Liputan6.com, Jakarta - Tren kecantikan kini semakin berkembang, tidak hanya di kalangan perempuan dewasa, tetapi juga mulai menjangkiti anak-anak.
Berdasarkan data dari Verified Market Research, pasar kosmetik anak secara global terus tumbuh signifikan.
Pada tahun 2023, nilai pasar ini mencapai 1,69 miliar dolar AS dan diperkirakan akan meningkat menjadi 2,39 miliar dolar AS pada tahun 2031.
Menurut dr. Fitria Agustina, dokter spesialis kulit dan kelamin dari Klinik Utama Promec Pecenongan, tingginya penggunaan kosmetik anak menunjukkan besarnya pangsa pasar produk ini.
"Industri tentu akan memanfaatkan peluang ini dengan terus mengembangkan kosmetik khusus anak-anak," ujar Fitria.
Namun, di balik maraknya tren tersebut, Fitria mengingatkan bahwa masih banyak produk kosmetik anak yang tidak aman beredar di pasaran.
Kebutuhan Kosmetik Anak Harus Diperhatikan dengan Seksama, Begini Tipsnya!
Penggunaan kosmetik pada anak memang sulit dihindari. Bahkan, sejak bayi, anak-anak sudah terpapar produk kosmetik, seperti sabun yang menjadi kebutuhan sehari-hari.
Karena kulit anak berbeda dengan kulit orang dewasa, pemilihan kosmetik harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Produk seperti sampo, lotion, dan lainnya perlu dipilih secara cermat agar tidak menimbulkan risiko bahaya pada kulit anak.
Berikut beberapa tips dari dr. Fitria agar orang tua dapat memilih kosmetik yang aman untuk anak:
1. Ketahui Apa yang Kamu Beli
Sebelum membeli produk, orang tua harus membaca label dan memahami kandungan di dalamnya. Ini penting untuk menghindari bahan berbahaya dan klaim iklan yang berlebihan.
2. Periksa Kandungan Produk dan Hindari Bahan Berbahaya
Ada enam bahan yang perlu diwaspadai dalam kosmetik anak, yaitu paraben, fragrance (pewangi), talc, isothiazolinones, retinyl palmitate dan retinol topikal, serta pelepas formaldehida.
Selain jenis bahan, perhatikan juga konsentrasi kandungan tersebut karena efek buruk biasanya muncul jika digunakan dalam jumlah besar.
3. Sederhanakan Penggunaan pada Bayi
Untuk bayi, sebaiknya penggunaan kosmetik dibuat sesederhana mungkin. Hindari produk yang belum dibutuhkan karena kulit bayi sangat sensitif dan belum kuat menerima bahan kimia. Penggunaan sabun untuk membersihkan tubuh, pelembap, dan sunscreen setelah bayi berusia enam bulan sudah cukup.
4. Pilih Sunscreen yang Tepat
Sunscreen penting digunakan sejak dini untuk melindungi kulit dari sinar matahari. Dr. Fitria menyarankan penggunaan sunscreen dengan proteksi fisik (physical sunscreen) khusus untuk anak-anak.
5. Jangan Terpancing Iklan
Klaim pada produk kosmetik anak sering kali berlebihan dan tidak sesuai kenyataan. Orang tua harus fokus pada fungsi produk dan memastikan sesuai dengan kebutuhan anak, bukan hanya tergiur iklan.
Kenali Perbedaan Kulit Anak dan Dewasa
Kulit merupakan lapisan pelindung paling luar pada tubuh dengan fungsi fisik dan imunologis. Namun, kondisi kulit berbeda pada setiap jenjang usia.
Menurut dr. Fitria, seiring bertambahnya usia, tingkat penguapan air dari permukaan kulit justru semakin menurun.
Kulit bayi dan anak kecil memiliki lapisan pelindung (barrier) yang lebih tipis dibandingkan kulit orang dewasa, sehingga lebih mudah ditembus zat berbahaya.
"Kulit bayi lima kali lebih tipis dibandingkan kulit orang dewasa," kata Fitria.
Kulit anak yang lebih tipis, mengandung kadar air lebih tinggi, dan fungsi pelindung yang belum optimal membuat mereka lebih rentan mengalami iritasi.
Penggunaan kosmetik yang mengandung bahan iritan dapat menyebabkan dermatitis kontak iritan atau bahkan jerawat akibat penyumbatan saluran minyak.