Liputan6.com, Jakarta Warga Australia menggugat Blackmores karena diduga mengandung vitamin B6 jauh lebih tinggi dibandingkan dosis harian yang aman.
Adalah Dominic Noonan-O’Keeffe yang mengajukan gugatan perwakilan kelompok (class action) terhadap perusahaan suplemen kesehatan asal Australia, Blackmores.
Gugatan tersebut hadir sebagai respons atas masalah kesehatan serius yang dialami oleh Dominic. Ia berharap menjadi lebih sehat dengan rutin mengonsumsi suplemen kesehatan Blackmores pada Mei 2023. Namun, beberapa bulan kemudian tepatnya pada Agustus 2023, muncul masalah kesehatan serius.
Dominic mengalami kelelahan berat, sakit kepala yang hebat, dan sangat sensitif terhadap lingkungan tempatnya tinggal.
Masalah kesehatan yang dialami oleh Dominic diduga akibat konsumsi suplemen dari Blackmores. Salah satu suplemen kesehatan yang ia konsumsi mengandung vitamin B6 dengan dosis lebih besar. Disebut-sebut suplemen kesehatan itu mengandung vitamin B6 yang 29 kali lebih banyak dibandingkan dengan dosis harian aman yang disarankan seperti mengutip 7NEWS.
Firma hukum Polaris mengatakan bahwa dosis vitamin B6 yang jauh dari batas maksimal harian yang dikonsumsi oleh Dominic ini berubah menjadi racun bagi tubuh kliennya.
Vitamin B6 sebenarnya memainkan peran penting untuk otak, sistem saraf, kekebalan tubuh, hormon, dan metabolisme, tetapi mengonsumsi vitamin B6 secara berlebihan dapat berbahaya bagi tubuh.
Bahaya Konsumsi Vitamin B6 Berlebihan
Bila berlebihan mengonsumsi vitamin B6 akan menyebabkan kerusakan pada saraf, migrain, kejang otot jantung, dan rasa terbakar atau mati rasa di seluruh tubuh. Hal itu menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti kejang otot hingga sulit berjalan.
“Gejalanya semakin parah. Dominic mengalami kejang otot, nyeri saraf, jantung berdebar-debar, gangguan penglihatan, dan mati rasa di seluruh tubuhnya,” kata pengacara Polaris.
Dominic juga mengeluhkan menjadi sulit untuk berkonsentrasi, tidur, terus-menerus merasa sakit, bahkan terkadang kesulitan untuk berjalan.
"Tim dokter menyimpulkan bahwa ia mengalami kerusakan saraf (neuropati) akibat kelebihan vitamin B6 dari suplemen Blackmores,” lanjut pengacara Polaris.
Tanggapan TGA dan Blackmores Australia
Therapeutic Goods Administration (TGA) mengatakan bahwa tidak ada produk suplemen yang memang benar-benar bebas dari risiko. Juru Bicara TGA megnatakan produk akan tetap dijual selama manfaatnya lebih tinggi dibandingkan dengan risikonya.
Keputusan sementara dari TGA menetapkan bahwa produk dengan kandungan vitamin B6 di atas 50 mg per hari akan dikategorikan sebagai “obat yang hanya boleh diberikan oleh apoteker”.
Juru bicara TGA menyebut bahwa dalam aturan terbaru, semua produk yang mengandung vitamin B6 lebih dari 10 mg per hari harus mencantumkan peringatan risiko kerusakan saraf.
“Batas maksimal dosis vitamin B6 dalam produk telah diturunkan dari 200 mg menjadi 100 mg per hari untuk orang dewasa, dan lebih rendah lagi untuk anak-anak sesuai usia,” tambah juru bicara TGA.
Menanggapi hal ini, pihak Blackmores mengatakan bahwa semua produk Blackmores telah mematuhi seluruh aturan ketat dari TGA, termasuk untuk produk yang mengandung vitamin B6.
“Hal ini mencakup kepatuhan terhadap dosis harian maksimum yang diizinkan dan mencantumkan peringatan yang diwajibkan. Kami mengakui keputusan sementara yang dikeluarkan oleh TGA, dan kami akan memastikan kepatuhan penuh terhadap keputusan akhir yang dikeluarkan TGA,” kata pihak Blackmores.
BPOM RI: Blackmores Super Magnesium+ Tidak Punya Izin Edar di Indonesia
Produk Blackmores Super Magnesium+ kini tengah ramai di Australia karena diduga menimbulkan efek toksik karena kandungan vitamin B6 yang melebihi asupan harian.
Terkait hal ini Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM) RI mengatakan produk tersebut tidak terdaftar dan tidak memiliki izin edar di Indonesia.
"Berdasarkan hasil penelusuran pada data registrasi BPOM dan koordinasi dengan PT Kalbe Blackmores Nutrition sebagai distributor produk Blackmores di Indonesia, produk Blackmores Super Magnesium+ tidak terdaftar dan tidak memiliki izin edar di Indonesia," kata BPOM dalam pernyataan resmi pada Selasa, 22 Juli 2025.
BPOM menegaskan bahwa produk Blackmores Super Magnesium+ hanya dipasarkan khusus di Australia.
Saat ini, BPOM tengah berkoordinasi dengan Therapeutic Goods Administration (TGA) Australia untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait pemberitaan tentang efek dari produk Blackmores Super Magnesium+.