INFO NASIONAL - Bupati Cilacap, Syamsul Auliya Rachman, menegaskan pentingnya peran keluarga sebagai fondasi utama dalam membentuk kesuksesan seseorang. Hal itu ia sampaikan dalam peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 yang digelar di Cilacap, Jawa Tengah, pada Selasa, 8 Juli 2025.
“Ketika ingin sukses, maka sukseslah di keluarga dahulu. Untuk itu perlu ada perbaikan pola hidup. Kita awali dengan perbaikan pola pikir, lebih banyak mengeluarkan energi positif dengan positif thinking,” kata Syamsul.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain keluarga, pola makan juga menjadi bagian dari fondasi yang membentuk kesuksesan seeorang. Menurutnya, dengan asupan nutrisi yang baik, maka tidak hanya kesehatan saja yang terpengaruh namun suasana kebatinan juga ikut terbawa.
Syamsul juga menekankan pentingnya pola hati sebagai bagian dari proses penyaringan nilai dan keputusan. Ketika sudah difikirkan, lanjutnya, maka biasanya hati kemudia bicara apakah ini bertentangan dengan hati kecil atau tidak. Perlu kemudian mengasah hati dengan menguatkan kedekatan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Setalah pola fikir, pola makan, pola hati, selanjutnya adalah pola istirahat. Jangan begadang, kurangi hal yang tidak perlu yang mengurangi waktu istirahat kita. Dan terakhir adalah pola tingkah laku,” ujarnya.
Dalam hubungan suami istri, ia berpesan agar seorang pasangan seyogianya saling memahami perbedaan di dalam keluarga. “Antara suami istri, antara ayah ibu dengan anak, itu kita harus saling menghargai. Bahwa menikah itu kan bukan menyatukan hal yang sama, tapi menikah itu menyatukan hal yang berbeda. Sehingga hargai perbedaan itu. Bukan kamu harus seperti aku, tapi ayo bersama-sama berjalan beriringan,” kata Syamsul.
Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah, Eka, menegaskan bahwa Kementerian Kependudulan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN hadir bukan hanya bicara soal KB dan alat kontrasespi, namun juga tentang bagaimana membangun keluarga berkualitas.
“Pemerintah memiliki peran penting dalam pembangunan keluarga. Akan tetapi pemerintah tidak bisa berdiri sendiri, kita perlu meningkatkan komitmen dan kerja sama multi pelaku, antara pemerintah, masyarakat, dan stakeholder lainnya untuk mewujudkan keluarga yang kuat dan harmonis,” kata Eka. (*)