TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Marsekal Madya Mohammad Syafii mengatakan pencarian terhadap korban tenggelamnya kapal motor penyebrangan (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali masih terus berlanjut. Ia mengatakan Basarnas memiliki waktu tujuh hari kerja terhitung sejak kapal itu tenggelam pada 2 Juli 2025 untuk mencari korban.
"Setelah tujuh hari kami akan evaluasi. Andai saja sebelum tujuh hari itu korban sudah ditemukan semua, berarti (operasi pencarian) sudah selesai," kata Syafii di Kompleks Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, pada Senin, 7 Juli 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengatakan Basarnas belum pasti akan menghentikan pencarian korban setelah tujuh hari. Basarnas akan mengevaluasinya terlebih dahulu. "Kalau misalkan tujuh hari itu belum semua korban ditemukan, kami akan evaluasi dan operasi akan kami lanjutkan sesuai dengan kebutuhan," kata dia.
KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam saat perjalanan dari Pelabuhan Ketapang, Bayuwangi, Jawa Timur ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali pada Rabu, 2 Juli 2025. Kapal ini mengangkut 53 orang penumpang, 12 orang anak buah kapal, dan 22 unit kendaraan.
Sesuai dengan data Basarnas, sebanyak 29 orang penumpang selamat dalam insiden ini. Namun, setelah dilakukan rekonfirmasi ke PT Angkutan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia (ASDP) dan kepolisian, jumlah penumpang selamat ternyata sebanyak 30 orang. Dari angka itu, sebanyak 21 orang korban selamat sudah diserahkan ke keluarga di Ketapang dan sembilan orang di Gilimanuk. Sedangkan jumlah korban meninggal yang ditemukan sebanyak tujuh orang. Sisanya, sebanyak 28 orang penumpang masih dalam pencarian tim Basarnas.
Pencarian korban difokuskan di perairan Selat Bali, dari utara hingga selatan. Tiga tim rescue unit (SRU) udara turut dikerahkan menyisir wilayah perairan dari arah yang sama. Selanjutnya tim SRU darat memantau sepanjang garis pantai di sisi Ketapang dan Gilimanuk.
Pada Sabtu, 5 Juli 2025, tim SAR gabungan dari Dinas Navigasi Kementerian Perhubungan menemukan objek di dasar laut pada kedalaman 40-60 meter. Obyek itu diduga bangkai KMP Tunu Pratama Jaya. Lokasi penemuan obyek tersebut berjarak sekitar 800 meter dari titik awal kapal penumpang itu tenggelam.
Mohammad Syafii mengatakan sampai saat ini Basarnas mengerahkan 600 personel tim SAR untuk mencari korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. Selain itu, Basarnas melibatkan 10 orang penyelamat yang memiliki kemampuan khusus di bawah air. Basarnas juga mengerahkan 18 unit kapal dalam misi penyelamatan ini.
"Kami nantinya juga akan diperkuat dari TNI Angkatan Laut dan kepolisian yang memiliki kemampuan yang dibutuhkan di lapangan," kata Syafii.
Dani Aswara berkontribusi dalam tulisan ini.
Pilihan Editor: Kronologi Tenggelamnya KRI Nanggala-402