Liputan6.com, Jakarta Kondisi saraf kejepit berat pada remaja dapat ditangani dengan operasi. Terutama jika berbagai metode konservatif tidak berhasil meredakan gejala yang dirasakan.
Operasi minimal invasif adalah metode yang paling direkomendasikan mengingat keunggulannya dalam waktu pemulihan yang lebih cepat dan risiko yang lebih ringan. Sebab, hal ini sangat penting bagi pertumbuhan remaja.
Biportal Endoscopic Spine Surgery (BESS) adalah metode ultra-minimal invasif dengan menggunakan dua sayatan kecil (sekitar 0,5-0,8 cm) untuk mengatasi masalah tulang belakang dengan tingkat presisi yang cukup tinggi.
“Sifatnya yang ultra-minimal invasif inilah yang menjadi salah satu pilihan terbaik dokter dalam mengatasi masalah saraf terjepit, khususnya di area lumbar atau ruas tulang belakang lainnya,” kata dokter spesialis orthopedi tulang belakang di Eka Hospital BSD, Asrafi Rizki Gatam dalam temu media di Tangerang Selatan, Jumat (25/7/2025).
Metode BESS untuk mengatasi masalah saraf terjepit di tulang belakang pada remaja memiliki keunggulan dibandingkan endoskopi biasa. Ini karena metode BESS menggunakan dua sayatan sehingga memungkinkan dokter lebih leluasa dalam menggunakan instrumen bedah, dibandingkan endoskopi biasa yang hanya menggunakan satu sayatan.
Beberapa keunggulan lain dari metode BESS, yakni:
- Bekas luka sayatan yang lebih kecil.
- Kerusakan jaringan lebih sedikit.
- Proses pemulihan yang lebih cepat.
- Rasa sakit pasca-operasi lebih ringan.
- Lebih cepat kembali ke aktivitas normal.
- Risiko komplikasi lebih rendah.
- Risiko infeksi lebih rendah karena proses irigasi yang terus dilakukan selama prosedur.
Menentukan Metode Tepat untuk Atasi Saraf Kejepit
Menentukan metode yang tepat untuk mengatasi masalah saraf terjepit pada remaja memerlukan pemeriksaan menyeluruh, sambung Rizki.
Sebab, ini semua akan bergantung seberapa parah gejala yang muncul dan seberapa berat jepitan saraf yang terjadi.
“Untuk itu, Anda perlu berkonsultasi dulu dengan dokter secara intensif untuk mengetahui opsi apa saja yang tersedia untuk kondisi anak Anda. Apabila anak Anda mengalami nyeri punggung bawah yang tidak kunjung hilang meski dengan istirahat, Anda perlu membawanya untuk berkonsultasi ke dokter dr. , Sp.OT (K) Spine,” sarannya.
Peningkatan Kasus Saraf Kejepit pada Usia Muda
Saraf kejepit adalah suatu istilah untuk menggambarkan saraf yang terjepit oleh jaringan lunak lain, seperti diskus atau ligamen atau otot yang meradang dan bengkak. Penekanan saraf ini bisa menyebabkan rasa sakit pada bagian yang terdampak.
Walau dapat terjadi di bagian tubuh mana pun, saraf kejepit lebih umum terjadi di area saraf tulang belakang, leher, atau pergelangan tangan.
Siapa pun dapat mengalami saraf terjepit. Namun, orang yang berada di usia 25 tahun ke atas cenderung lebih umum mengalaminya. Sebab, pada usia ini mereka akan mulai memiliki kebiasaan duduk lama karena bekerja.
Postur dan kebiasaan yang tidak ergonomis inilah yang menyebabkan kelompok usia ini lebih rentan mengalami saraf kejepit.
Meski demikian, kasus saraf kejepit pada remaja juga mengalami peningkatan. Terutama saraf terjepit di area lumbar (tulang belakang bagian bawah), yang menyebabkan sakit punggung bagian bawah.
Jurnal Frontiers in Surgery mencatat setidaknya terdapat kenaikan kasus saraf kejepit sebanyak 6,8 persen pada orang berusia di bawah 21 tahun.