TEMPO.CO, Jakarta - Calon duta besar Republik Indonesia untuk Jerman Abdul Kadir Jaelani mengungkapkan beberapa pertanyaan yang disampaikan pimpinan Komisi bidang Luar Negeri DPR pada uji kelayakan atau fit and proper test hari ini.
Ia mengatakan, pelbagai pertanyaan itu antara lain rancangan program kerja yang dimiliki. Program ini, kata dia, harus selaras dengan asta cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Isu perlindungan itu menjadi perhatian," kata Abdul di kompleks Parlemen, Sabtu, 5 Juli 2025. Dia melanjutkan, pada umumnya seluruh calon duta besar hanya diminta untuk mempresentasikan program-program kerja yang akan dijalankan ketika bertugas nanti.
Namun, pada uji kelayakan ini, kata Abdul Kadir, para calon juga diminta untuk melaksanakan prinsip politik bebas aktif manakala melalukan tugas di negara sahabat maupun di organisasi internasional.
Mengenai program kerja yang akan dilakukannya nanti, Abdul tak berkenan menyampaikan. Ia hanya mengatakan, program kerja yang akan dilakukannya cukup banyak. "Tetapi, soal uji kelayakan tadi tidak banyak yang dibahas," ujar dia.
Setelah ditunjuk menjadi alat kelengkapan dewan (AKD) oleh pimpinan DPR pada rapat paripurna, Kamis lalu, Komisi bidang Luar Negeri DPR mulai melakukan fit and proper test terhadap 24 calon duta besar untuk negara sahabat dan organisasi Internasional.
Ketua Komisi bidang Luar Negeri DPR Utut Adianto mengatakan, mekanisme fit and proper test terbagi menjadi 4 sesi dan diselenggarakan selama dua hari, yaitu pada Sabtu-Ahad 5 sampai 6 Juli 2025.
Ia menjelaskan, untuk hari ini terdapat 12 nama calon duta besar yang akan mengikuti uji kelayakan. Sesi pertama akan diikuti oleh calon duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Jerman, Singapura, Jepang, Slovakia, serta calon perutusan tetap untuk PBB di New York.
Utut menambahkan, sesi pertama berlangsung mulai pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB. Di sela-sela itu DPR akan mengambil rehat selama satu jam sebelum beralih ke sesi kedua yang dimulai pukul 14.00 WIB sampai 17.00 WIB.
"Besoknya juga demikian," kata politikus PDIP tersebut.
Ditemui secara terpisah, Wakil Ketua Komisi bidang Luar Negeri DPR Budisatrio Djiwandono menjelaskan, agenda hari ini adalah mendengarkan pemahaman calon duta besar mengenai politik luar negeri Indonesia.
DPR, kata dia, juga akan menggali bagaimana pengalaman para calon duta besar itu di jadikan sebagai modal merumuskan strategi untuk tugas diplomasi di jabatan mendatang.
Menurut dia, usai melakukan fit and proper test, DPR akan merapatkan hasil dari proses tersebut. "Komisi I akan rapat internal lagi, untuk memberikan kesimpulan dan rekomendasi-rekomendasi kepada pimpinan DPR," kata politikus Partai Gerindra itu.
Dian Rahma Fika Alnina berkontribusi dalam penulisan artikel ini