INFO NASIONAL – PT Adhi Karya (Persero) Tbk. atau ADHI, terus memperkuat kontribusinya dalam pembangunan nasional melalui strategi diversifikasi portofolio proyek melalui proyek-proyek investasi.
Memiliki prinsip selektif dalam berinvestasi, ADHI selektif memilih proyek-proyek strategis serta partner investasi yang strategis dengan positioning yang kuat, dimana dalam kerja sama investasi tersebut ADHI turut berperan sebagai shareholder dan bukan sebagai mayoritas.
Langkah ini merupakan perwujudan visi ADHI untuk tumbuh berkelanjutan, dengan fokus pada proyek-proyek nasional yang memberikan dampak luas terhadap masyarakat, lingkungan serta perekonomian lokal dan nasional. Adapun beberapa portofolio proyek strategis ADHI adalah sebagai berikut:
Proyek Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo
Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antara Jawa Tengah dan Yogyakarta, memangkas waktu tempuh Solo-Jogja dari 2 jam menjadi 30 menit. Jalan tol ini juga diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah, logistic, dan pariwisata antar wilayah.
Proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen
Sebagai bagian dari konektivitas Joglosemar (Jogja–Solo–Semarang), proyek ini akan mempersingkat waktu tempuh Semarang–Yogyakarta dari 3 jam menjadi sekitar 1,5 jam. Jalan tol ini akan menghubungkan bandar udara, pelabuhan maupun kawasan-kawasan strategis lain di sekitar Joglosemar sehingga mendorong pergerakan orang dan barang serta aktivitas ekonomi seperti industri dan pariwisata.
Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Dumai
Melalui skema KPBU, dengan adanya proyek ini dapat memperluas akses air bersih dari hanya 800 menjadi 150.000 sambungan rumah, sejalan dengan program 100-0-100 (100 persen air bersih, 0 persen kawasan permukiman kumuh, 100 persen akses sanitasi.
Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Karian Serpong
Proyek ini bertujuan untuk menyediakan air curah sebesar 4.600 liter/detik dengan kualitas yang baik kepada 1,84 juta penduduk di Provinsi DKI Jakarta dan Banten, khususnya di Kota Tangerang dan Tangerang Selatan. Proyek ini menekan ketergantungan pada air tanah dan mempercepat pemenuhan kebutuhan air bersih di wilayah padat penduduk.
Proyek Desalinasi Air Laut Mandalika
Mengatasi kelangkaan air di KEK Mandalika, proyek ini menyediakan air bersih 60–120 m3/jam bagi masyarakat di KEK Mandalika dan sekitarnya. Adanya proyek ini juga dapat dan mendorong pengembangan ekonomi lokal, industri pariwisata, dan penciptaan lapangan kerja.
Proyek Preservasi Jalan Lintas Timur Sumatera-Sumatera Selatan
Proyek ini mengurangi waktu tempuh Palembang–Jambi secara signifikan dan memperkuat koridor logistik utama Sumatera untuk mendukung konektivitas antar provinsi.
Proyek Preservasi Jalan Lintas Timur Sumatera-Provinsi Riau
Menjadi tulang punggung pengembangan kawasan strategis Pekansikawan, proyek ini meningkatkan daya saing Riau dalam menghadapi pasar bebas dan menjadi salah satu koridor utama transportasi dan logistik di jalur utama logistik Sumatera.
Proyek Tol Akses Patimban
Adanya proyek ini untuk mendukung peralihan aktivitas dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Pelabuhan Patimban, menghubungkan akses pelabuhan patimban sepanjang sekitar 37 KM dengan Jalan Tol Trans Jawa ruas Cikopo-Palimanan. Proyek ini juga mengintegrasikan Kawasan industri baru seluas 11.000 Ha di wilayah sekitarnya serta mendorong pengembangan Subang Smart City seluas 2.100 Ha untuk menciptakan pusat ekonomi dan lapangan pekerjaan baru bagi warga sekitar.
Proyek Tol Bali Mandara
Proyek strategis ini mempercepat akses dari Bandara Ngurah Rai ke daerah Nusa Dua/Benoa hingga hanya 15 menit, turut mendukung pertumbuhan ekonomi Bali yang berbasis pariwisata.
Proyek Tol Jakarta Outer Ring Road Elevated Cikunir-Ulujami
Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas jalan untuk mengurangi kemacetan di JORR bagian selatan, proyek ini juga meningkatkan mobilitas logistik dan individu, sekaligus menekan biaya operasional kendaraan melalui efisiensi waktu perjalanan.
Proyek Tol Bogor-Serpong (via Parung)
Proyek ini bertujuan untuk memberikan solusi atas kepadatan lalu lintas di jalur eksisting, jalan tol ini akan memangkas waktu tempuh Serpong–Bogor dari awalnya 2–3 jam menjadi hanya sekitar 1 jam. Turut berkontribusi juga untuk penurunan biaya operasional kendaraan (BOK) dan biaya logistik akibat penghematan waktu mobilitas.
Tidak hanya sebagai pelaksana pembangunan, ADHI hadir juga sebagai mitra strategis pembangunan Indonesia di masa depan. Dengan pendekatan ini, ADHI tidak hanya memperluas portofolio bisnis, tetapi juga memastikan setiap proyek yang dijalankan selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan roadmap ADHI menjadi korporasi inovatif dan berbudaya unggul untuk pertumbuhan berkelanjutan. (*)