WAKIL Presiden Gibran Rakabuming Raka mengatakan Presiden Prabowo Subianto memutuskan pelaksanaan upacara hari ulang tahun atau HUT ke-80 RI pada 17 Agustus 2025 dipusatkan di Istana Negara, Jakarta. Gibran menuturkan upacara bukan dipusatkan di Ibu Kota Nusantara atau IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, karena masih dalam tahap pembangunan.
“Kami mengikuti arahan Presiden saja, dan lagi pula IKN kan masih fokus pembangunan,” kata Gibran di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jumat, 18 Juli 2025, dikutip dari video yang disebarkan Biro Pers, Media, dan Informasi (BPMI) Sekretariat Wakil Presiden di Grup Wartawan Wakil Presiden.
Sehari sebelumnya, Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro membeberkan alasan pemerintah memutuskan kembali menggelar upacara hari kemerdekaan di Jakarta. Juri mengatakan infrastruktur di IKN belum siap untuk menjadi tempat diselenggarakannya upacara kenegaraan.
“Di IKN sedang dalam proses pembangunan, jadi kami konsentrasi ke pembangunan,” ujar Juri saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 17 Juli 2025.
Tahun lalu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar upacara peringatan HUT ke-79 RI pada 17 Agustus 2024 di IKN. Sekitar 1.400 tamu hadir pada pengibaran bendera di IKN pertama dalam sejarah tersebut. Kepala lembaga negara, menteri, tokoh agama dan budaya, hingga pekerja pegawai sekitar proyek IKN hadir sebagai tamu.
Pengibaran bendera HUT ke-79 RI hanya dilaksanakan di IKN. Sementara rangkaian di Istana Merdeka, Jakarta, mengikutinya secara hybrid. Saat itu, Prabowo yang berstatus presiden terpilih sempat mengatakan bakal kembali menggelar upacara HUT RI di IKN. Prabowo menyampaikan itu saat mendampingi Jokowi dalam perayaan hari kemerdekaan di IKN. “Insyaallah akan di sini lagi,” ujarnya di depan Istana Negara, IKN, Sabtu, 17 Agustus 2024.
Keputusan Presiden Prabowo menggelar upacara HUT ke-80 RI di Jakarta didukung sejumlah kalangan, termasuk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan alasan, antara lain, untuk efisiensi.
Dede Yusuf: Dari Sudut Pandang Efisiensi, Lebih Baik di Jakarta
Wakil Ketua Komisi II DPR Dede Yusuf mendukung upacara peringatan HUT ke-80 RI dilaksanakan di Jakarta demi efisiensi. “Saya melihat dari sudut pandang efisiensi, lebih baik di Jakarta,” kata Dede di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 21 Juli 2025, seperti dikutip dari Antara.
Dede menilai, saat ini, pelaksanaan peringatan HUT RI di IKN belum efisien karena mengharuskan ribuan orang terbang ke IKN. “Kita bayangkan efisiensi, ribuan orang harus diterbangkan ke sana di tengah anggaran yang saat ini kita lagi tahu kondisinya. Menurut saya, itu tidak akan efisien, tapi kalau dilakukan di sini (Jakarta) itu akan efisien,” tuturnya.
Politikus Partai Demokrat itu meminta pemerintah menerbitkan aturan baru soal pelaksanaan peringatan HUT kemerdekaan di Jakarta, karena undang-undang menyebutkan peringatan HUT kemerdekaan harus dilaksanakan di ibu kota negara.
“Menurut saya, itu butuh perpres baru, karena bagaimanapun di dalam undang-undang, peringatan 17 Agustus harus dilakukan di ibu kota negara, kecuali tadi ada keputusan presiden, perpres atau kepres yang mengatakan untuk tahun ini dilakukan di Jakarta,” tuturnya.
Bahtra Banong: Tak Ada Masalah Upacara HUT Ke-80 RI di Jakarta
Alasan serupa diungkapkan Wakil Ketua Komisi II DPR Bahtra Banong. Politikus Partai Gerindra ini tidak mempermasalahkan peringatan HUT Ke-80 RI pada 17 Agustus 2025 dilaksanakan di Jakarta demi efektivitas.
“Di satu sisi juga kan kalau kita misalnya mau upacara di sana (IKN) tentu kan butuh mobilisasi ya, ini soal efektivitas saja dan bagi kami enggak ada masalah (di Jakarta),” kata Bahtra di kompleks parlemen, Senayan, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Juli 2025.
Bahtra pun menyatakan mendukung keputusan pemerintah menggelar perayaan HUT Ke-80 RI di Jakarta karena IKN masih dalam proses penyelesaian pembangunan.
Dia juga tidak mempersoalkan perayaan HUT ke-80 RI di Jakarta karena di IKN nantinya akan tetap diadakan upacara peringatan yang diikuti oleh Otorita IKN (OIKN). “Enggak ada masalah ya, karena kan di IKN juga dilaksanakan upacara 17 (Agustus), tapi nanti dikomandoi oleh Kepala OIKN,” kata dia.
Mohammad Toha: Biaya Upacara HUT Ke-80 RI di Jakarta Akan Lebih Hemat
Adapun anggota Komisi II DPR Mohammad Toha pun mendukung rencana pemerintah menggelar perayaan HUT ke-80 RI di Jakarta. Sebab, dia menilai infrastruktur Jakarta lebih lengkap dibandingkan IKN, sehingga efisien secara anggaran.
“Jakarta punya infrastruktur lengkap, sehingga acara bisa berjalan meriah dan lancar. Selain itu, biayanya juga akan lebih hemat karena tidak perlu mengalokasikan anggaran tambahan untuk sarana di IKN yang masih dalam tahap pembangunan,” kata Toha dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 17 Juli 2025.
Legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan memindahkan upacara kenegaraan ke IKN membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Selain biaya seremonial acara, negara juga harus mengeluarkan biaya transportasi dan akomodasi untuk para pejabat yang datang ke sana.
“Kita semua mendukung pembangunan IKN, tapi harus realistis. Peringatan HUT RI adalah acara bersejarah yang harus berjalan maksimal. Sudah tepat kalau diadakan di Jakarta,” kata dia menegaskan.
Toha juga menilai Jakarta lebih mudah diakses oleh para tamu undangan, termasuk pejabat negara, mantan presiden, dan tokoh masyarakat. Hal ini akan memastikan kehadiran mereka dalam momentum bersejarah tersebut.
“Jakarta lebih terjangkau dan familier. Dengan kondisi ini, pemerintah bisa berfokus pada substansi perayaan tanpa terbebani persoalan teknis dan biaya tambahan,” ujarnya.
Hendrik Yaputra, Dian Rahma Fika, dan Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Sederet Tanggapan Prabowo atas Aksi Indonesia Gelap