DPR Kritik Penangguhan Penahanan Tersangka Pembubaran Retret Pelajar Kristen di Sukabumi

1 month ago 9
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Komisi I Abraham Sridjaja mengecam Kementerian Hak Asasi Manusia yang menangguhkan penahanan tujuh tersangka persekusi retret remaja Kristen di Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Abraham menilai penangguhan itu bisa mencoreng kredibilitas institusi Kementerian yang seharusnya berdiri tegak membela hak asasi manusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kementerian Hak Asasi Manusia tak seharusnya jadi penjamin pelaku intoleransi," kata Abraham dalam keterangannya yang diterima pada Sabtu, 5 Juli 2025. 

Pada 3 Juli 2025, Staf Khusus Menteri HAM Thomas Harming Suwarta dan Stanislaus Wena menggelar rapat dengan Forkompimda Kabupaten Sukabumi dan tokoh lintas agama di Pendopo Kabupaten Sukabumi, Jalan Ahmad Yani, Warudoyong, Kota Sukabumi. 

Dikutip dari akun Instagram Kementerian HAM, Thomas Harming Suwarta mendorong agar penyelesaian kasus ini diupayakan melalui pendekatan restorative justice. Kementerian HAM juga mendorong agar para tersangka dilakukan penangguhan penahanan. 

Abraham pun menyayangkan tindakan staf khusus menteri HAM karena dianggap mengaburkan esensi dari peristiwa intoleransi. Alih-alih fokus pada perlindungan korban dan penegakan hukum, ia menyebut narasi staf khusus itu justru memberi kesan bahwa negara memaklumi tindakan intimidasi terhadap anak-anak yang sedang beribadah. 

Lebih lanjut, Abraham menyatakan bahwa penyelesaian lewat restorative justice atau perdamaian adalah langkah konstruktif. Namun, ia menolak keterlibatan Kementerian HAM sebagai penjamin penangguhan penahanan bagi para pelaku. Dia meyakini bahwa tindakan tersebut keliru. 

“Coba kita pikirkan bersama, ini adalah tindakan kriminal yang nyata dan berpotensi melanggar HAM. Lalu Stafsus KemenHAM mengatakan akan menjadi penjamin agar 7 orang ini ditangguhkan penahanannya? Di mana letak logikanya?” ujar politikus Partai Golkar itu. 

Abraham menyatakan Kementerian HAM seharusnya berpihak pada prinsip keadilan dan konstitusi, bukan terlibat dalam langkah-langkah pelemahan penegakan hukum. Ia menekankan bahwa praktik intoleransi tidak boleh diberi ruang sedikit pun .

"Kalau negara sendiri malah memberikan kesan melindungi pelaku, maka itu adalah kemunduran besar dalam demokrasi dan perlindungan HAM,” katanya.

Kepolisian Daerah Jawa Barat telah menangkap dan menetapkan tujuh tersangka yang diduga menjadi pelaku pembubaran dan perusakan rumah yang dijadikan tempat retret pelajar Kristen di Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi.

"Polisi berhasil mengidentifikasi dan menetapkan tujuh tersangka yang terlibat dalam aksi perusakan tersebut," kata Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Rudi Setiawan dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 1 Juli 2025.

Rudi menuturkan peran dari masing-masing tersangka tersebut. Tersangka pertama berinisial RN berperan merusak pagar dan mengangkat salib di tempat retret tersebut. Kemudian, ada MSM yang berperan menurunkan dan merusak salib besar. Sementara itu lima tersangka lainnya dengan inisial UE, EM, MD, H dan EM berperan dalam merusak pagar tempat retret. 

Rudi mengungkapkan, ketujuh tersangka tersebut saat ini telah ditahan oleh kepolisian untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. "Kami akan lakukan pemeriksaan saksi-saksi lain, sekaligus memeriksa terlapor sebagai dan terduga pelaku," ujar Rudi. 

Rudi menjelaskan, kasus ini bermula dari warga Desa Tangkil dan Desa Cidahu yang mengetahui ada kegiatan keagamaan yang dilakukan di rumah milik Maria Veronica Ninna. Warga kemudian melaporkan hal tersebut kepada Kepala Desa dan meminta pemilik rumah untuk memberikan klarifikasi. 

Namun, Ninna mengabaikan permintaan warga tersebut. Merasa tidak terima, warga lalu mendatangi rumah tersebut dan menghentikan kegiatan keagamaan yang sedang berlangsung secara sepihak. 

Kedatangan warga tersebut kemudian berakhir dengan aksi perusakan. Kerusakan tersebut meliputi pagar rumah, kaca-kaca jendela, dan beberapa barang lainnya. "Bahkan, salib yang berada di dalam rumah juga menjadi sasaran perusakan," ujar Rudi. 

Akibat kejadian tersebut, Ninna diperkirakan menderita kerugian materil kurang lebih 50 juta rupiah. "Satu unit kendaraan sepeda motor Honda. 

Vedro Imanuel G berkontribusi dalam tulisan ini. 
Read Entire Article