Abang Jakarta Muhammad Hafidz dan Mualim Wijoyo Ulas FJGS 2025: Seni, Budaya dan Ekonomi Kreatif

1 month ago 25
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta Abang Jakarta Muhammad Hafidz berbagi perspektif tentang Jakarta yang tak pernah tidur dan selalu punya cerita dari sudut pandang warga juga para pendatang yang mengadu nasib. Ini disampaikan kala menghadiri peluncuran Festival Jakarta Great Sale atau FJGS 2025.

FJGS 2025 diluncurkan di Mall Lippo Nusantara Jakarta dihadiri Ketua Pelaksana FJGS 2025 sekaligus Ketua APPBI DPD DKI Jakarta, Mualim Wijoyo. FJGS tahun ini dimulai 10 Juni hingga 10 Juli 2025. Muhammad Hafidz menyebut FJGS pertemuan seni, budaya, dan ekonomi kreatif.

“Kalau kita telisik satu-satu, ya itu sudah menjawab semua. Ekonomi kreatifnya ada UMKM. UMKM, kan beragam. Ekonomi kreatif sendiri ada 17 sektor yang akhirnya dilibatkan,” kata Abang Jakarta 2024 kepada Showbiz Liputan6.com di Jakarta, pekan ini.

Sementara aspek seni dan budaya tampak dari beragam hiburan dalam FJGS 2025 di 100 pusat belanja se-Jakarta. Beberapa mal menghadirkan seniman hingga penyanyi pada puncak acara mereka. Di sisi lain, kehadiran Abang None Jakarta 2024 adalah statement.

Jakarta Sebagai Miniatur Indonesia

“Seni dan budaya, hari ini keterlibatan Abang None Jakarta sebagai salah satu representasi budaya. Ornamen yang dihadirkan di tiap-tiap mal merupakan salah satu orientasi kekuatan budaya Jakarta atau Betawi itu sendiri,” ia menyambung.

Jakarta bagi Muhammad Hafidz bukan sekadar kota dan Ibu Kota. Ia menyebut Jakarta adalah rumah, tempat lahir dan bertumbuh. Jakarta memiliki keragaman luar biasa. Bagaikan rumah dengan banyak penghuni dengan tujuan sama: mewujudkan impian.

Beranjak dewasa, Muhammad Hafidz memandang Jakarta miniatur Indonesia. Ia kerap mendengar dan bahkan tahu, banyak orang dari berbagai penjuru Indonesia mengadu nasib, meniti karier, merenda mimpi dan harapan kualitas hidup lebih baik di Jakarta.

“Sepakat banget (bahwa Jakarta adalah miniatur Indonesia). Saya melihat Jakarta sebagai melting pot. Tempat akulturasi budaya, tempat mimpi menjadi salah satu orientasi warga Indonesia berkunjung (bahkan menetap) ke Jakarta,” urai Muhammad Hafidz.

Jakarta Sebagai Pusat Budaya dan Ekonomi

Konferensi pers tak hanya dihadiri Abang None Jakarta 2024 yakni Muhammad Hafidz dan Aliya Nissa Thaib. Mualim Wijoyo pun berbagi perspektif tentang FJGS tahun ini sembari menyorot aspek seni, budaya, dan ekonomi kreatif Jakarta.

Tahun 2025 menandai kali pertama FJGS berkolaborasi dengan program BINA (Belanja di Indonesi Aja) yang diharapkan menambah daya beli masyarakat dan mempromosikan produk lokal UMKM binaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Pusat belanja di Jakarta sebagai penggerak roda ekonomi menjadi mitra Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menyediakan ratusan ribu tenaga kerja untuk lapangan pekerjaan baik dari SDM retail, pengelolaan, maupun mitra terkait lainnya.

“Kami optimistis target transaksi ritel dapat mencapai Rp15,5 triliun untuk FJGS 2025 selama 4 minggu. Target ini meningkat dari pencapaian tahun lalu Rp14 triliun,” Mualim Wijoyo menjelaskan lalu menyuarakan imbauan khusus untuk pusat belanja se-Jakarta.

“Kami mengajak seluruh pusat belanja anggota APPBI Jakarta mengangkat nilai budaya tradisional Jakarta demi memperkuat tujuan perayaan FJGS. Yakni, mengukuhkan Jakarta sebagai destinasi wisata belanja, pusat ekonomi dan budaya Indonesia serta kota global,” tutupnya.

Jakarta Sebagai Kawasan Inklusif

Seperti diketahui, FJGS 2025 mengusung tema “The Ultimate Destination For Shopping.” Tema ini disambut hangat banyak pihak. Muhammad Hafidz menilai FJGS 2025 dengan tema aktual kini tak lagi dimaknai sebagai ajang pesta atau gebyar diskon semata.

“Sebenarya, kita harus cari (maknanya) lebih jauh lagi bahwa kegiatan ini dalam satu bulan melaksanakan perputaran ekonomi sebesar itu. Artinya, banyak keterlibatan stakeholders, masyarakat yang tadinya belum punya wadah akhirnya terwadahi,” ulasnya.

Banyak kesenangan yang tadinya tidak timbul, kini dihadirkan dengan menyasar beragam generasi. Artinya, seluruh anggota keluarga di Jakarta dan sekitarnya termasuk turis luar negeri bisa mencicipi indahnya seni, budaya, serta ekonomi kreatif di Jakarta.

“Anak-anak muda dikasih hiburan. Orang tua dikasih kenyamanan berbelanja dengan murah. Kegiatan seperti ini jadi kunci untuk memastikan Jakarta sebagai kota inklusif. Jadi, Jakarta sebagai kota global adalah kawasan yang inklusif,” Muhammad Hafidz mengakhiri.

Read Entire Article