Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang mendambakan pipi tirus dan kulit halus bebas pori-pori besar. Sayangnya, metode yang instan kerap kali disertai dengan risiko luka atau waktu pemulihan lama. Kabar baiknya, kini ada cara baru yang mampu mengatasi dua masalah kulit tersebut secara cepat, aman, dan minim downtime.
Dokter estetika dari Soleil Clinic Kelapa Gading, dr. Cindy Caroline, M.Biomed (AAM), membagikan rahasianya dalam menangani pipi tembam dan pori-pori besar tanpa operasi atau luka yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
"Sekarang pasien saya bisa menipiskan lemak di wajah dan mengecilkan pori-pori tanpa harus khawatir luka atau pemulihan lama. Habis treatment, kulit hanya sedikit merah dan keesokan harinya sudah bisa kembali beraktivitas," ujar dr. Cindy dalam diskusi media pada Rabu, 16 Juli 2025.
Menurut dr. Cindy, banyak pasien dari berbagai usia datang dengan keluhan berbeda-beda. Karea itu, dia memilih menggunakan Morpheus 8, teknologi yang menggabungkan fractional needle dan radiofrequency untuk bekerja hingga ke lapisan dalam kulit.
"Sebelumnya, saya pakai CO2 untuk acne scars, tapi luka yang ditimbulkan cukup terlihat dan butuh waktu lama untuk sembuh. Dengan Morpheus 8, luka minimal tapi hasilnya tetap terlihat," kata dr. Cindy.
Kulit Jadi Lebih Halus dan Kencang
"Kombinasi teknologi ini memungkinkan kita untuk menargetkan lemak di pipi yang berlebih, sekaligus mengencangkan kulit dan memperbaiki tekstur. Jadi, tidak cuma tirus, tapi kulit juga jadi lebih halus dan kencang," katanya.
Morpheus 8 bekerja di kedalaman kulit tertentu, salah satunya pada lapisan 4 mm yang mampu meluruhkan lemak (melting fat) sekaligus melakukan skin tightening.
Bukan hanya itu, hasil lain yang dirasakan pasien setelah perawatan ini adalah tampilan kulit yang lebih sehat dan segar, pori-pori tampak mengecil, serta tampilan dagu ganda (double chin) yang mulai menghilang.
Berbeda dengan metode seperti laser CO2 yang memiliki waktu pemulihan hingga seminggu, Morpheus 8 tergolong sangat praktis dan minim downtime.
"Saya memang mencari solusi untuk pasien yang tidak punya banyak waktu. Downtime-nya minimal, hanya kemerahan ringan yang biasanya hilang dalam satu malam," kata dr. Cindy.
Karena itu, perawatan ini menjadi favorit para influencer maupun pekerja kantoran yang tetap ingin tampil prima tanpa harus izin panjang dari aktivitasnya.
Kulit Kencang Tetap Bisa Didapat Tanpa Pelru Operasi
Untuk pasien berusia lanjut, permasalahan seperti kulit kendur yang menggantung sering kali menjadi perhatian utama. Sebagian besar dari mereka enggan menjalani operasi.
"Sebelumnya saya hanya bisa membantu mereka sebatas mungkin karena keterbatasan alat. Tapi sekarang, dengan Morpheus 8, kita bisa atasi skin laxity tanpa perlu tindakan bedah," ujar dr. Cindy.
Skin laxity atau kulit kendur yang umumnya muncul di area pipi, rahang, dan leher, dapat diperbaiki melalui perangsangan kolagen yang dilakukan oleh energi radiofrekuensi selama proses perawatan.
Hasil Terlihat Jelas dalam 3 Blan
Perawatan ini tidak memberikan hasil instan layaknya operasi plastik. Namun, hasil akan terlihat semakin jelas dalam 1 hingga 3 bulan setelah perawatan, terutama setelah sesi kedua dan ketiga.
"Kita sarankan dilakukan dua sampai tiga kali, masing-masing dengan jeda empat sampai enam minggu. Di bulan kedua dan ketiga, hasilnya biasanya mulai optimal," kata dr. Cindy.
Meskipun tidak permanen, hasil dari perawatan ini bisa bertahan cukup lama tergantung kondisi kulit dan gaya hidup pasien. Evaluasi berkala tetap diperlukan agar hasil bisa dipertahankan.
"Penuaan itu berjalan terus. Jadi, seperti perawatan lain, bahkan operasi pun butuh perawatan lanjutan. Tapi sejauh ini, pasien merasa puas karena hasilnya natural dan tanpa luka," tambahnya.
Menariknya, Morpheus 8 juga efektif untuk menangani masalah lain seperti jerawat aktif, bekas jerawat (acne scars), hingga stretch mark.
"Sebelumnya saya pakai CO2 untuk acne scars, tapi luka yang ditimbulkan cukup terlihat dan butuh waktu lama untuk sembuh. Dengan Morpheus 8, luka minimal tapi hasilnya tetap terlihat," kata dr. Cindy.