DPR Hapus Ayat Larangan Mahkamah Agung Memvonis Lebih Berat dalam Revisi KUHAP

1 month ago 8
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Kementerian Hukum menyepakati penghapusan ayat dalam revisi Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang menyatakan Mahkamah Agung tak boleh menjatuhkan pidana lebih berat dari putusan judex facti atau pengadilan sebelumnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua Komisi Hukum DPR sekaligus Ketua Panitia Kerja (Panja) Revisi KUHAP Habiburokhman menyatakan bahwa parlemen dan pemerintah telah membahas ketentuan yang termaktub dalam daftar inventarisasi masalah (DIM) 1531 Pasal 293 ayat (3) Rancangan Undang-Undang KUHAP itu.

Ketentuan tersebut mulanya diusulkan oleh pemerintah melalui Wakil Menteri Hukum Edward Omar Sharif Hiariej agar tetap dipertahankan dalam draf revisi KUHAP. “Saya selaku Ketua Komisi III dan Ketua Panja Revisi UU KUHAP menyampaikan bahwa seluruh anggota Panja dan wakil pemerintah telah menyepakati bahwa DIM 1531 Pasal 293 ayat (3) dihapus,” ujar Habiburokhman melalui keterangan tertulis, dikutip pada Jumat, 11 Juli 2025.

Politikus Partai Gerindra ini beralasan ketentuan tersebut tidak lagi relevan. Usulan Pasal 293 ayat (3) dalam DIM RUU KUHAP itu berbunyi: “Dalam hal Mahkamah Agung menjatuhkan pidana terhadap terdakwa, maka pidana tersebut tidak boleh lebih berat dari putusan judex facti.” 

Ayat tersebut merupakan substansi baru yang diusulkan pemerintah melalui DIM. Draf RUU KUHAP mulanya hanya memiliki dua ayat dalam Pasal 293 yang mengatur soal peran Mahkamah Agung dalam tahapan kasasi perkara.

Dengan adanya kesepakatan ini, Mahkamah tetap bisa menjatuhkan hukuman sesuai hasil peninjauannya. “Dengan dihapusnya ketentuan ini, maka Mahkamah Agung tetap dapat menjatuhkan hukuman sesuai keyakinannya, baik itu lebih berat maupun tidak lebih berat daripada putusan pengadilan sebelumnya,” kata Habiburokhman.

Adapun DPR dan pemerintah secara resmi telah memulai rapat panitia kerja untuk membahas RUU KUHAP. Habiburokhman mengatakan RUU KUHAP yang tengah dibahas itu memuat lebih dari 334 Pasal yang memiliki 10 substansi pokok.

Beberapa substansi pokok yang dimaksud Habiburokhman itu adalah penyesuaian KUHAP dengan nilai-nilai KUHP baru, penguatan hak warga negara yang berhadapan dengan hukum, penguatan peran advokat, serta perbaikan aturan mekanisme upaya paksa.

Revisi KUHAP akan menggantikan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana yang telah berlaku sekitar 44 tahun lamanya. Revisi KUHAP ini merupakan inisiasi DPR dan masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2025.

Read Entire Article