REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta meminta pedagang Pasar Barito pindah ke lokasi baru karena area tersebut akan digunakan untuk pembangunan Taman Bendera Pusaka. Proyek itu menggabungkan Taman Leuser, Taman Ayodya, dan Taman Langsat.
Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Agus Himawan mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah pasar sebagai lokasi relokasi sementara, di antaranya Pasar Mampang Prapatan, Pondok Labu, Pondok Indah, Tebet Barat, Tebet Timur, Bata Putih, dan Kebayoran Lama. Pedagang juga diberi kebebasan memilih lokasi sesuai kenyamanan masing-masing.
“Kami menyiapkan beberapa pilihan pasar sebagai lokasi relokasi, dan sebagai bentuk dukungan,” kata Agus dalam keterangannya, Sabtu (9/8/2025).
Ia menambahkan, pedagang akan dibebaskan biaya sewa selama tiga bulan di tempat baru. Proses relokasi dilakukan dengan koordinasi bersama Wali Kota Jakarta Selatan dan perangkat daerah terkait, termasuk pendataan pedagang yang siap pindah.
“Kami bantu sepenuhnya untuk kepentingan pedagang, mulai dari pemilihan lokasi hingga kepindahan ke tempat baru. Saat ini kami masih melakukan koordinasi terkait daftar pedagang yang akan direlokasi,” ujarnya.
Meski begitu, sejumlah pedagang masih menolak relokasi. Penolakan itu terlihat saat peletakan batu pertama pembangunan Taman Bendera Pusaka, Jumat (8/8/2025), ketika puluhan pedagang berusaha bertemu langsung dengan Gubernur Jakarta Pramono Anung untuk meminta kejelasan nasib mereka.
Salah seorang pedagang, Danang (26 tahun), mengaku ingin berdialog dengan gubernur terkait relokasi. “Kami akan mempertahankan Barito sampai Bapak gubernur berdialog dengan kami,” ujarnya. Menurutnya, Pasar Barito sudah terkenal luas, sehingga pedagang tidak mau pindah begitu saja, apalagi jika lokasi baru belum jelas.
Wali Kota Jakarta Selatan M Anwar mengeklaim pihaknya sudah mensosialisasikan relokasi kepada para pedagang. Pemkot juga menyiapkan 10 pasar di bawah PD Pasar Jaya sebagai lokasi sementara sebelum mereka dipindahkan ke Sentra Fauna Jakarta di Lenteng Agung, yang akan dibangun di atas lahan seluas sekitar 7.500 meter persegi.
“Pak Gubernur membuat nanti relokasi lebih baik, lebih bagus menjadi pasar wisata hewan yang ada di Lenteng Agung. Luas areanya kurang lebih 7.500 meter, di situ nanti ada kantor Satpol PP, ada damkar, ada pasar burung,” kata Anwar.
Namun, puluhan pedagang masih bertahan di Pasar Barito dengan alasan lokasi baru belum siap. Anwar memastikan upaya relokasi akan dilakukan secara persuasif tanpa tindakan represif.