TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan hingga saat ini tiga jemaah haji Indonesia yang hilang di Mekkah, Arab Saudi, belum ditemukan. Ia mengatakan pemerintah Arab Saudi saat ini tengah menjajaki kemungkinan ketiganya sudah meninggal dan menjadi salah satu dari banyaknya jenazah yang ada di Mekkah dan Madinah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nasaruddin menyebut pemerintah Arab Saudi sudah meminta DNA keluarga jemaah yang hilang untuk dicocokan dengan sejumlah jenazah yang masih ada. "Supaya nanti kami cocokkan, siapa tahu ada di antara yang hilang itu ada di sana," kata Menteri Agama dalam konferensi pers Penutupan Operasional Penyelenggaraan Haji 2025 di Jakarta pada Senin, 14 Juli 2025.
Kendati seluruh petugas haji resmi dibubarkan, Nasaruddin menegaskan bahwa pencarian tiga jemaah yang mengalami demensia ini akan terus dilakukan. Ia menyebut pemerintah Indonesia maupun Arab Saudi tidak memberikan batas waktu. "Kami mencari tidak ada batas waktu. Buktinya yang tahun lalu jemaah haji 2024 sekarang masih terbaring di rumah sakit Madinah," ujar dia.
Selain itu, guru besar Universitas Islam Negeri Jakarta itu juga menjelaskan alasan ketiga jemaah lansia dengan riwayat demensia bisa lolos menjadi salah satu jemaah yang berangkat. Nasaruddin menduga ketiga jemaah itu berada dalam kondisi sehat dan bugar saat menjalani skrinning kesehatan.
Namun karena suhu di Tanah Suci yang ekstrem, penyakit yang sudah hilang itu muncul kembali. "Tapi begitu panas 50 derajat, membuat itu (demensia) semakin kambuh kembali penyakitnya tiga orang ini," kata dia. Nasaruddin mengatakan pencarian ketiga jemaah ini mendapatkan perhatian serius dari Pangeran Arab Saudi Masyhur bin Abdul Aziz Al Saud.
Tiga jemaah yang belum ditemukan adalah Nurimah, 80 tahun, dari Kloter 19 Embarkasi Palembang (PLM 19); Sukardi, 67 tahun, dari Kloter 79 Embarkasi Surabaya (SUB 79); dan Hasbullah, 73 tahun, dari Kloter 07 Embarkasi Banjarmasin (BDJ 07). Kepala Bidang Perlindungan Jemaah PPIH Arab Saudi, Kolonel Laut Harun Arrasyid, memaparkan kronologi ketiganya dinyatakan hilang.
Nurimah dilaporkan hilang sejak 28 Mei 2025, hanya dua hari setelah tiba di Makkah. Ia tinggal di Hotel 614 bersama rombongan kloternya. Hingga saat ini, ia belum kembali ke hotel atau diketahui keberadaannya.
Adapun Sukardi, yang tinggal di Hotel 813 sektor 8, terakhir terlihat pada 29 Mei 2025. Ia dilaporkan terpisah dari rombongan oleh pembimbing ibadah dan belum kembali ke kloternya hingga sekarang.
Sementara Hasbullah dilaporkan hilang oleh pihak keluarga pada 17 Juni 2025. Ia tinggal di Hotel 709 sektor 7. “Keluarga melaporkan ke kami Bapak Hasbullah ini meninggalkan hotel itu pada pukul 03.00 WAS malam Selasa kemarin. Berarti sekitar empat hari yang lalu,” kata Harun pada Ahad, 22 Juni 2025.