lemas, nyari otot, dan sakit kepala. Sedangkan gejala yang paling berat berupa pendarahan sampai kegagalan multi organ. Menurut Dicky, keparahan gejala ini yang membuat tingkat kematian Lujo mencapai 80 persen. 

“Virus ini bisa didiagnosa dengan alat PCR dan diperlukan laboratorium tipe BSL-4 ya. Biosafety level 4,” kata dia.

Sedangkan masa inkubasi virus Oropouche lebih singkat, yakni 4-8 hari. Adapun gejala umum hampir mirip dengan flu, misalnya, demam, nyeri otot, nyeri sendi, sakit kepala, dan mual.

Dicky menjelaskan Oropouche umum tidak parah, tetapi sering kambuh. Gejala ini yang membuat virus ini salah diagnosa karena mirip dengan demam berdarah. 

“Kenapa dua virus ini saya angkat. Virus Lujo, misalnya, memang belum terdetaksi di Asia. Tetapi Asia menjadi tempat risiko tinggi penyebaran karena mobilitas tinggi,” katanya. “Apalagi Indonesia dengan perjalanan ekspatriat, haji, dan umroh.”

Seperti virus Lujo, virus Oropouche juga belum terdetaksi di Indonesia. Namun Dicky khawatir iklim tropis Indonesia cocok untuk vektor serangga virus ini. Apalagi ia melihat potensi ‘reassortment’ genetik dengan virus lain melalui nyamuk lokal sangat besar. Ia mengatakan Indonesia memiliki kemungkinan untuk kemunculan virus Oropouche melalui zoonosis.

“Tapi tantangannya untuk Indonesia adalah sistem surveillance penyakit baru kita masih lemah,” kata Dicky. 

Dicky menuturkan Indonesia belum memiliki tes diagnosa cepat di rumah sakit, terutama rumah sakit di daerah. Terlebih, potensi besar salah diagnosis virus Oropouche dengan Zika atau Cikungunya. 

“Kita punya ketergantungan pada rujukan luar negeri untuk identifikasi virus baru ini. Artinya untuk pemerintah, kita harus memperkuat surveillance emerging infectious disease di bandara, pelabuhan, dan rumah sakit rujukan,” tutur Dicky. 

Dicky juga mendorong pemerintah untuk meningkatkan laboratorium tipe biosafety level 4 dalam negeri untuk mendeteksi penyakit langka. 

Read Entire Article