Kol menawarkan berbagai manfaat kesehatan berkat kandungan nutrisinya yang kaya. Dari mendukung penurunan berat badan hingga melindungi sel jantung, kol adalah tambahan yang berharga untuk diet seimbang. Berikut adalah beberapa manfaat utama kol:
1. Rendah Kalori & Tinggi Serat: Membantu Penurunan Berat Badan
Menurut eMediHealth (Cindy Moustafa, 2022), kol sangat rendah kalori (sekali saji hanya sekitar 22 kalori) tetapi tinggi serat. Kandungan serat ini memberikan efek kenyang lebih lama dan membantu menunda rasa ingin makan, sehingga mendukung defisit kalori harian untuk penurunan berat badan. Ini menjadikan kol pilihan yang baik bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan secara sehat.
2. Sumber Antioksidan Kuat
Kubis kaya akan vitamin C, E, berbagai karotenoid, glukosinolat, dan polifenol. Kombinasi antioksidan ini memberikan perlindungan terhadap stres oksidatif dan peradangan dalam tubuh. Kubis, terutama varietas merah, dikenal memiliki konsentrasi fenolik dan antosianin tertinggi dibandingkan sayuran cruciferous lainnya, dengan aktivitas penangkal radikal bebas hingga lebih dari 79%.
3. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan & Detoksifikasi
Menurut World Journal of Gastroenterology via HealthShots, kandungan serat tidak larut dalam kol membantu memperlancar buang air besar dan membina mikrobiota usus yang sehat. Selain itu, senyawa sulfur (glukosinolat) mendukung detoksifikasi organ hati dan mencegah penumpukan racun, berkontribusi pada kesehatan pencernaan secara keseluruhan.
4. Menekan Inflamasi dan Risiko Penyakit Kronis
Medical News Today (2022) menyatakan bahwa kol tinggi polifenol, terutama antosianin pada kubis merah, yang berperan dalam menurunkan inflamasi kronis. Ini dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan berbagai jenis kanker. Konsumsi sayuran nabati, termasuk kol, telah terbukti menurunkan risiko obesitas dan kematian secara keseluruhan.
5. Potensi Anti-Kanker via Glukosinolat
Buku Nutritional Composition and Antioxidant Properties of Fruits and Vegetables (Moreb dkk., 2020) menyebutkan bahwa kol kaya akan glukosinolat dan isothiocyanate. Senyawa ini, dalam uji epidemiologi, dianggap mampu menghambat perkembangan sel kanker, terutama kanker kolon dan payudara. Studi juga menunjukkan bahwa senyawa ini dapat berfungsi sebagai agen chemoprotective.
6. Mengatur Gula Darah & Melindungi Kesehatan Metabolik
Konsumsi kol secara reguler terkait dengan penurunan risiko diabetes melalui efek antihyperglycemic. Penelitian pada hewan menunjukkan ekstrak kol merah menurunkan glukosa darah dan memperbaiki fungsi ginjal. Ini didukung oleh kemampuan antioksidan dan antihyperglycemic dari buah dan sayuran nabati.
7. Melindungi Sel Jantung dari Stres Oksidatif
Sebuah penelitian oleh Dong Kwon Yang et al. (2018) dalam Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine menunjukkan bahwa ekstrak kol putih melindungi sel otot jantung (H9c2) dari stres oksidatif yang dipicu oleh hidrogen peroksida (H₂O₂). Penelitian ini mengindikasikan kol mampu menekan produksi ROS (Reactive Oxygen Species), meningkatkan ekspresi enzim antioksidan seperti SOD-1, katalase, dan GPx, serta menjaga fungsi mitokondria sel jantung secara efektif.
8. Aktivitas Anti-Peradangan dari Kubis Merah
Menurut Ha & Lee (2014) dalam The Korean Journal of Culinary Research, ekstrak kubis merah menunjukkan aktivitas anti-inflamasi yang signifikan pada kultur sel RAW 264.7 yang dirangsang LPS. Efek ini berkat tingginya kandungan polifenol dan flavonoid, yang mampu menekan mediator inflamasi dan bekerja sebagai agen antioksidan yang efisien.
9. Menghambat Pertumbuhan Mikroba pada Produk Pangan
Berdasarkan jurnal RSC Advances (2020), ekstrak kol putih menunjukkan sifat antimikroba dan antioksidan yang kuat. Dalam pengujian pada daging segar selama penyimpanan dingin, ekstrak kol efektif menekan jumlah bakteri patogen dan jamur, memperlambat oksidasi lipid dan menjaga kualitas produk.