Liputan6.com, Jakarta Liverpool terus mencari opsi baru untuk memperkuat lini belakang menjelang musim baru. Cedera pemain dan minimnya stok bek tengah menjadi perhatian utama manajer baru, Arne Slot.
Pada laga pramusim terakhir melawan Athletic Club, Slot bahkan menurunkan gelandang muda Trey Nyoni sebagai bek. Ini terjadi setelah Virgil van Dijk absen dan Joe Gomez masih diragukan tampil di Community Shield akibat cedera Achilles.
Kondisi ini semakin pelik usai Jarell Quansah resmi dilepas ke Bayer Leverkusen musim panas ini. Kini, Liverpool harus mengandalkan sejumlah pemain senior serta gelandang yang bisa dimainkan di lini belakang.
Salah satu solusi yang dilirik adalah Giovanni Leoni, bek muda Parma berusia 18 tahun yang disebut sangat mengidolakan Virgil van Dijk.
Giovanni Leoni dan Inspirasi dari Van Dijk
Leoni menarik perhatian Liverpool berkat performa apiknya bersama Parma dan sebelumnya bersama Sampdoria. Menurut laporan Paul Joyce dari The Times, ia termasuk dalam daftar target The Reds di bursa transfer.
Leoni sempat menyebut Van Dijk sebagai inspirasi utamanya dalam sebuah wawancara saat masih bermain di Padova. Ia juga mengidolakan bek Inggris Chris Smalling.
"Saya mengambil inspirasi dari Van Dijk dan (Chris) Smalling. Saya berharap tim ini nantinya bisa lolos ke babak playoff," katanya.
Kini Leoni sudah mencatatkan 18 penampilan di tim senior Parma dan mencetak satu gol dalam laga Serie A melawan Cagliari. Jumlah menit bermainnya yang mencapai 1.205 di usia 18 tahun mencerminkan potensinya sebagai pemain masa depan.
Persaingan Ketat dan Nilai Transfer
Bakat Leoni tidak hanya membuat Liverpool tertarik. Tiga klub raksasa Serie A — Juventus, Inter Milan, dan AC Milan — juga memantau perkembangannya.
Laporan dari Goal menyebutkan bahwa sang pemain diperkirakan memiliki nilai transfer antara 25 juta euro hingga 30 juta euro, atau sekitar 21 juta hingga 26 juta pounds. Harga tersebut dianggap setimpal untuk bek muda yang telah mencuri perhatian di Italia.
Meski masih sangat muda, Leoni dianggap matang secara taktik dan teknik. Hal ini membuat klub-klub papan atas berani bersaing untuk mendapatkan jasanya.
Pujian dan Potensi yang Diakui
Eks asisten pelatih Sampdoria, Roberto Baronio, menyebut Leoni sebagai pemain dengan kecerdasan di atas rata-rata. Ia menyatakan bahwa Leoni mampu membaca permainan lawan secara alami.
"Dia orang yang sangat cerdas," katanya kepada Parma Today. "Dengan kecerdasan di atas rata-rata, pemain bisa melangkah lebih jauh, dan dia mampu membaca niat lawan."
"Itu kemampuan yang langsung terlihat sejak awal. Saat bek menghadapi penyerang cepat atau kuat, dia akan mencoba mengatur lawan lewat dorongan bahu sederhana atau mengantisipasi bola."
"Itu detail kecil, trik yang biasanya hanya dimiliki pemain berpengalaman. Tapi Leoni sudah punya kecerdikan seperti itu."