Liputan6.com, Jakarta Penyakit Refluks Gastroesofageal atau GERD merupakan kondisi kronis yang terjadi ketika asam lambung atau isi lambung lainnya naik kembali ke kerongkongan. Hal ini sering kali memicu berbagai gejala tidak nyaman seperti mulas, nyeri dada, dan sensasi asam yang naik ke tenggorokan, mengganggu kualitas hidup penderitanya.
Meskipun penanganan medis konvensional sering kali menjadi pilihan utama untuk mengelola GERD, beberapa tanaman herbal telah menunjukkan potensi dalam meredakan gejala tersebut secara alami. Penggunaan pengobatan tradisional yang memanfaatkan khasiat alam ini semakin banyak dilirik sebagai pendamping terapi medis. Penting untuk diingat bahwa penggunaan rebusan tanaman herbal untuk sembuhkan GERD harus selalu didiskusikan terlebih dahulu dengan profesional kesehatan.
Hal ini krusial untuk menghindari potensi interaksi dengan obat-obatan lain yang sedang dikonsumsi, serta untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya bagi kondisi kesehatan individu.
Jahe (Zingiber officinale)
Jahe telah lama dikenal dalam praktik pengobatan tradisional sebagai solusi alami untuk berbagai masalah pencernaan. Rimpang jahe memiliki kemampuan untuk mengurangi peradangan dan iritasi yang mungkin terjadi pada kerongkongan akibat refluks asam, sehingga memberikan efek menenangkan pada saluran cerna.
Penelitian yang diterbitkan di ncbi.nlm.nih.gov pada tahun 2020 oleh Mahdi Al-Qahtani, et al. dalam artikel "Herbal Medicine for Gastroesophageal Reflux Disease", mengatakan bahwa "Jahe dapat membantu mengurangi peradangan dan iritasi pada kerongkongan yang disebabkan oleh refluks asam." Efek ini didukung oleh kandungan senyawa fenolik dalam jahe, seperti gingerol dan shogaol.
Senyawa-senyawa tersebut memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang kuat, membantu melindungi sel-sel dari kerusakan dan meredakan respons peradangan dalam tubuh.
Untuk membuat rebusan jahe, Anda cukup mengiris tipis 1-2 inci akar jahe segar, lalu merebusnya dalam 2 cangkir air selama 10-15 menit. Setelah disaring, minuman hangat ini siap dinikmati, dan Anda bisa menambahkan sedikit madu untuk rasa.
Lidah Buaya (Aloe vera)
Lidah buaya dikenal luas karena sifatnya yang menenangkan dan kemampuannya dalam membantu proses penyembuhan, menjadikannya salah satu tanaman yang populer untuk kesehatan pencernaan.
Jus lidah buaya memiliki potensi untuk mengurangi peradangan dan iritasi pada kerongkongan serta lambung, sekaligus memberikan efek pencahar ringan yang mendukung kelancaran sistem pencernaan.
Sebuah tinjauan oleh S. K. Singh, et al. pada tahun 2019 di ncbi.nlm.nih.gov, "Aloe vera: A Short Review", mengemukakan bahwa "Jus lidah buaya dapat membantu mengurangi peradangan dan iritasi pada kerongkongan dan lambung, serta memiliki efek pencahar ringan yang dapat membantu melancarkan pencernaan." Hal ini didukung oleh studi lain yang menunjukkan efektivitasnya.
Penelitian oleh H. Panahi, et al. pada tahun 2015, juga di ncbi.nlm.nih.gov, berjudul "Efficacy of Aloe vera syrup on symptoms of gastroesophageal reflux disease", menemukan bahwa "Sebuah studi menunjukkan bahwa sirup lidah buaya dapat secara efektif mengurangi frekuensi gejala GERD seperti mulas dan regurgitasi."
Meskipun gel lidah buaya bisa direbus, konsumsi jus lidah buaya murni yang diproses secara komersial dan bebas aloin lebih direkomendasikan untuk keamanan dan efektivitas dalam mengatasi GERD.
Akar Manis (Glycyrrhiza glabra)
Akar manis, terutama dalam bentuk deglycyrrhizinated licorice (DGL), telah lama dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai masalah pencernaan, termasuk GERD. Tanaman ini memiliki kemampuan unik untuk membantu meningkatkan lapisan lendir pelindung di kerongkongan dan lambung.
Lapisan lendir ini berfungsi sebagai penghalang alami yang dapat melindungi dinding organ pencernaan dari kerusakan akibat paparan asam lambung. Menurut Mahdi Al-Qahtani, et al. dalam "Herbal Medicine for Gastroesophageal Reflux Disease" (2020) di ncbi.nlm.nih.gov, "Akar manis dapat membantu meningkatkan lapisan lendir pelindung di kerongkongan dan lambung, yang dapat melindungi dari kerusakan asam."
Penting untuk memilih DGL, bentuk akar manis yang glisirizinnya telah dihilangkan, karena glisirizin dapat menyebabkan efek samping seperti peningkatan tekanan darah.
Jillian Kubala dari healthline.com pada tahun 2023 dalam artikel "Licorice Root for Acid Reflux: Does It Work?" menjelaskan bahwa "DGL (deglycyrrhizinated licorice) adalah bentuk akar manis yang aman untuk penggunaan jangka panjang karena glisirizin, senyawa yang dapat menyebabkan efek samping seperti peningkatan tekanan darah, telah dihilangkan." Untuk membuat rebusan, rebus 1 sendok teh akar manis kering dalam 1 cangkir air selama 5-10 menit, lalu saring dan minum.