Leicester City: Sebuah Dekade Penuh Kejutan, Air Mata, dan Harapan Baru

2 days ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta Selama satu dekade terakhir, Leicester City menjadi bukti nyata bahwa sepak bola bisa menghadirkan kisah paling gila, paling tragis, sekaligus paling membanggakan.

Dari menaklukkan Premier League sebagai juara kejutan pada 2016, hingga kembali terdegradasi ke Championship di tengah ancaman hukuman poin, semua telah dilalui The Foxes dalam perjalanan yang penuh dinamika.

Musim 2015/2016 menjadi momen paling magis dalam sejarah klub yang bermarkas di King Power Stadium. Di bawah asuhan Claudio Ranieri, Leicester yang saat itu tak diunggulkan, bahkan dijagokan terdegradasi, justru mengguncang dunia dengan menjadi juara Premier League. Cerita 5.000 banding satu itu kini menjadi legenda, simbol bahwa mimpi gila pun bisa jadi kenyataan.

Dari Puncak Premier League ke Zona Abu-abu

Namun dua tahun kemudian, langit biru di King Power Stadium berubah kelam. Vichai Srivaddhanaprabha, pemilik sekaligus tokoh penting di balik sukses Leicester, tewas dalam kecelakaan helikopter tragis di luar stadion.

Kehilangan Vichai bukan hanya soal kepemilikan klub, tapi juga kehilangan sosok ayah bagi komunitas sepak bola Leicester.

Kini, tepat satu dekade setelah keajaiban 2016, Leicester kembali ke kasta kedua sepak bola Inggris. Lebih pahit lagi, kejatuhan ini dibarengi dengan ancaman pengurangan poin karena dugaan pelanggaran aturan keuangan, usai sebelumnya berhasil promosi sebagai juara Championship hanya satu musim sebelumnya.

Akhir dari Era Emas Leicester

Momen ini menjadi penanda akhir dari era emas Leicester. Jamie Vardy, ikon klub dan satu-satunya pemain tersisa dari skuad juara Premier League, telah pergi.

Di sisi lain, musim panas ini nyaris tanpa aktivitas belanja pemain, memperjelas arah klub yang lebih bersifat bertahan ketimbang ekspansif.

“Perjalanan 10 tahun ini seperti rollercoaster emosi,” ujar Kate Blakemore, fans Leicester yang juga kontributor BBC Sport. “Kami pernah berada di puncak, merayakan kemenangan FA Cup dan Premier League. Tapi kini, kami kembali ke Championship dan semuanya terasa tidak menentu.”

Daya Juang yang Tak Pernah Padam

Kisah Leicester bukan hanya tentang kejayaan dan kehancuran, tapi juga tentang semangat untuk terus bangkit. Dari promosi ke Premier League pada 2014, bertahan dengan dramatis di bawah Nigel Pearson, hingga mencatat sejarah di Liga Champions dan meraih FA Cup serta Community Shield di bawah Brendan Rodgers.

Namun, keberhasilan itu tidak diikuti dengan investasi berkelanjutan. Kehilangan pemain-pemain penting seperti Riyad Mahrez dan Harry Maguire menjadi strategi finansial untuk menjaga neraca, namun pada akhirnya tidak cukup untuk menjaga kestabilan performa tim.

“Jika di sepak bola kamu diam di tempat, maka sebenarnya kamu sedang mundur,” ujar Mike Stowell, mantan pelatih kiper yang 16 tahun mengabdi di Leicester. Ia menilai bahwa minimnya investasi setelah juara Premier League menjadi salah satu penyebab utama kemunduran klub.

Marti Cifuentes, Harapan Baru dari Reruntuhan

Kini, tanggung jawab untuk mengangkat kembali Leicester berada di tangan Marti Cifuentes. Mantan pelatih QPR ini dikenal sebagai pelatih dengan pendekatan menyerang dan penguasaan bola, mirip seperti Enzo Maresca, arsitek promosi Leicester tahun...

Read Entire Article