Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari 80 persen caregiver atau pendamping lanjut usia (lansia) di Indonesia adalah anggota keluarga dari lansia itu sendiri.
Ini berbeda dengan negara-negara lain di Amerika dan Eropa yang cenderung lebih banyak mempekerjakan caregiver profesional ketimbang anggota keluarga.
“Dari data di Indonesia, ternyata lebih dari 80 persen caregiver lansia di Indonesia adalah keluarga. Berbeda dengan di Amerika dan Eropa,” kata Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), dr. Imran Pambudi, MPHM., dalam temu media bersama Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), di Jakarta Pusat, Rabu (9/7/2025).
Maka dari itu, edukasi terkait kesehatan lansia tak hanya didorong pada caregiver profesional tapi juga pada anggota keluarga yang mengurus lansia.
“Kita memang perlu sosialisasi, memberi informasi kepada keluarga karena sebagian besar mereka mengurus lansia. Ini menjadi sangat penting karena mereka (lansia) tinggal di rumah, bukan di nursing home. Meski nursing home di sini bagus-bagus, tapi budaya Asia itu tidak seperti itu.”
“Warga di China juga tidak mau orangtuanya di tempat lain. Makanya keluarga memiliki peran sentral baik secara fisik, emosional, maupun sosial,” papar Imran Pambudi.
Seorang jemaah haji lansia asal Malang yang mengalami dimensia dilaporkan hilang di Makkah. Pihak keluarga dan otoritas terus melakukan pencarian di sekitar area Masjidil Haram. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya pendampingan khusus bagi jemaa...