Liputan6.com, Jakarta Antibiotik telah lama diakui sebagai salah satu terobosan medis terbesar yang mengubah cara dunia menghadapi penyakit infeksi. Obat ini berperan krusial dalam memerangi infeksi yang disebabkan oleh bakteri, membantu tubuh pulih dari kondisi yang berpotensi fatal dan menyelamatkan jutaan nyawa.
Memahami secara mendalam tentang manfaat antibiotik sangat penting, tidak hanya untuk penggunaan yang tepat dan efektif, tetapi juga untuk mencegah masalah serius di masa depan. Penggunaan yang tidak bijak dapat memicu resistensi antibiotik, kondisi di mana bakteri menjadi kebal terhadap obat.
Melansir dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI, antibiotika adalah obat untuk mencegah dan mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Namun, masih banyak ditemukan perilaku yang salah dalam penggunaannya, seperti peresepan berlebihan, anggapan antibiotik sebagai obat segala penyakit, dan ketidakpatuhan dalam menyelesaikan dosis.
Berikut Liputan6.com ulas lengkap tentang manfaat antibiotik melansir dari berbagai sumber, Kamis (24/7/2025).
Pengertian Antibiotik
Antibiotik adalah jenis obat yang dirancang khusus untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri, baik pada manusia maupun hewan. Obat ini bekerja dengan cara membunuh bakteri atau menghambat pertumbuhannya, sehingga memungkinkan sistem kekebalan tubuh untuk mengatasi infeksi secara lebih efektif.
Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri dengan membunuh atau menghambat pertumbuhannya. Penting untuk diingat bahwa antibiotik tidak efektif terhadap infeksi yang disebabkan oleh virus, seperti flu atau pilek biasa, maupun jamur.
Siloam Hospitals menjelaskan bahwa jenis obat ini pertama kali ditemukan pada tahun 1928 oleh Alexander Fleming dan kehadirannya langsung membawa perubahan besar dalam dunia kesehatan. Sementara itu, Medical News Today, menyebutkan bahwa antibiotik adalah obat keras yang dapat mengobati infeksi bakteri tertentu dengan menghancurkan bakteri atau menghentikannya bereproduksi.
Dalam kondisi ringan, bakteri dapat dikalahkan oleh sistem kekebalan tubuh melalui sel darah putih. Namun, antibiotik dibutuhkan ketika jumlah bakteri terlalu banyak sehingga sistem kekebalan tubuh tidak dapat mengalahkannya.
7 Manfaat Antibiotik
Antibiotik memiliki berbagai manfaat antibiotik penting dalam dunia medis, terutama dalam mengatasi infeksi bakteri yang dapat mengancam jiwa atau menyebabkan komplikasi serius. Penggunaannya yang tepat dapat mencegah penyebaran infeksi dan mempercepat proses penyembuhan.
Berikut adalah beberapa manfaat utama antibiotik dalam pengobatan:
- Mengatasi Infeksi Saluran Pernapasan: Antibiotik efektif dalam mengobati infeksi bakteri pada saluran pernapasan seperti bronkitis, pneumonia, dan radang tenggorokan akibat bakteri streptokokus.
- Mengatasi Infeksi Saluran Kemih (ISK): Antibiotik merupakan lini pertama pengobatan untuk ISK, yang sering disebabkan oleh bakteri. Alodokter menambahkan bahwa antibiotik juga bermanfaat untuk infeksi pada organ reproduksi seperti vaginosis bakterialis.
- Mengatasi Infeksi Kulit dan Jaringan Lunak: Kondisi seperti bisul, luka terinfeksi, selulitis, impetigo, dan jerawat yang disebabkan oleh bakteri dapat diobati dengan antibiotik, baik topikal maupun oral.
- Mengatasi Infeksi Gigi: Infeksi bakteri pada gigi dan gusi, seperti abses gigi, seringkali memerlukan antibiotik untuk mengendalikan infeksi sebelum atau sesudah prosedur gigi.
- Mengatasi Infeksi Saluran Pencernaan: Beberapa jenis infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri seperti Campylobacter, Escherichia coli, Salmonella, dan Shigella dapat diobati dengan antibiotik.
- Mencegah Infeksi Pascabedah (Profilaksis): Antibiotik sering diberikan sebelum dan sesudah operasi untuk mencegah infeksi yang dapat timbul selama atau setelah prosedur medis, terutama pada luka terbuka yang parah atau pasien dengan daya tahan tubuh lemah. .
- Mengatasi Infeksi Tulang dan Sendi: Infeksi serius seperti osteomielitis (infeksi tulang) dan artritis septik (infeksi sendi) yang disebabkan oleh bakteri memerlukan penanganan antibiotik yang intensif.
Cara Kerja Antibiotik
Antibiotik bekerja dengan berbagai mekanisme untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. Pemahaman tentang cara kerja ini penting untuk memilih antibiotik yang tepat sesuai dengan jenis bakteri dan lokasi infeksi.
Dijelaskan dalam buku Buku Antibiotik, Infeksi dan Resistensi oleh Fadrian, antibiotik pada umumnya bekerja melalui 5 proses utama:
- Menghambat Sintesis Dinding Sel: Dinding sel bakteri adalah struktur penting yang menjaga bentuk dan melindungi bakteri. Antibiotik seperti beta-laktam dan glikopeptida menargetkan peptidoglikan, komponen utama dinding sel bakteri, sehingga dinding sel menjadi lemah dan bakteri mati.
- Merusak Fungsi Sel Membran: Membran plasma bakteri melindungi sel dan mengatur keluar masuknya zat. Antibiotik seperti polimiksin memiliki muatan positif yang menarik bakteri bermuatan negatif, menyebabkan peningkatan permeabilitas membran, kebocoran molekul sel, dan akhirnya kematian sel.
- Menghambat Sintesis Protein: Sintesis protein adalah proses vital bagi bakteri untuk tumbuh dan bereproduksi. Antibiotik yang menghambat sintesis protein bekerja dengan menargetkan ribosom bakteri (70S), seperti makrolid, aminoglikosida, dan tetrasiklin yang menghambat subunit 30S, serta kloramfenikol yang menghambat subunit 50S.
- Menghambat Sintesis Asam Nukleat: Asam nukleat (DNA dan RNA) sangat penting untuk replikasi dan fungsi genetik bakteri. Antibiotik seperti fluoroquinolon menargetkan enzim topoisomerase (DNA gyrase dan topo IV) yang berperan dalam replikasi DNA bakteri, sehingga menghambat kemampuan bakteri untuk memperbanyak diri.
- Menghambat Jalur Metabolik/Enzim Bakteri: Beberapa antibiotik mengganggu jalur metabolisme esensial bakteri, seperti sintesis folat yang dibutuhkan bakteri untuk pertumbuhan. Sulfonamid, misalnya, menghambat para-aminobenzoic acid (PABA) yang diperlukan dalam sintesis folat b...