INFO NASIONAL - Ketua Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta Nova Harivan Paloh meminta Pemprov DKI melalui Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi (DTKTE) menggandeng sejumlah perusahaan swasta. Tujuannya untuk memudahkan pendistribusian tenaga kerja yang sudah dapat pelatihan, baik di Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) maupun di Mobil Training Unit (MTU).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Perusahaan-perusahaan yang ingin merekrut atau mendapatkan tenaga kerja, kenapa tidak dari kawan-kawan yang sudah dilatih," ujar Nova, Senin, 30 Juni 2025.
Menurut Nova, warga yang telah mendapat pelatihan khusus bisa dikategorikan profesional. Sebab, telah memiliki sertifikat keahlian.
Dia menilai, variasi pelatihan yang diberikan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi sudah cukup baik, sehingga menjadi bekal untuk mendapat pekerjaan. "Pelatihan di Disnaker sudah cukup variatif, baik dari segi skill, seperti public speaking, pelatihan membuat minuman, pelatihan pengelasan, jahit, ini cukup bagus," kata Nova.
Namun, Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi diminta tetap memiliki data akurat terkait jumlah warga yang ikut pelatihan dan telah mendapat pekerjaan. Dengan demikian, Komisi B mengetahui sejauh mana optimalisasi pelatihan dan penempatan tenaga kerja harus punya base yang jelas.
"Jadi selama satu tahun ini, berapa yang dilatih. Database harus ngelinkke perusahaan yang membutuhkan. Baru artinya sesuai kriteria," ujarnya.
Adapun, Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi DTKTE Taufik menjelaskan, penyerapan tenaga kerja melalui Bursa Kerja atau Job Fair dilaporkan minimal tiga bulan usai pelaksanaan. Pada tahap I 2025, terserap 932 orang pencari kerja melalui Job Fair.
"Pengunjung pencari kerja sebanyak 21.590 orang. Perusahaannya ada 40. Lowongannya bervariasi, sekitar 1.500 hingga 2.500," kata Taufik.
Sedangkan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi pada Januari-Mei 2025 telah melatih sebanyak 1.650 orang lewat Program Pembentukan Tenaga Kerja Mandiri. Selain itu, 3.852 orang mengikuti pelatihan pada Program Pelatihan Kerja Reguler dan Mobil Training Unit (MTU). Adapun, program Pelatihan Peningkatan Produktivitas telah diikuti sebanyak 560 orang. (*)