Liputan6.com, Jakarta Batu empedu bisa saja tidak menimbulkan keluhan, namun saat batu mulai bergerak, gejalanya jadi terasa nyata. Tanda batu empedu keluar biasanya berupa nyeri mendadak di perut kanan atas, yang bisa menjalar ke punggung atau bahu kanan.
Selain nyeri, penderita mungkin mengalami mual, muntah, hingga urin berwarna gelap. Tanda batu empedu keluar ini penting dikenali agar tidak berkembang menjadi infeksi atau peradangan lebih parah.
Mendeteksi tanda batu empedu keluar sejak awal dapat membantu mencegah komplikasi yang serius. Penanganan medis yang cepat dan tepat sangat dianjurkan jika gejala mulai dirasakan.
Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang penjelasan lengkap tanda batu empedu keluar, Kamis (24/7/2025).
Tanda Batu Empedu Keluar
Mengutip kajian yang dipublikasikan di Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Volume 1 Nomor 1, kolelitiasis adalah penyakit batu empedu yang dapat ditemukan di dalam kandung empedu atau di dalam saluran empedu, atau pada kedua-duanya. Sebagian besar batu empedu, terutama batu kolesterol, terbentuk di dalam kandung empedu.
Mengutip buku berjudul Ramuan Lengkap Herbal Taklukkan Penyakit (2008) oleh Prof H. Hembing W, batu empedu merupakan suatu keadaan terbentuknya batu (calculi) dalam kantong empedu. Kadang, batu juga terbentuk dalam saluran empedu. Batu kantung empedu yang tinggal diam tidak menimbulkan gejala. Namun, jika batu tersebut menyumbat saluran empedu atau mengakibatkan peradangan pada kantong empedu akan menimbulkan sakit yang hebat.
Berikut ini tanda batu empedu keluar:
1. Nyeri Perut (Kolik Bilier)
Gejala paling umum saat batu empedu keluar adalah nyeri perut yang mendadak dan sangat menyiksa. Disebut kolik bilier, nyeri ini biasanya muncul di perut kanan atas, di bawah tulang rusuk, dan dapat menjalar ke punggung atau bahu kanan. Sakitnya bisa terasa tajam, menusuk, atau seperti kram, dan seringkali muncul setelah makan makanan berlemak. Durasi nyeri bisa berlangsung dari beberapa menit hingga lima jam, bahkan cukup parah hingga membangunkan tidur di malam hari.
2. Mual dan Muntah
Tanda batu empedu keluar lainnya adalah mual yang disertai muntah. Ini adalah respons alami tubuh terhadap rasa sakit hebat akibat penyumbatan saluran empedu. Mual bisa datang tiba-tiba, terasa ringan hingga sangat mengganggu, dan seringkali menyebabkan penderita kehilangan nafsu makan atau mengalami dehidrasi. Mual dan muntah ini umumnya terjadi bersamaan dengan kolik bilier.
3. Penyakit Kuning (Jaundice)
Jika batu menyumbat saluran empedu utama, bilirubin tidak bisa keluar dan menumpuk dalam darah. Akibatnya, penderita mengalami jaundice atau penyakit kuning, yaitu kulit dan bagian putih mata yang menguning. Tanda lainnya adalah urine berwarna gelap seperti teh, tinja menjadi pucat, dan kulit terasa gatal. Ini adalah tanda batu empedu keluar yang serius karena menunjukkan gangguan aliran empedu yang butuh penanganan segera.
4. Demam dan Menggigil
Demam dan menggigil bisa terjadi saat batu empedu menyebabkan infeksi, seperti kolesistitis (radang kantung empedu) atau kolangitis (infeksi saluran empedu). Gejala ini menandakan bahwa tubuh sedang melawan infeksi serius yang dapat berkembang menjadi sepsis. Tanda batu empedu keluar ini harus ditangani dengan cepat karena infeksi bisa menyebar dan mengancam nyawa.
5. Pankreatitis Akut
Batu empedu juga bisa menyumbat saluran pankreas, menyebabkan pankreatitis akut. Gejalanya berupa nyeri hebat di perut bagian tengah atas yang menjalar ke punggung, memburuk setelah makan, dan sering diikuti mual serta muntah berat. Posisi tubuh seperti membungkuk bisa sedikit meredakan nyeri. Kondisi ini adalah tanda batu empedu keluar yang termasuk darurat medis.
6. Perut Kembung dan Tidak Nyaman
Batu empedu yang bergerak dapat mengganggu sistem pencernaan dan menyebabkan perut terasa kembung, penuh, dan begah, meskipun tidak makan banyak. Gejala ini sering kali diabaikan karena dianggap sepele, namun jika disertai nyeri perut kanan atas atau gejala lain di atas, bisa jadi merupakan tanda batu empedu keluar yang perlu diperiksa lebih lanjut.
Penyebab Batu Empedu
Masih dari kajian di Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Volume 1 Nomor 1, faktor lain penyebab kolelitiasis adalah obesitas, kehamilan, intoleransi glukosa, resistensi insulin, diabetes mellitus, hipertrigliseridemia, pola diet, penyakit Crohn’s, reseksi ileus. Kolelitiasis termasuk penyakit yang jarang pada anak.
Menurut Anbiar MAP, Suchitra A, Desmawati (2021) sebagaimana dikutip dalam kajian yang dipublikasikan di Medula, Volume 12, Nomor 1, April 2022, batu empedu terbagi menjadi tiga jenis yaitu batu kolestrol, batu pigmen (batu bilirubin), dan batu campuran. Batu pigmen terdiri dari pigmen coklat dan pigmen hitam, dan batu kolestrol adalah jenis yang paling sering dijumpai.
Masih dari sumber yang sama, Faktor risiko kolelitiasis adalah usia, jenis kelamin, berat badan, makanan, aktivitas fisik, nutrisi intra-vena jangka lama. Orang dengan usia >40 tahun memiliki kecenderungan terkena kolelitiasis dibanding dengan usia yang lebih muda dikarenakan meningkatnya sekresi kolesterol kedalam empedu sesuai dengan bertambahnya usia.
Berikut ini penjelasan lengkap penyebab batu empedu:
1. Kelebihan Kolesterol dalam Empedu
Empedu merupakan cairan yang membantu mencerna lemak, dan sebagian besar komponennya adalah kolesterol. Jika hati menghasilkan kolesterol dalam jumlah berlebih, sementara empedu tidak mampu melarutkannya sepenuhnya, maka kolesterol tersebut dapat mengendap dan membentuk batu. Kondisi ini sering terjadi akibat pola makan tinggi lemak jenuh dan rendah serat.
2. Tingginya Kadar Bilirubin
Bilirubin adalah zat yang dihasilkan dari pemecahan sel darah merah. Ketika tubuh memproduksi terlalu banyak bilirubin, biasanya karena kondisi medis seperti sirosis hati, infeksi saluran empedu, atau anemia hemolitik, maka kelebihan zat ini bisa membentuk batu pigmen dalam kantung empedu.
3. Kurangnya Pengosongan Kandung Empedu
Jika kandung empedu tidak mengosongkan isinya secara teratur atau tidak sepenuhnya saat mencerna makanan, maka cairan empedu dapat menjadi pekat dan membentuk endapan. Endapan ini lama-kelamaan akan mengeras menjadi batu empedu. Hal ini bisa disebabkan oleh puasa yang terlalu lama, penurunan berat badan drastis, atau gaya hidup kurang gerak.
4. Faktor Genetik dan Riwayat Keluarga
Risiko mengalami batu empedu meningkat jika ada anggota keluarga dekat yang juga memiliki riwayat penyakit ini. Faktor keturunan dapat memengaruhi komposisi empedu, metabolisme kolesterol, dan pola pengosongan kandung empedu.
5. Kelebihan Berat Badan dan Obesitas
Berat badan berlebih menyebabkan hati memproduksi lebih banyak kolesterol, sehingga meningkatkan risiko pembentukan batu kolesterol. Selain itu, obesitas juga dapat mengganggu pergerakan kandung empedu dan menyebabkan empedu mengendap.