Liputan6.com, Jakarta Selama ini, banyak orang mengira bahwa menyentuh kodok bisa menyebabkan kutil di kulit. Mitos tersebut sudah lama dipercaya masyarakat tanpa konfirmasi medis yang akurat. Padahal, penyebab kutil sebenarnya sama sekali tidak berhubungan dengan hewan berlendir itu.
Mengutip JW Leiding dalam artikel Human papillomavirus pada defisiensi imun primer yang terbit di Journal of Allergy and Clinical Immunology (2012), kutil adalah tumor jinak yang diinduksi virus yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV) yang umum pada populasi umum di beberapa titik dalam kehidupan. Sebagian besar infeksi kutil tidak berbahaya dan hilang dalam dua tahun, seringkali tanpa perlu pengobatan. Kutil di kulit dapat muncul di berbagai bagian tubuh seperti tangan, kaki, atau area genital. Setiap jenis memiliki karakteristik yang unik. Oleh karena itu, penting memahami penyebab dan jenisnya agar dapat ditangani secara efektif.
1. Mitos Kodok Sebagai Penyebab Kutil
Ada anggapan bahwa menyentuh kodok bisa menyebabkan kutil. Padahal, ini hanya mitos yang dipicu tampilan kulit kodok yang berbintik dan mirip kutil.
Mengutip situs kesehatan, dikatakan bahwa Kutil bukan berasal dari kodok, melainkan infeksi virus HPV yang menyerang kulit manusia. Kodok tidak membawa virus HPV yang bisa menular ke manusia.
Maka dari itu, menyentuh kodok tidak akan menyebabkan kutil. Edukasi ini penting untuk meluruskan kesalahpahaman dan mendorong masyarakat fokus pada pencegahan nyata terhadap infeksi virus.
2. Virus HPV sebagai Penyebab Utama Kutil
Sebelum bisa mengobati kutil di kulit, penting untuk mengetahui siapa "dalang sebenarnya". Dalam hal ini, virus HPV adalah pelaku utama yang menyebabkan kutil tumbuh di tubuh manusia. Virus ini bisa sangat menular dan bertahan lama di permukaan kulit atau benda.
Kutil disebabkan oleh infeksi HPV (Human Papillomavirus) yang sangat menular. Virus ini bisa menyebar melalui:
- Luka kecil yang terbuka,
- Kontak langsung dengan kulit penderita,
- Pemakaian benda pribadi bersama (handuk, alat cukur).
Saat sistem imun sedang lemah, HPV akan lebih mudah masuk dan menyebabkan pertumbuhan jaringan kulit berlebih hingga membentuk kutil. Beberapa jenis HPV menyerang kulit, sementara lainnya menular secara seksual dan menyerang area genital.
3. Jenis-Jenis Kutil dan Lokasinya
Tidak semua kutil itu sama. Jenis kutil di kulit bisa bervariasi tergantung lokasi dan bagaimana virus HPV masuk ke tubuh. Mengenali jenis kutil yang dialami sangat penting untuk menentukan pengobatan yang tepat.
Berikut beberapa jenis kutil berdasarkan bentuk dan lokasi kemunculannya:
- Kutil biasa (Verruca vulgaris): muncul di tangan atau jari, permukaan kasar.
- Kutil plantar: tumbuh di telapak kaki, terasa nyeri saat berjalan.
- Kutil datar: ukuran kecil, sering muncul di wajah atau kaki dalam jumlah banyak.
- Kutil filiform: menyerupai benang, tumbuh di wajah atau leher.
- Kutil genital: muncul di area kelamin, ditularkan melalui hubungan seksual.
Mengetahui jenis kutil sangat penting agar metode pengobatan lebih tepat. Konsultasi ke dokter kulit sangat disarankan untuk diagnosis profesional.
4. Cara Mengobati dan Menghilangkan Kutil
Menghilangkan kutil di kulit bisa memakan waktu dan kesabaran. Ada berbagai metode yang tersedia, mulai dari pengobatan rumahan hingga tindakan medis profesional. Pemilihan metode tergantung pada ukuran, lokasi, dan jenis kutil.
Pengobatan Mandiri:
- Obat oles seperti asam salisilat.
- Cairan pembeku yang tersedia di apotek.
Tindakan Medis:
- Cryotherapy: pembekuan dengan nitrogen cair.
- Kauterisasi: pembakaran jaringan.
- Laser atau operasi kecil untuk kasus membandel.
Mengutip situs resmi Ciputra Hospital, dikatakan bahwa prosedur medis seperti cryotherapy efektif menghilangkan kutil dengan efek samping minimal.
Namun kutil bisa kambuh jika virus HPV masih aktif. Penguatan imun sangat penting agar tubuh bisa melawan virus lebih optimal.