TEMPO.CO, Jakarta - Polda Aceh menanam jagung di lahan dengan total luas mencapai 141,7 hektare pada Rabu, 9 Juli 2025. Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko mengatakan lahan seluas 141,7 hektare ini terdiri dari 41 hektar perhutanan sosial dan 100,7 hektar non-perhutanan sosial.
"Penanaman jagung untuk mendukung program ketahanan pangan nasional. Penanaman jagung dilakukan secara bertahap di 56 titik yang tersebar di wilayah Provinsi Aceh dengan total luas lahan mencapai 141,7 hektare," kata Achmad Kartiko, seperti dikutip dari Antara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam kegiatan tanam serentak itu, dikerahkan 292 unit alat mesin pertanian (alsintan) guna mendukung program penanaman jagung tersebut. Lebih rinci, alsintan yang dikerahkan itu terdiri dari emam unit traktor roda empat, 23 unit traktor tangan, 115 unit mesin penanam jagung, 46 unit pompa air, 56 unit pengukur tanah, dan 46 unit semprotan. Achmad Kartiko mengatakan dalam kegiatan tanam serentak ini didukung kelompok tani Palapa KM 66, salah satu dari 54 kelompok tani yang terlibat langsung dalam penanaman jagung tersebut.
Kartiko juga menjelaskan benih yang digunakan untuk menanam jagung merupakan jenis Mazzi. Benih tersebut merupakan jenis unggulan dari Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar.
"Benih Maxxi terbukti adaptif terhadap kondisi cuaca dan mampu memberikan hasil optimal dengan tingkat pertumbuhan yang seragam,” kata dia.
Abituren Akabri 1991 itu mengatakan penanaman jagung akan dilakukan secara bertahap pada 56 titik lahan yang tersebar di wilayah pores/polresta jajaran dengan target panen mencapai 600 ton.
Penanaman jagung serentak pada Rabu, 9 Juli 2025 ini adalah kuartal III. Achmad Kartiko mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari dukungan terhadap program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam bidang ketahanan pangan nasional. .
“Nantinya kami akan mendorong kerja sama lanjutan dengan kementerian dan instansi terkait dalam hal penambahan lahan, melalui koordinasi strategis dengan KLHK, ATR/BPN, dan Pemerintah Daerah,” kata Achmad Kartiko seperti dikutip dari pers rilis yang diterima Tempo.
Ia menyebut program penanaman jagung ini bukan hanya bentuk dukungan Polri dalam ketahanan pangan nasional, tetapi juga menjadi sarana membangun ekonomi masyarakat serta memperkuat stabilitas keamanan di Aceh.
“Kami juga mohon dukungan dan arahan Kapolri serta instansi terkait lainnya dalam mengatasi persoalan struktural terkait ketersediaan lahan, agar agenda pembangunan berkelanjutan di Aceh dapat tercapai secara adil dan inklusif,” kata dia.