5 Makanan Favorit Orang Indonesia yang Ternyata Pemicu Asam Lambung

Liputan6.com, Jakarta Banyak masyarakat Indonesia tidak menyadari bahwa makanan yang mereka konsumsi setiap hari justru menjadi penyebab utama kambuhnya gejala asam lambung. Dari gorengan hingga sambal, makanan yang terasa lezat di lidah ini bisa memberikan dampak buruk bagi sistem pencernaan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat maag atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease).

Kandungan lemak tinggi, tingkat keasaman, serta senyawa tertentu seperti kafein dan capsaicin yang mengganggu fungsi sfingter esofagus bawah, sehingga asam lambung mudah naik ke kerongkongan menjadi alasan kenapa makanan-makanan favorit masyarakat ini bisa berpengaruh buruk untuk asam lambung. Berikut ini adalah penjabaran lima makanan umum yang sebaiknya Anda waspadai.

Gorengan memang menjadi primadona di berbagai kesempatan, dari sarapan hingga camilan sore hari. Namun di balik kerenyahannya, gorengan menyimpan kandungan lemak jenuh yang tinggi yang dapat merangsang produksi hormon kolesistokinin. Mengutip dari situs resmi Puskesmas Kediri, hormon ini bisa melemahkan otot sfingter esofagus bawah yang bertugas mencegah naiknya asam lambung.

Kondisi sfingter yang melemas akan membuka jalan bagi asam lambung untuk naik ke kerongkongan. Gejala seperti nyeri ulu hati, mulut terasa pahit, hingga perut kembung bisa muncul setelah mengonsumsi makanan tinggi lemak seperti gorengan. Terlebih lagi, makanan ini biasanya dikonsumsi dalam keadaan panas dan dalam jumlah banyak yang memperburuk situasi.

Tidak hanya dari segi kandungan, metode memasaknya yang menggunakan minyak secara berulang juga dapat menambah jumlah senyawa berbahaya yang memperparah inflamasi lambung. Untuk menghindari efek jangka panjang, sebaiknya kurangi konsumsi gorengan dan pilih metode memasak alternatif seperti dikukus atau dipanggang.

Bagi pencinta sambal dan cabai, mungkin artikel ini terasa menyedihkan. Makanan pedas menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya gejala refluks asam lambung karena kandungan capsaicin yang terkandung dalam cabai dapat memperlambat pengosongan lambung, sehingga asam lambung bertahan lebih lama dan akhirnya naik ke atas.

Dikutip dari Healthline, sebuah studi di Korea menunjukkan bahwa makanan berkuah pedas memicu gejala GERD pada lebih dari separuh responden. Meskipun ada klaim bahwa kebiasaan makan pedas bisa menurunkan sensitivitas terhadap gejala, bukti ilmiah yang mendukung klaim ini masih minim dan belum bisa dijadikan pedoman.

Selain menyebabkan refluks, makanan pedas juga mampu mengiritasi lapisan lambung yang sudah meradang, terutama pada penderita maag kronis. Oleh karena itu, membatasi konsumsi sambal dan jenis makanan pedas lainnya menjadi langkah penting dalam menjaga kestabilan kondisi lambung Anda.

Buah-buahan seperti jeruk, lemon, stroberi, hingga makanan berbahan dasar cuka memang menyegarkan, tetapi memiliki tingkat keasaman tinggi yang bisa langsung memicu kenaikan asam lambung. Saat dikonsumsi dalam keadaan perut kosong, efeknya bisa lebih parah karena dinding lambung lebih rentan terhadap iritasi.

Kandungan asam ini tidak hanya menyebabkan sensasi terbakar di dada (heartburn), tetapi juga meningkatkan risiko erosi lapisan esofagus apabila dikonsumsi secara rutin. Bahkan, beberapa orang melaporkan gejala refluks hanya beberapa menit setelah makan buah atau minuman asam.

Karena itu, bagi penderita maag dan GERD, sebaiknya menghindari konsumsi makanan dan buah asam terutama pada pagi hari atau saat perut belum terisi. Anda bisa menggantinya dengan buah-buahan yang bersifat lebih ramah lambung seperti pisang, apel manis, dan pepaya matang.

Siapa yang tidak suka cokelat? Sayangnya, di balik rasa manis dan tekstur lembutnya, cokelat mengandung berbagai komponen yang menjadi musuh bagi penderita asam lambung. Kandungan kafein, lemak, theobromine, dan kokoa secara bersamaan dapat merelaksasi otot sfingter esofagus dan memicu naiknya asam lambung.

Bahkan dalam jumlah kecil, cokelat bisa menyebabkan refluks jika dikonsumsi oleh orang yang sensitif terhadap zat-zat tersebut. Tidak hanya memicu heartburn, cokelat juga bisa memperlambat pengosongan lambung sehingga memperbesar kemungkinan refluks terjadi dalam waktu lama.

Meski demikian, jika Anda masih ingin menikmati cokelat, pilihlah dark chocolate yang lebih rendah kandungan gula dan lemak. Namun ingat, porsinya tetap harus dibatasi dan sebaiknya tidak dikonsumsi saat perut kosong atau sebelum tidur.

Minuman seperti kopi, teh, soda, dan jus jeruk termasuk dalam daftar pemicu utama asam lambung naik. Kandungan kafein dalam kopi dan teh dapat merangsang produksi asam lambung berlebih, sementara gas dari minuman bersoda menambah tekanan dalam perut yang dapat mendorong asam lambung ke atas.

Sifat asam pada minuman-minuman ini juga memperparah kondisi esofagus yang sudah mengalami iritasi. Bagi penderita GERD, satu gelas soda atau kop...