Dugaan Malpraktik di RSCM, Majelis Disiplin Profesi Gelar Pemeriksaan Saksi dan Ahli

1 month ago 24
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta --Majelis Disiplin Profesi (MDP) kembali menggelar sidang lanjutan kasus malpraktik yang diduga dilakukan dokter senior di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jumat, 11 Juli 2025. Sidang yang digelar secara tertutup di kantor MDP, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan itu mengagendakan pemeriksaan saksi dan ahli.

Kuasa hukum pelapor, Muhammad Al Ayubi Harahap, memprotes jalannya sidang yang menurutnya tidak sesuai jadwal. Ia menyebut adanya ketidaksesuaian antara agenda sidang yang tertera dalam undangan dan yang berlangsung di lapangan. “Di undangan tertulis saksi dari pihak pelapor, tapi ternyata yang hadir justru saksi dari pihak terlapor. Kami anggap ini kebohongan karena informasi yang disampaikan tidak lengkap,” kata Ayubi seusai sidang, Jumat, 11 Juli 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, Ayubi menyoroti pembatasan dalam proses pemeriksaan di persidangan. Menurut dia, hanya MDP yang diizinkan mengajukan pertanyaan. “Kami pertanyakan dasar hukumnya. Mereka merujuk ke Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 3 Tahun 2025. Setelah kami telusuri, tidak ada larangan bagi kuasa hukum untuk bertanya kepada saksi,” ujar dia.

Laporan sehubungan dengan dugaan malpraktik disampaikan pihak pelapor kepada Majelis Disiplin Profesi (MDP) pada Mei 2025. Dalam laporan itu disebutkan pelapor menduga anaknya yang masih berusia di bawah satu tahun berinisial "J" menjadi korban malpraktik di RSCM. Anak dari Co-Founder Gem Research International Laboratory Adam Harits, sebagai pelapor, itu sempat mengalami kebocoran pada usus dan harus dirawat intensif selama lebih dari sebulan.

Ketika itu Adam membawa anaknya ke RSCM pada 28 Agustus 2024 untuk pemeriksaan rehab medik Pemeriksaan dilakukan seiring kondisi J yang tidak mau mengkonsumsi makanan pendamping air susu ibu (MPASI).

Dalam sidang MDP dengan perkara nomor 17/P/MDP/III/2025 itu, dua saksi dari pihak pelapor diperiksa, yakni Haris Ayub, kakek korban, dan Muhammad, paman korban. Keduanya bersaksi bahwa korban, anak berinisial J, berada dalam kondisi sehat saat menjalani prosedur endoskopi pada 15 Januari lalu. Namun setelah tindakan itu, kondisi korban memburuk drastis hingga akhirnya meninggal dunia.

Keluarga korban kecewa terhadap proses sidang yang dinilai tidak berpihak pada korban. “Kami kaget karena yang datang justru saksi dari pihak terlapor, padahal tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Harusnya ini proses yang transparan. Kami tidak ingin perkara ini berakhir seperti kasus biasa,” kata Adam Harits, ayah korban.

Haris Ayub, kakek korban, juga mengatakan hal yang sama. Ia mendesak MDP mencabut izin praktik dokter terlapor. “Kami ingin izinnya dicabut. Cukup sudah. Jangan sampai ada keluarga lain yang merasakan apa yang kami alami,” tutur dia. 

Ayubi Harahap menyatakan akan menempuh langkah hukum lain, termasuk gugatan perdata dan pidana. Mereka juga telah melaporkan kasus ini ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sejak Januari lalu, namun hingga kini belum mendapat respons.

Sidang selanjutnya dijadwalkan menghadirkan ahli hukum kesehatan dari Universitas Indonesia. Pihak keluarga korban meminta agar proses ini berjalan transparan dan akuntabel, tanpa praktik “salam satu profesi” di balik meja sidang.

Tempo menghubungi Ketua Majelis Disiplin Profesi (MDP) Sundoyo perihal kelanjutan dan persidangan MDP, namun belum ada tanggapan. Meski begitu, Sundoyo dalam keterangannya pada 2 Juli 2025 mengatakan MDP telah menyelisik kasus ini dalam bentuk persidangan. "Kami melakukan sidang pemeriksaan apakah pelayanan yang diberikan itu sesuai dengan standar atau enggak. Kami lebih banyak melakukan pemeriksaan itu menguji terkait dengan prosesnya," ujar Sundoyo.

Read Entire Article